Monday, October 26, 2009

Gig Gossip: Tiket Pre-Sale Trivium Gelombang Pertama Sudah Ludes


Bisa aja Om Andrie dari Java Muskindo jualan konsernya. Tanpa melakukan promosi lewat pemasangan iklan, berita kedatang Trivium ke Jakarta sudah diketahui banyak orang. Terima kasih kepada situs social networking, forum dan mailing list. Dan para penggemar trivium yang juga turut aktif mempromosikan jualannya Java Musikindo.

Lewat Internet juga berita tentang tersedianya 100 tiket Trivium yang dijual dengan harga jauh lebih murah menyebar dengan cepat di Internet. Dalam waktu tak lama, 100 tiket tersebut sudah ludes dan tandas tak tersisa. Di Twitternya Om Adrie, kami perkirakan tiket sudah habis dari jam 10-an pagi. Dengan habisnya 100 tiket tersebut, Java Musikindo membuka pre-sale tahap kedua berharga hampir dua kali lipat dari harga di tahap pertama.

Ternyata orang Indonesia bersedia antre juga untuk barang-barang murah. Tapi kalau cuma 100 tiket mah, rasanya terlalu sedikit untuk diperebutkan.

Not-so-pink Chick

Ulasan Buku: He's Not That Into You


Apakah kami membaca? Ya kami membaca. Dari bacaan yang penting sampai sebenarnya gak penting-penting amat. Tapi kami punya prinsip, apa pun yang kami dengar, tonton dan baca pasti ada pesan yang bisa diambil. Termasuk buku He's Not That Into You, yang kami sampai penasaran kok bisa ada filmnya. Ini bukanlah sebuah novel. Ini adalah buku yang berisikan tips dari penulis naskah serial populer dari HBO, Sex and The City.

Buat Old Skuller dan Hip Master yang merasa dirinya pria sejati, mereka merasa tidak perlu membaca lebih lanjut buku ini. Menurut mereka, untuk apa mempelajari sesuatu yang sudah diketahui. Karena itu posting review buku ini lebih cocok ditulis oleh perempuan.
He's Not That Into You adalah sebuah kalimat yang bisa diartikan sebagai orang itu tidak begitu-begitu amat menyukaimu. Kalimat ini meluncur ketika seorang perempuan curhat kepada temannya menceritakan bahwa dia baru saja berkencan dengan seorang pria dan kemudian pria itu tidak lagi menghubunginya. Mendengar kondisi itu, teman curhatnya mengatakan he's not that into you. Kalau pria itu benar-benar menyukaimu, maka pria itu pasti akan menghubungimu lagi.

Buku ini seperti membongkar bahwa wanita sering sekali melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Wanita sering kali melakukan kesalahan padahal dia tahu benar, ini adalah kesalahan.
Karena buku ini ditulis oleh orang Amerika, maka isinya lebih berorientasi ke Amerika. Beberapa tidak cocok diterapkan di Indonesia karena perbedaan budaya dan kebiasaan, tetapi logikanya tetap bisa dipakai secara global.

Dalam buku ini dimasukkan keluh kesah dari banyak perempuan yang tentu saja si penulis memberikan penerangan bahwa lelaki yang mereka temui tidak benar-benar menyukaimu. Dibandingkan suara keluh kesah, maka suara tentang bagaiaman perempuan harus bertindak sangatlah sedikit. Apakah ini artinya perempuan memang lebih sering melakukan kesalahan?

Beberapa kasus yang terjadi adalah perempuan berhubungan dengan lelaki yang sudah menikah dan kemudian tidak lagi menghubunginya lagi, perempuan berhubungan dengan lelaki yang selalu mabuk dan tidak mengalami kepuasan dalam hubungannya, perempuan berhubungan dengan lelaki yang terlalu sibuk bekerja sehingga hubungan tidak berjalan baik. Hello ladies jawabannya sudah di depan mata. Tapi memang kita kaum perempuan berbeda. Itu yang membuat perempuan adalah perempuan.


Not-so-pink Chick

Tech And Ent: Kepemilikan Digital

Pernahkah memiliki kondisi seperti ini? Kita sudah membeli produk original, entah itu musik, film atau, buku. Tetapi kemudian hari apa yang kita beli rusak (karena terbanting, perawatan yang kurang baik atau termakan umur) atau hilang (karena tercecer saat pindahan, dipinjam teman dan tidak balik). Sayangnya produk itu sangatlah bagus sehingga terasa sekali kehilangannya. Sedangkan pada saat mencari produk itu untuk membeli ulang, yang ditemukan di toko adalah produk dengan harga lebih mahal atau bukan sudah tidak tersedia lagi untuk dijual.

Menghadapi kondisi seperti itu, apa yang harus kita lakukan? Kalau termasuk sebagai warga dunia yang baik, maka penyelesaiannya adalah jelas membeli ulang. Kalau memang punya duit, beli yang lebih mahal, ingat tiap tahun ada inflasi. Kalau belum punya duit, menabunglah atau menunggu dengan harap-harap cemas toko akan mengeluarkan produk dengan harga yang lebih murah. Kalau tidak ada di toko sekitar, larilah (atau lebih tepatnya kliklah) toko virtual yang bisa saja sebenarnya tokonya adalah tetangga dekat kita.

Bicara mengenai virtual, maka kita juga bisa berbicara tentang digital. Produk yang bukan fisik. Produk non fisik ada yang legal dan ilegal. Teman-teman sekitar yang bingung kenapa kami di Live@Loud sering sekali membeli produk legal memberikan kata-kata bijaknya sehubungan dengan topik ini. Begini kesimpulan dari obrolan yang kami petik, "Ingat, kita sudah pernah membelinya. Kita punya hak kepemilikan dari produk tersebut. Kalau ternyata produk yang kita miliki rusak atau hilang dan kemudian kita tidak bisa membelinya karena apapun alasannya, maka kita bisa mengunduh versi digital yang ilegal. Karena toh kita sebenarnya sudah membelinya secara teori." Kata kuncinya adalah kita sudah pernah membelinya, ngapain kita beli untuk kedua kalinya.

Kalau tidak dipikir lebih lama, alternatif untuk mencuri di Internet adalah pilihan yang sangat menggoda. dengan modal komputer dan koneksi Internet dibayarin orang tua, maka format digitalnya sudah bisa langsung siap dinikmati. Tapi kalau dipikir berkali-kali lagi, apakah cara ini benar? Seberapa jauh kita bisa memperpanjang hak kepemilikan kita terhadap suatu produk. Apakah kita memang punya hak untuk mengambilnya di Internet, dengan segala alasannya?

