Wednesday, June 17, 2009

Pocong Indonesia Tidak Kreatif

Serial True Blood yang sedang diputar di network Max Asia, membuat Not-so-pink Chick termehek-mehek memelototi vampir Bill dan membuat Hip Master bertanya-tanya mengapa industri hiburan Amerika Serikat bisa sekreatif itu menciptakan lingkungan baru yang membebaskan vampir bergaul dengan manusia.

Selain True Blood, sineas Hollywood sudah banyak mengutak-atik karakter vampir sehingga keluar dari stereotipenya yang jahat menghisap darah. Antara lain seperti daftar ini:
- Vampir baik hati, hanya menghisap darah binatang
- Vampir remaja gaul (ada yang baik dan jahat)
- Vampir hasil persilangan vampir dengan manusia
- Vampir hasil eksperimen laboratorium
- Vampir gay
- Vampir lucu-lucuan
- Vampir tidak mati kena sinar matahari, bawang putih, salib dan segala lainnya yang kita sangka seharusnya begitu

Kenapa sineas Indonesia, di negeri yang kaya dengan cerita seram, miskin kreatifitas mengeksplorasi dedemitnya. Tuyul selalu digambarkan senang mencuri dan berbadan kecil. Pocong selalu melompat-lompat dibalut kain kafan putih. Kuntilanak selalu perempuan cekikan. Bosen nggak sih?

Kenapa pocong tidak dibuat berfisik perempuan cantik berwarna rambut capuchino dengan kain kafan warna ungu? Kenapa kuntilanak tidak dibuat bekarakter banci saja?

Oke, contoh di atas memang contoh yang bodoh. Tapi kemungkinan tetap ada.

Tidak kreatif atau jangan-jangan tidak berani melawan kemauan what so called "pasar." Eits, pasar yang mana dulu nih?

Hip Master 

No comments:

Post a Comment

 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by