Monday, June 28, 2010

Review Film: Toy Story 3


Semenjak penampilan pertamanya hampir empat belas tahun yang lalu, langkah apa yang dibuat kreator Toy Story untuk membuat sekuel ketiga tetap memiliki ikatan dengan penonton versi orisinilnya sekaligus menarik untuk penonton baru? Sebagai film yang memiliki jejak sejarah, sebagai film layar lebar pertama keluaran Pixar dan film pertama yang sepenuhnya memakai teknologi CGI dalam pembuatan, pencipta Toy Story seprtinya tidak ingin buru-buru membuat sekuel ketiganya hanya untuk agar sekedar ada. Mereka perlu menunggu sepuluh tahun setelah sekuel keduanya untuk meramu skenario yang mengguncang ulu hati.

Karena jariaknya puluhan tahun, maka adalah pilihan yang logis untuk menceritakan Andy, sebagai pemilik mainan, tumbuh dewasa bersiap pindah tempat tidur ke perguruan tinggi. Mainan kesayangan Andy harus menerima nasib, teronggok tersimpan di loteng atau disumbangkan ke panti penitipan anak. Karena suatu kesalahpahaman, Woody dan teman-teman terdampar di panti penitipan anak yang dari permukaan terlihat seperti surga bagi mainan tapi sebenarnya dikuasai oleh kediktatoran Lutso, boneka beruang beraroma stroberi.

Sepertiga terahir film ini menjadi menarik kala keluarga mainan Andy harus bekerja sama untuk keluar dari penjara kungkungan Lotso dan kembali ke rumah Andy sebelum Andy berangkat ke perguruan tinggi. Tensi meningkat cepat membuat serial Prison Break terlihat seperti kawanan manja yang tidak mampu berpikir keras dengan segala kegagalan di usaha awalnya.

Sebagai film ketiga, Toy Story 3 memiliki kejutan di akhir film yang membuat semua rangkaian penokohan terjalin rapi. Sebagai film dari Disney, akhir film harus dibuat bahagia, Andy bahagia serta mainannya pun ikut bahagia. Toy Story 3 memenuhi tugasnya sebagai film penutup dan saya tersenyum puas karena penulis skenarionya berusaha keras untuk mempertahankan roh dari Toy Story yang membuat saya juga suka dengan versi orisinilnya. Jangan sampai ada Toy Story 4.

Not-so-pink Chick

No comments:

Post a Comment

 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by