Logikanya begini. Bayangkan kalau produk yang rusak dan hilang itu bukan produk yang tersedia secara digital. Bayangkan kalau produk itu sebuah jam tangan, baju, celana dan lainnya. Tidak lah mungkin kita bisa datang ke toko untuk kemudian meminta ganti dengan alasan barang yang kita beli sebelumnya sudah rusak atau hilang.

Setelah kami pikir ulang dan melalui diskusi panjang, yang seharusnya kita lakukan adalah membelinya kembali.

Old Skuller

Layar Perak: Apakah Masih Berminat Untuk Menonton Serigala Terakhir



Kami sering merasa ragu-ragu kalau hendak menonton film Indonesia. Kami terlalu takut punya harapan tinggi dan kemudian hancur berkeping-keping dalam kegelapan bioskop.

Film gangster tidaklah banyak di Indonesia. Apalagi yang digarap dengan bagus. Serigala Terakhir adalah harapan kami terbaru untuk mendapatkan tontonan yang memuaskan.

Tapi kenapa trailernya tidak bisa membangun kepercayaan kami? Mungkin memang industri film Indonesia belum bisa membuat trailer yang bagus, yang dapat memasarkan filmnya dengan baik. Kami melihat ada sekumpulan anak muda, dan kemudian salah satu anak muda itu masuk penjara karena menolong temannya, setelah keluar dari penjara anak muda itu menjadi gangster. But where is the fun part? Ini terdengar seperti cerita yang pernah dibuat Hollywood dan kemudian ditingkatkan dramtisasinya oleh sineas Hong Kong.

Saran kami, belajarlah membuat trailer yang bagus.

Hip Master

Thursday, October 22, 2009

Gig Gossip: Cuma DMC, Bukan Semua Run DMC


Tiba-tiba saja di Twitter dan Facebook tercetus berita bahwa Run DMC, trio rap old school legendaris, mengkonfirmasikan untuk menjadi salah satu penampil di Soulnation. Di tengah kacaunya bill penampil di Soulnation, berita seperti ini menjadi penyegar. Karena penasaran akan kebenaran kisah ini, crew Live@Loud melakukan sedikit penelitian.

Dan hasilnya adalah: dari tiga personel Run DMC, hanya satu orang yang akan datang ke Jakarta. Karena personel yang akan datang adalah aka DMC, maka terjadi distorsi informasi bahwa keseluruhan Run DMC yang akan mampir ke festival Soulnation. Mungkin panitia Soulnation sudah menyampaikannya dengan cara yang benar, tapi karena budaya hanya memperhatikan sepotong-sepotong, maka informasi yang sampai ke tangan ke sekian adalah Run DMC datang.

Kedatangan yang satu personel ini akan terasa seperti Thom Yorke tanpa keseluruhan Radiohead, Chris Martin tanpa keseluruhan Coldplay. Tapi kalau memang sudah kebelet untuk menonton DMC, maka bersiaplah untuk mendengarkan versi tanggung dari It's Like That, Walk This Way dan Down With The King.

Dasar akal-akalan dunia entertainment. Take that suckers.

Not-so-pink Chick

Wednesday, October 21, 2009

Barang Baru: Metallica - Francais Pour Une Nuit


Metallica akan meluncurkan DVD berisikan dokumentasi penuh dari konser mereka di venue legendaris di Perancis, Arenes de Nimes, yang merupakan amphitheater dari peninggalan jaman romawi. DVD yang diberi titel Francais Pour Une Nuit, hanya akan dijual secara resmi di wilayah Perancis. Versi bajakannya akan segera beredar di Mangga Dua dan sekitarnya.

Kami heran mengapa begitu banyak orang yang mengutuk Metallica era sekarang ini. Dari cuplikan yang kami lihat di YouTube, konser mereka di Perancis ini masih bisa mendatangkan banyak orang dan masih bisa memberikan pertunjukan yang ketat menendang pantat.

Bersyukurlah bagi mereka yang pernah kedigdayaan Metallica di Lebak Bulus, Jakarta. Karena kemungkinan besar kita hanya bisa bermimpi mendatangkan mereka kembali ke Indonesia. Tiketnya akan terlalu mahal. Juga susah untuk mencari venue dengan kapasitas menampung panggung terbuka ala Metallica.

Old Skuller

Gig Gossip: Firehouse...Akhirnya



Original Productions mengukuhkan dirinya sebagai spesialis mendatangkan artis-artis jadul. Setelah sempat terkatung-katung tanpa kabar lebih lanjut, promotor ini akhirnya mengeluarkan informasi terbaru tentang konfirmasi kedatangan hair band tahun 80-an Firehouse ke beberapa kota di Indonesia.

JAKARTA - 15 NOVEMBER - Hard Rock Cafe Jakarta
SURABAYA - 17 NOVEMBER - Gramedia Expo
YOGYAKARTA - 18 NOVEMBER - JEC
BALI - 20 NOVEMBER - Hard Rock Bali
BANDUNG - 23 NOVEMBER - Sabuga Convention Hall
BALIKPAPAN or MEDAN - NOVEMBER - To be confirm (Tbc/Tba)

Harga tiket baru ketahuan untuk venue di Jakarta yaitu 300 ribu rupiah dengan diskon 10% untuk pembelian sebelum tanggal 1 November. Kalau terasa terlalu mahal dan bosan dengan crowd Jakarta, bisa dicoba untuk mendatangi kota yang lain. Harga tiket mungkin lebih murah, tapi biaya perjalanan, penginapan, makan minum dan oleh bisa meledak melebihi biaya nonton di kota sendiri.

Anyway...karena Hip Master yang menulis posting ini, here is my comment: tuh kan rock lagi, rock lagi. Pop is dead?

Hip Master

Gig Gossip: Metal Lagi Neh....Amon Amarth


Guardians Of Asgaard ft. LG Petrov

AMON AMARTH | MySpace Music Videos


Tadinya posting ini dibuat oleh Old Skuller. Tapi di tengah jalan, Hip Master menyabotasenya. I posted this with some piece of mind!

Satu lagi band metal akan datang ke Indonesia. Amon Amarth, band viking metal, yang seharusnya berarti berasal dari Norwegia dikabarkan akan menggelar konser di Jakarta pada tanggal 1 Desember, di Ancol. Berita ini muncul dari situs resminya Amon Amarth, tapi sejauh ini belum ada promotor Indonesia yang bertanggung jawab terhadap kedatangan mereka.

Well, sekarang my piece of mind dimulai. Katanya Indonesia adalah negara melayu yang sukanya mendayu-dayu. Tapi kenapa lebih banyak band metal yang berkonser di Indonesia dibandingkan konser dari musisi yang lagunya renyah? Metal jelas adalah pasar kecil dengan komunitas yang jelas, dan ternyata mereka cukup punya banyak uang untuk menonton setiap band metal yang datang tanpa peduli mereka mengenalnya atau tidak. Yang penting support!

Sedangkan pop yang lagunya renyah, memang paling banyak peminatnya tapi lebih memikir untuk mengeluarkan uang demi menonton konser. Tapi....harus selalu ada tapi. Kalau saja bisa mendatangkan artis pop yang memang sedang lucu-lucunya, maka bisa saja konser sold out terjadi. Datangkan Lily Allen, Katty Perry, Nelly Furtado ke mari! This is my demand.

Hip Master

Tuesday, October 20, 2009

Tayang Televisi: Minister Idol



Akhir minggu lalu kami terkaget-kaget tiba-tiba mendapati satu tayangan idol baru di televisi nasional. Tidak cuma satu stasiun televisi saja, tapi hampir semua televisi yang channelnya bisa kami tonton dengan jelas menayangkannya. Hebatnya lagi, masing-masing televisi menyiarkan versinya sendiri-sendiri.

Satu-persatu dari mereka menjalani tes. Sebelum masuk tes mereka dikejar wartawan, setelah keluar tes mereka diusung untuk memberikan pernyataan di depan wartawan. Komentator profesional pun sudah dipersiapkan untuk mengkomentari latar belakang dan sepak tejang sang kandidat.

Tapi alamat situs dan nomor telpon yang bisa dihubungi untuk mendukung para kandidat tidak tersedia. Kami hanyalah penonton yang hanya menatap layar kaca tanpa tahu harus bereaksi apa terhadap seleksi menteri yang kini (sebagiannya) jadi tontonan publik.

Satu per satu wajah para calon menteri yang berseri-seri karena sudah memiliki harapan tinggi untuk kemudian diangkat setelah melalui proses ini, disiarkan secara luas ke seleruh penjuru negeri. Seakan berkata, inilah sosok yang akan mengangkat negeri yang dirundung duka karena sering terkena bencana, ke tingkat peradaban yang selanjutnya. Muka sumringah mereka seakan berkata, tetap tersenyum tetap optimis Indonesia akan lebih baik dari sekarang saat saya menjabat menteri.

Bahasa tubuh mereka juga menunjukkan bahwa mereka merasa gembira diberi kesempatan untuk mengemban amanah yang teramat besar. Tidak terlihat beliau-beliau ini jengah dan takut karena kalau tidak berhasil maka rakyat Indonesia yang jumlahnya ratusan juta akan mencerca.

Dari rangkaian pertunjukan yang diadakan di suatu rumah di Cikeas dan rumah sakit, sayangnya tidak terdapat talenta yang mampu memberikan hiburan kepada mata dan hati. Semuanya berjalan begitu saja seakan natural, padahal dipaksakan. Dipaksa bicara di depan mike, dipaksa tersenyum dan dipaksa melambaikan tangan.

Kalau saja ada produser yang punya ketajaman dalam merancang program televisi, maka niscaya program ini tidak hanya bisa menarik perhatian penonton, tapi juga pemasang iklan. Dengan perencanaan tata letak kamera daripada membiarkan masing-masing stasiun televisi mengeluarkan gaya mereka sendiri, maka terjadilah standarisasi tayangan. Yang muncul adalah tayangan yang apik dan tertata. Paling tidak enak dilihat dulu. Urusan pesan dari para kandidat menteri itu sampai nanti dulu, tergantung dari kepandaian bapak-bapak dan ibu-ibu bergaya di depan kamera.

Kalau memang tugas beliau-beliau di depan kamera adalah untuk menyampaikan bahwa Indonesia akan lebih baik dengan disertai senyum lebar, maka tayangan program ini telah berhasil. Berhasil dengan sukses membuat kami buru-buru pergi ke mal untuk bertemu dengan teman-teman dan melupakanapa yang baru saja kami lihat di layar kaca.

Not-so-pink Chick

Gig Gossip: Konser Placebo Di Jakarta Katanya Bakal Heboh


Java Musikindo menggila. Di awal tahun sementara promotor yang lain masih belum ada kabarnya, Om Adrie sudah dipastikan akan menggelar tiga konser dari tiga band hanya di bulan Januari dan Februari saja. Kayaknya cuma Java Musikindo yang bisa begini dibanding promotor yang lain.

Menambah portofolio Java Musikindo, Placebo akan mengadakan konsernya di Jakarta pada tanggal 16 Februari tahun depan. Venue yang dipilih adalah Istora Senayan. Promotor cukup percaya diri juga Placebo bakal menarik banyak penonton.

Dikabarkan Placebo akan membawa peralatannya sendiri. Dikabarkan konsernya juga akan berbeda dibandingkan konser-konser biasanya yang cuma berlatar belakang kain hitam. Tapi jangan berharap konser Placebo di Jakarta akan seperti Pink Floyd dan U2. Om Adrie bilang mungkin konsernya bakal setara konsernya Muse.

Ini juga berarti biaya produksinya bakal tinggi. Yang bisa diterjemahkan, penonton Placebo akan membayar harga tiket dengan harga tiket yang biasa Java Muskindo tawarkan, yaitu 500 ribuan rupiah.

Kalau memang sudah ngebet banget pengin nonton Placebo, mulai sekarang makin berhemat. Nggak usah nonton konser lainnya, nggak usah party tahun baru. Duitnya ditabung buat nyanyi bareng Every You Every Me dengan Brian Molko.

Omong-omong sebelum nonton sudah punya album terbaru Placebo, Battle For The Sun?

Not-so-pink Chick

Monday, October 19, 2009

Gig Gossip: Festival Jazz Tertua dan Sebenarnya Masih Terus Eksis


Kami senang event jazz tertua di Indonesia, event jazz yang sebenarnya kembali hadir di penghujung tahun ini. JakJazz 2009 diperkirakan akan menggairahkan penggila jazz pada tanggal 4, 5 dan 6 Desember. Venue masih belum jelas, apalagi artis-artis pendukungnya. Tapi tetap waspada. Dalam waktu dekat gosip dapat dengan cepat berkembang.

Kabarnya JakJazz kali ini akan bertemakan bencana alam di Indonesia. Karena terlalu banyak bencana alam di Indonesia, maka kami harapkan event ini dapat menyadarkan masyarakat Indonesia untuk lebih banyak berbuat kebaikan agar bencana tidak lagi datang beruntun.

Om Ireng, kami dukung semangatnya yang tak kunjung padam untuk men-jazz-kan Indonesia. Walau aral melintang, jazz jalan terus. Ini semangat yang harus ditiru anak muda Indonesia. Jangan mudah menyerah.

Aih kok jadi berasa orang tua.

Hip Master

Vide Not Dead Yet: Muse - Uprising



Muse adalah salah satu band rock yang membuat video klip bagus di saat banyak orang tidak lagi menonton video, dan MTV menjadi televisi reality show.

Seekor beruang mainan memporak-porandakan kota mainan adalah kekerasan yang ingin kami lihat lebih banyak lagi. Kalau video ini tidak membuat mereka memenangkan piala moon man, maka kami tidak mau lagi menonton MTV.

Not-so-pink Chick

Gig Gossip: TVC Konser Arch Enemy



Apa yang muncul di pikiran, kalau bukan metalhead melihat iklan konser Arch Enemy mendatang di televisi?

Siapa ini? Band metal kayaknya...Belum pernah denger. Nggak ada di top 40.
Wuih vokalisnya cewek...sangar
Bakal main di Jakarta? Apa ada yang nonton?
Kalau vokalisnya cewek, apa bakal banyak cewek yang nonton? Setau gue penonton metal isinya cowok.
Gue bakal nonton gak ya?

Tapi buat metalheads, gak usah mikir lagi. Nonton.....!

Not-so-pink Chick

Friday, October 16, 2009

Layar Perak: Film Harry Potter Berakhir Di Seri Ke-8


Serial buku Harry Potter boleh saja berakhir di seri ke-7. Tapi versi film Harry Potter memperpanjang serialnya sampai ke film ke-8.

Bukannya terdapat cerita tambahan setelah The Deathly Hallows. Menurut keterangan dari pembuat filmnya, film terakhir ini harus dipotong menjadi dua bagian agar dapat tersaji lengkap bagi penontonnya. Kalau dipaksakan menjadi satu film akan terasa aneh karena pasti ada detil yang dikorbankan.

Yeah itu kata mereka. Menurut kami, franchise Harry Potter ingin mengeruk keuntungan lebih banyak. Mereka tidak rela, film yang telah memberikan penghasilan sebesar $1,7 milyar dari seluruh dunia, akan berakhir.

Sebagai solusi, mereka memecahnya menjadi dua bagian. Diperkirakan dari dua film ini dapat menghasilkan sekitar ratusan juta dollar lagi.

Para penggemar Harry Potter, jangan berbaik sangka dulu kepada Hollywood karena berusaha memberikan yang terbaik bagi para fans di penghujung serial ini. Mereka ingin mengeruk uang lebih banyak.

Not-so-pink Chick

Thursday, October 15, 2009

Video Not Dead Yet: Miley Cyrus - Party In The USA



Masih muda dan mumpung masih laku. Eksploitasi terus habis-habisan dan kemudian tinggalkan ketika mulai tenggelam.

Seperti Miley Cyrus yang dalam jarak setahun sudah mengeluarkan album baru lagi, The Time Of Our Lives. Diawali dengan peluncuran single dan video klip Party In The USA. Melihat karir seperti ini, bapaknya pasti sangat bangga.

Mengenai videonya, kami meragukan akan menemukan suasana party seperti dalam video klipnya. Kami juga meragukan penontonnya akan banyak yang berdandan seperti perempuan dalam video klipnya.

Hip Master

Barang Baru: Bon Jovi - The Circle yang Artinya Bulat


Bon Jovi telah menjual 120 juta album dan dalam 26 tahun kariernya kembali mengeluarkan album baru yang rilis bulan November ini, berjudul The Circle. Judul album ini diambil untuk menunjukkan band ini masih punya komitmen untuk terus berkumpul dan membuat album.

Sampul album dari The Circle memperlihatkan bahwa mereka masih tetap bersatu karena tidak mau terpisah menyusuri gorong-gorong. Dan circle artinya bulat, kami sudah tahu. Tidak perlu untuk menempatkan benda bulat dalam sampulnya. Ini memang era orang-orang semakin bodoh. Mereka perlu ditarik dan ditunjukkan di depan muka agar lebih mengerti dan besoknya lupa.

Old Skuller

Tech & Ent: Broadband dan Perilaku Berinternet

Kadang kami suka berandai-andai, apa yang kami lakukan kalu saja kami diberi kemewahan broadband seperti yang didapat di negara lain, seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan. Kami tidak memikirkan biayanya, karena yang pasti semakin cepat semakin mahal. Yang kami bayangkan adalah seandainya saja di Indonesia tercinta ini, broadband bisa berarti lebih cepat dari biasanya.

Pasti kami akan sangat tergoda untuk mendownload segala macam benda yang bisa didownload. Benda tersebut bisa berupa musik, film, buku, komik dan segala macam yang bisa masuk di hardisk kami yang kapasitasnya terbatas. Maklum namanya juga berkhayal, boleh dong lebih besar keinginan daripada kapasitas hardisk.

Tapi setelah didownload mau diapain lagi? Dengan kemampuan super cepat tentunya jumlah yang bisa didownload lebih banyak daripada kemampuan download kami yang maksimal 200 mega per hari. Itu pun sudah kami tinggal ke mana-mana, pagi dimulai hari gelap baru matang.

Tapi tidak adakah hal berguna lainnya yang bisa dilakukan oleh kami? Seharusnya ada. Misalnya kami akan lebih banyak membuat video untuk kemudian kami pamerkan ke dunia. Kami akan membuat toko virtual dengan tampilan menarik dengan flash dan video sehingga menarik pembeli. Kami akan lebih sering cari uang saku tambahan dengan menjajakan energi kreatif ke siapa saja di dunia ini yang bersedia membayar. Danlainnya masih banyak lagi.

Selesai membuat daftar panjang yang dapat kami lakukan dengan broadband, kami kemudian membandingkannya dengan aktivitas negatif. Ternyata daftar positif kami jauh lebih panjang daripada daftar seputar download konten ilegal. Ini memberikan kami keyakinan bahwa broadband bagaimanapun pasti lebih banyak gunanya daripada mudaratnya.

Jadi siapa saja yang membaca konten ini dan memiliki kuasa untuk menggelar broadband secara lebih cepat dan lebih luas, jangan ragu-ragu lagi. Kalau kata koran-koran dan para pakar, broadband nantinya pasti akan mendorong perekonomian. Kami tidak mengerti maksudnya, tapi untuk saat ini kami amini saja dulu.

Hip Master

Gig Gossip: Menjelang Soulnation, Jelas List Semakin Tidak Jelas


Apa positioningnya festival Soulnation? Kami sebagai audience melihatnya sebagai ajang festival hip hop dan R&B, satu-satunya di Indonesia. Bukan pekerjaan mudah menggalang festival semacam itu di Indonesia. Karena artis hip hop internasional, yang kebanyakan berasal
dari Amerika Serikat, terkenal sebagai artis yang paling susah diurus. Bisa saja kemudian secara tiba-tiba mereka membatalkan secara sepihak tanpa alasan yang jelas, padahal kontrak sudah jalan. Kalau pun sudah sampai di lokasi, maka akan muncul permintaan aneh-aneh yang membuat susah promotor.

Hal kedua adalah artis hip hop dan R&B lokal jumlahnya tidak banyak. Genre ini terlalu mainstream sehingga tidak banyak menimbulkan arus bawah yang mempunyai massa cult. Homicide termasuk salah satu arus bawah yang kemudian membubarkan diri sayangnya.

Kendala ini membuat Java Festival Production sebagai penyelenggara kesulitan dalam mengkonfirmasikan kehadiran artis mengisi acara. Walaupun mereka pernah beri pernyataan bahwa ini adalah asiknya mengadakan suatu festival, yaitu mengkonfirmasikan kehadiran artis, tapi jelas ini bukanlah pekerjaan gampang. Apalagi berhubungan dengan genre yang satu ini.

Seperti yang kita bisa lihat di website festival Soulnation, daftar artisnya semakin tidak jelas saja. The Ting Tings, yang sebenarnya band bagus, tidak bisa dibilang cocok dengan suasana festival ini. Terlalu banyak memasukkan DJ juga membuat identitas festival ini bergeser.

Tanpa bermaksud sinis, kami hanya jujur saja. Daftar artis di festival ini semakin tidak jelas sehingga kami meragukan keasikan untuk hadir di festival ini sekaligus menunjukkan identitas sebagai penggemar hip hop dan R&B. Semoga tahun berikutnya menjadi lebih baik.

Hip Master

Gig Report: LA Lights Indiefest

Mata ini shock karena melihat tata panggung ajang mahal buatan Djarum untuk lebih mempromosikan brand LA Light. Bukan kagum karena tatanan dua panggung bersebelahan, kala satu panggung dipakai maka satu panggung lainnya ditutup untuk setting. Penggunaan dua panggung ini menghilangkan waktu jeda sehingga pergantian band terus dapat berjalan. Tapi kembali lagi, shock bukan karena adanya dua panggung bersebelahan. Shock karena tata panggung yang aneh.

Kelihatannya, pembuat desain panggung ingin terlihat desain panggung yang keren, tapi melupakan kelayakan posisi pemegang instrumen dan kedekatan penonton dengan yang ditonton. Dari desainnya sendiri membuat artis dan band tidak nyaman. Panggung dibuat berundak dan berlubang di tengah dengan jembatan yang menuju panggung terdepan. dengan desain seperti kelihatannya hasil dari perpaduan pas antara event organizer yang lebih mempedulikan keinginan sponsor agar panggung kelihatan cantik dan pihak sponsor sendiri yang ingin panggung kelihatan indah di tayangan televisi. Padahal panggung live bisa saja biasa saja tanpa harus ada jembatan untuk ke arah lebih depan.

Dengan bentuk panggung seperti itu, maka para musisi pemegang instrumen akan berada jauh di belakang. Apalagi kalau instrumennya berkabel. Sedangkan vokalis yang idak menenteng alat lebih bebas ke depan, sendirian. Sungguh penataan seperti ini terlihat aneh dipandang. Untungnya The Bannery dan The Ataris yang vokalisnya sekaligus pemegang gitar punya inisiatif untuk memajukan mike-nya sampai ke depan.

The Bannery adalah band paling hot dalam daftar bintang lokal di festival ini. Baru berbekal satu album perdana mereka berhasil menggaet penggemar dengan cara-cara baru, termasuk mengajak penggemar membuat video bergaya dansa ala mereka. Di luar dugaan sound The Bannery di atas panggung jauh lebih baik daripada sound mereka di rekaman. Dalam CD, sound mereka terasa datar nyaris terdengar seperti band melayu yang mencoba untuk terdengar lebih modern walaupun akhirnya gagal. Di panggung, sound The Bannery lebih keras dan sanggup menggoyang penontonnya.



Rocket Rockers dan Pee Wee Gaskins adalah atraksi kebisingan, dalam arti yang sesungguhnya. Keduanya tidak sanggup memberikan sound yang tertata dan terdengar nyaman. Tampilnya kedua band ini seperti balapan menjadi siapa yang paling bising. Alhasil kuping kami kelelahan mendengar mereka yang coba-coba ngerock.

Raygun adalah band luar yang pertama kali tampil. Dengan satu lagu hit Just Because mereka memang baru di kelas pembuka. Sound yang terdengar buruk menjadi kendala mereka yang pertama. Tata panggung yang membuat pemegang instrumen mundur terlalu ke belakang ditinggalkan vokalisnya yang bergaya bak Mick Jagger muda, adalah kendala kedua. Secara penampilan, mereka tidaklah terlalu buruk. Bahkan gitarisnya akhirnya menjelajah ke depan panggung walaupun harus tergopoh-gopoh kembali ke belakang untuk mengganti efek gitarnya.

Lenka, walaupun bukan yang paling kami tunggu, tapi justru menjadi penampil terbaik malam itu. Menarik pemain instrumen ke belakang tidak menjadi masalah karena Lenka juga sibuk berinteraksi dengan pemain bandnya. Sound yang keluar dari atas panggung terdengar paling bening dan paling nyaman. Dan ternyata penantian penggemarnya pun tidaklah sia-sia. Begitu banyak penggemarnya yang bernyanyi bersama, termasuk lagu-lagu yang bukan hit. Lenka dengan manis maju mundur di panggung, membawakan indie pop dengan sempurna.

The Ataris adalah band yang paling banyak ditunggu, sementara penggemar Lenka langsung keluar tanpa mempedulikan The Ataris. Sayangnya penampilan The Ataris adalah anti klimaks. Hanya bertiga, mereka mensetiing sendiri soundnya tanpa teknisi, dan menghasilkan sound yang berantakan. Suara gitar nyaris tidak terdengar sehingga emosi yang muncul tidak maksimal. Ditambah dengan penataan lampu yang terus gelap. Entah itu permintaan The Ataris atau ada sabotase dari penyelenggara karena The Ataris adalah satu-satunya band yang tidak menyebutkan LA Light di atas panggung. Gangguan yang muncul di atas panggung membuat kami sulit untuk puas dengan penampilan The Ataris. Trek-trek anadalan seperti So Long Astoria, Unopened Letter To The World dan San Dimas terasa lewat begitu saja. Band punk rock modern ini tidak bisa memuaskan kami.

Hip Master

Thursday, October 8, 2009

Gig Gossip: Awal 2010 Dibuka Dengan Boys Like Girls

Boys Like Girls - "Love Drunk"


Ini baru bulan Oktober 2009 dan sudah cukup banyak gosip beredar akan artis-artis internasional yang akan mendatangi Indonesia di tahun 2010. Termasuk salah satu gosip adalah akan datangnya grup rock besar old school dari Australia. Tapi karena ini masih terlalu gosip, maka kami tidak masukkan.

Salah satu penampil di awal 2010 yang sudah hampir dipastikan adalah Boys Like Girls. Bagi yang belum pernah mendengarnya, musik yang diusungnya mirip-mirip dengan Cobra Starship. Atau kalau sama-sama tidak pernah mendengar keduanya, kita coba pakai contoh yang lebih ekstrem. Bayangkan Attack Attack! tanpa rif tebal dan growl. Atau kami juga suka menyebutnya dengan emo yang lebih pop.

Mau bagaimana kami menjelaskannya, tampaknya penggemar genre ini cukup besar di Indonesia. Terutama dari umur-umur muda seperti kami yang masih memakai seragam sekolah. Geng paling hip di sekolah kami sudah dengan sangat bernapsu mempromosikan Boys Like Girls dan berencana nonton bareng.

Catat tanggalnya, 25 Januari 2010. Tiket pre-sale dijual tanggal 28 Oktober - 6 November dengan harga Rp 245 ribu untuk tribun dan Rp 295 ribu untuk kelas berdiri. Tampaknya mulai tahun depan Java Musikindo sebagai penyelenggara menurunkan standar harga tiketnya. L@L likes this.

Kami menyebutkan Cobra Starship di atas. Ada kemungkinan mereka akan didatangkan juga. Gosiiiiiiip.

Hip Master

Gig Gossip: Badai Metal Masih Belum Berhenti, Black Majesty di Bulan Februari


Metal masih dilihat memiliki massa penggemar yang bakal mendatangi arena pertunjukan, apapun band yang ditampilkan. Penonton yang datang bisa saja tidak mengenal band yang akan naik panggung tapi tetap saja membeli tiketnya.

Black Majesty adalah band power metal kelas dua, berasal dari Australia (bukan band ini yang kami maksud dalam posting Gig Gossip lainnya) yang akan membawakan melodi cepat bernuansa fantasi pada tanggal 6 Februari 2010. Mereka adalah salah satu penampil di event Jakarta Sound & Music Expo yang belum kami dapatkan informasinya.

Bagi penggemar metal yang tidak peduli band apa yang akan manggung pokoknya tetap nonton, tunggu saja informasi berikutnya.

Old Skuller

Gig Gossip: Mixhell Memanaskan Playground



Metalheads mengenal Igor Cavalera sebagai Sepultura (lama). Komunitas dance mengenalnya sebagai Mixhell. Sementara Sepultura (baru) akan datang ke Jakarta pada bulan Desember, Mixhell lebih dulu memanaskan arena dance di Jakarta lewat event Playground di tanggal 14 November.

Para metalheads yang hanya mendengarkan metal dan metal saja, sering memaki-maki variasi selera yang teralu jauh dari metal. Tapi siapa kalian yang berhak untuk memagari selera dari orang lain?

Di sisi lain, mereka adalah musisi dari band metal. Tapi di kehidupan yang lain, mereka mendengarkan musik selain metal bahkan mengekspresikannya dengan membentuk nama lain di luar metal.

Apakah ini wajar? Wajar saja tentunya, karena selara orang bisa berbeda-beda.

Jadi buat mereka yang tidak tertarik untuk tidak menonton Sepultura (baru) di bulan Desember, kami sarankan untuk menonton Mixhell di Playground. Dan satu lagi, dengarkan musik selain metal! Capek nggak sih telinga dihajar kencang terus begitu?

Tiket pre-sale sudah bisa didapat dengan harga Rp 225 ribu. Harga yang lumayan untuk berpesta sampai matahari terbit.

Hip Master

Gig Gossip: Melody Maker Sebagai Pembuka Arch Enemy


Bukan Carcass atau Spiritual Beggar. Yang muncul sebagai pembuka Arch Enemy di Jakarta adalah Melody Maker. Kami sempat melihat mereka sekilas di ajang Java Rockin' Land.

Yang kami tangkap pada waktu itu adalah band ini mirip dengan Slipknot, yang kalau di-Indonesia-kan mirip dengan Purgatory. Dengan dandanan mereka, kita akan melihat badut-badut di panggung. Entah mengapa, orang-orang Indonesia tidak cocok menggunakan make-up seperti pengusung gothik dan black metal.

Tapi karena mereka satu-satunya band lokal di malam Arch Enemy berkuasa, ada baiknya kita dukung mereka.

Old Skuller

Wednesday, October 7, 2009

Gig Gossip: Edenbridge - Konser Metal di Gedung Konser


Edenbridge, band simfonik metal yang senafas dengan Within Temptation, berencana untuk hadir di Jakarta pada tanggal 20 Maret 2010. Menjadi spesial kedatangan band ini karena konsernya akan digelar di venue dengan akustik terbaik saat ini, di Gedung Kesenian Jakarta. Apakah konser Edenbridge bakal istimewa di Jakarta karena digelar di venue yang representatif? Belum ada keterangan lebih lanjut.

Kalau kamu penggemarnya atau hanya sekedar pengin tau Gedung Kesenian Jakarta di dalamnya seperti apa, maka buruan pesan tiketnya, karena pasti tempat terbatas. Saat ini, belum ada pengumuman tentang harga tanda masuknya.

Old Skuller

Tech & Ent: Digital Lebih Murah

Kalau kamu termasuk orang yang membeli konten digital dan tidak peduli dengan fisik packaging, maka teruskan membaca posting ini. Sebelum era digital, para konsumen harus memiliki kantung yang tebal untuk mendapatkan prduk-produk impor sampai datang ke depan rumahnya. Soal harga pokok produknya belum tentu lebih mahal. Di Internet, kalau rajin mencari, maka bisa didapatkan harga pokok yang lebih murah bahkan mungkin lebih murah daripada produk rilisan lokal berlisensi. Yang membuat konsumen harus mengeluarkan lebih banyak uang adalah untuk biaya pengiriman dan biaya bea masuk impor. Bisa jadi nilai total keseluruhan naik dua kali lipat dibandingkan dengan harga pokok produknya dan lebih mahal daripada membeli versi impor di toko lokal.

Sampai datanglah era digital. Produk-produk yang dulunya fisiknya harus dikapalkan kini bisa lebih cepat diterima di tangan pembeli dengan cara mendownloadnya.

Bagi penggemar buku, pembelian digital diterima dengan lebih baik. Selama harga digital bisa lebih murah daripada harga fisik impor di toko lokal, maka fitur digital ini akan sangat membantu.

Bagi penggemar film juga tidak banyak masalah. Siapa yang masih perlu untuk menyimpan cover dari DVD? Tapi siapa juga yang membeli film lewat Internet di Indonesia?

Pro dan kontra lebih banyak terjadi di industri musik. Banyak yang berteriak bahwa format digital belum bisa menjembatani kebutuhan semua artis. Tapi sebagai teknologi baru, maka pasar terus didesak untuk mengkonsumsinya dengan cara baru. Ini era digital man! Fisik sudah terlalu tua.

Bagi yang lebih mementingkan konten daripada sampul album, mereka sangat berterima kasih dengan tersedianya format digital. Para penggemar musik lebih mudah untuk mencari tambahan koleksi lewat Internet dan segera menikmatinya tersaji masuk ke dalam komputer.

Apalagi jelas biaya yang dikeluarkan lebih murah. Gampang dicari, lebih cepat sampai untuk dinikmati, tidak ada biaya pengiriman, tidak ada biaya bea masuk impor.

Saatnya untuk pindah ke digital? Mungkin belum sepenuhnya. Perlu satu generasi lagi untuk mendigitalkan semuanya.

Atau nanti tiba-tiba muncul teknologi baru yang menggantikan format digital? Kita tidak tahu.

Hip Master

Tuesday, October 6, 2009

Layar Perak: Gara-gara Miyabi


Indonesia memang paling seneng sama yang heboh-heboh. Nggak tau apa-apa terus kemudian ikutan heboh. Lama-lama seperti efek bola salju yang semakin lama semakin besar.

Di bisnis hiburan Nusantara saat ini, berita kehebohan yang paling heboh adalah rencana kedatangan Miyabi,artis porno dari Jepang, yang akan datang dan melakukan shooting di Indonesia. Yang dimaksud porno di sini tidak hanya model buka-bukaan setengah tangguh, tapi benar-benar hardcore (setelah crew L@L dengan suka cita melakukan riset Internet). Sebenarnya kami malas menulis postingan ini, karena kami tidak ingin ikut-ikutan heboh ala infotainment. Tapi di sini kami ingin menentukan sikap, dengan melihat dari kacamata yang berbeda, walaupun sebenarnya cukup logis. Salahnya orang-orang Indonesia aja yang sok ikutan heboh tanpa bisa berpikir dengan lebih lurus.

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah, film yang akan dibuat merupakan film Indonesia. Jadi tidak mungkin ini akan menjadi film porno Indonesia yang dibuat secara profesional. Ada kemungkinan akan terlihat lebih banyak kulit, tapi kalau sampai terjadi adegan buka-bukaan dan dilanjutkan dengan adegan intim, ini tidak mungkin.

Menjadi perhatian yang kedua adalah banyak sekali orang yang langsung mengatakan tidak padahal mereka sama sekali belum tahu skenario dan ceritanya seperti apa. Bapak-bapak dan ibu-ibu, lihat kembali hal nomor satu. Kami tekankan lagi, tidak mungkin.

Hal ketiga yang patut diperhatikan adalah memangnya artis porno nggak boleh main film biasa? Memangnya artis porno harus selalu main film porno?

Masih ada lagi yang harus diperhatikan, yaitu hal keempat. Memangnya apa hak Indonesia melarang kedatangan seseorang yang dilabeli sebagai artis porno datang ke negeri ini untuk mengerjakan sesuatu yang tidak porno? Justru yang semustinya dikhawatirkan adalah keamanan Miyabi dikejar-kejar penggemarnya, karena rencana kedatangannya telah tersebar ke mana-mana. Kalau Miyabi sampai celaka di negara ini, bisa terjadi insiden internasional.

Hal kelima sebagai pamungkas dari hal yang perlu diperhatikan adalah promosi dengan kehebohan seperti ini bisa menjadikan film ini sebagai film Indonesia terlaris di tahun 2010, terlepas bagaimana kualitasnya sendiri.

Hip Master

Seputar Merchandise: Tiga Band Yang Kaosnya Paling Sering Dipakai

Dari penglihatan di konser-konser dan jalan-jalan di mal, berikut tiga band yang paling banyak kaosnya terlihat dipakai. Entah itu fans atau siapa saja yang merasa desainnya keren.

Koil. Tidak heran kaos mereka banyak dipakai. Wong mereka termasuk salah satu pelopor menjamurnya distro di Bandung kok.


Seringai. Desain kaosnya yang menyindir aparat sempat membuat kepopulerannya melonjak. Tapi tanpa itu pun desain kaos mereka memang layak pakai.

Efek Rumah Kaca. Kalau mencari kaos band bernafas desain pop, ini adalah solusinya.



Not-so-pink Chick

Monday, October 5, 2009

Review Film: Surrogates


Menceritakan tema berat lewat medium film bukanlah upaya yang gampang. Level yang paling berat dalah menyampaikannya dengan gaya seringan mungkin agar penonton mudah mengunyahnya. Sedangkan level yang paling mudah adalah berpanjang-panjang menjelaskan semuanya dengan resiko penonton mati bosan.

Surrogates sendiri sebenarnya memiliki tema yang berat. Tapi tuntutan industri membuatnya limbung berada di tengah antara menjelaskan sedetil mungkin dengan menampilkannya secara ringan. Plus agar lebih menarik, dibuatlah aksi-aksi yang diharapkan membawa ketegangan. Kebayang bagaimana sulitnya kan?

Tema dari Surrogates bukanlah sesuatu yang benar-benar baru. Film yang diadaptasi dari komik grafis ini menceritakan bahwa di masa depan orang-orang online di rumahnya untuk mengendalikan robot pengganti yang melakukan segala aktivitasnya di luar rumah.Mirip dengan kondisi saat ini yang memainkan Second Life bukan? Karena yang melakukan segalanya adalah robot, maka resiko kecelakaan terhadap individu semakin kecil, karena kerusakan yang terjadi pada robot tidak berdampak pada pemilik robot. Sampai kemudian muncul senjata pembunuh robot sekaligus pemiliknya.

Tetapi tema sebenarnya dari Surrogates bukanlah aksi tembak-tembakan dan kejar-kejaran memburu senjata pembunuh, tetapi kepada rasa kemanusiaan yang hilang karena segalanya digantikan oleh robot. Tema besar ini datang silih berganti dengan adegan aksi. Cerita menjadi semakin rumit dengan adanya skenario konspirasi dari masing-masing kubu yang menghendaki robot tetap ada dan kubu yang menghendaki robot dihilangkan dari muka bumi.

Karena serba tanggung, yang terlihat di layar adalah debat tema besar yang tidak membekas dan aksi yang tidak terlalu memberikan decak kagum. Film hanya berhasil menarik minat pada awal-awalnya saja saat memperlihatkan budaya robot dan bagaimana secara misterius robot dan pemiliknya dibunuh. Selanjutnya film terjebak menjadi film bertema konspirasi yang terlalu banyak cabangnya.

Walaupun secara keseluruhan masih menarik, tetapi Surrogates adalah film yang bisa dilewatkan.

Hip Master

Video Not Dead Yet: Backstreet Boys



Saking trennya vampir, Backstreet Boys sampai merasa harus menggunakannya dalam video klip terbaru mereka. Vampir seksi dalam rave party, kami pernah melihatnya. Anggota band yang ternyata vampir juga, juga kami pernah melihatnya. Video klip dengan vampir yang tidak ada juntrungannya juga kami pernah melihatnya.

Yang belum pernah kami lihat adalah Backstreet Boys sebagai penampil di rave party seperti dalam video klip ini.

Hip Master

Video Not Dead Yet: Arch Enemy - Beast Of Man



Video ini adalah penampilan live Arch Enemy membawakan remake dari trek mereka sendiri sebelum jaman Angela Gossow, Beast Of Man. Kemungkinan trek ini juga akan dibawakan di Indonesia saat mereka naik panggung akhir Oktober.

Dari dua video tampilan live penuh mereka, kami mendapatkan kesenangan karena pertama aksi panggung yang tidak membosankan dan setlist yang dapat memenuhi keinginan penggemarnya. Semoga akan begitu juga tanggal 28 Oktober ini di Jakarta.

Old Skuller

Friday, October 2, 2009

Whatever: Capeeee Deeeeh Sama Wakil Rakyat



Walaupun kami ikut memilih para wakil rakyat yang kemarin diambil sumpahnya, tetapi kami tidak peduli apakah pilihan kami akhirnya duduk di kursi empuk di Senayan sana. Anehnya ini tidak hanya terjadi pada kami. 100% responden yang kami tanya juga menyatakan hal yang sama.

Sebenarnya kami juga tidak peduli, kapan para pilihan rakyat akan menggantikan anggota terdahulu. Kalau saja biaya pelantikannya tidak dihebohkan oleh media, berita ini pasti kami lewatkan karena gak ada asik-asiknya.

Bicara mengenai wakil rakyat, kami sulit sekali menemukan lagu yang sesuai dengan kondisi ini. Yang paling melekat di kepala kami adalah lagu Surat Buat Wakil Rakyat dari Iwan Fals. Lagu ini dibuat saat Bang Iwan masih muda. Aransemennya pun jadul sekali. Perhatikan suara keyboard yang menyamai suara recorder. But anyway, lirik lagu ini masih sesuai dengan kondisi sekarang. Mereka yang ada di sana tidak banyak membantu kami.

Daripada keluar biaya besar lagi untuk studi banding keluar negeri gak jelas maksudnya, lebih biayanya buat pelatihan mensensitifkan indera perasa terhadap karya yang indah-indah. Yang celakanya, artis-artis yang terpilih ke gedung mblenuk gak jelas itu masih jauh dari standar indah yang kami rasakan. Diharapkan dengan menajamkan indera mereka terhadap seni, maka akan terpanggil jiwa mereka untuk membuat Indonesia menjadi negara yang lebih indah.

Not-so-pink Chick

Layar Perak: James Cameron Dorong 3D ke Tingkatan Selanjutnya



Lagi-lagi 3D. Semakin banyak saja film yang dikeluarkan dengan format 3 dimensi. Format ini sedang diuji coba oleh para petinggi Hollywood apakah akan mampu menggantikan format film tradisional yang tanpa disadari sebenarnya berakar dari format yang kuno. 3D dipercaya akan memberikan sensasi yang membedakan menonton di rumah di layar kecil televisi dengan di bioskop berlayar lebar. Kekuatan ini diharapkan akan menarik kembali orang-orang untuk datang ke bioskop, tidak lagi membeli DVD bajakan, dan membanjiri Hollywood dengan uang kembali.

Perjudian 3D akan sampai pada puncaknya akhir tahun ini dengan peluncuran film terbaru dari sutradara James Cameron, diberi judul Avatar. Menggunakan CGI tercanggih dan tentu saja termahal dari yang ada sekarang, film ini diharapkan menjadi film berformat 3D yang paling memanfaatkan keunggulan sensasi 3D. Pengadeganan dibuat sedemikian rupa sehingga efek 3D semakin dirasakan penonton.

Setelah James Cameron berhasil mengumpulkan pemasukan terbesar dari film termahal, Titanic, maka Avatar kembali mencetak rekor sebagai film termahal. Apakah Avatar akan berhasil mengumpulkan uang terbanyak mengungguli Titanic? Belum tahu. Karena dari trailernya sendiri, cerita dari Avatar sepertinya lemah. Film ini lebih mengumbar efek untuk menarik penonton lebih banyak. Lagipula jaman begini siapa yang perlu cerita memutar otak.

Hip Master

Thursday, October 1, 2009

Gig Gossip - Franz Ferdinand Berada di Festival yang Salah?

Penyelenggara event Playground, yaitu Embassy, bisa saja berkilah bahwa mendatangkan Franz Ferdinand ke event yang akan berlangsung tanggal 14 November di Pantai Carnaval Ancol adalah untuk membuat ajang ini lebih menawarkan macam-macam musik. Tapi jelas ini salah casting.

Can you guys make more decent theme for a festival? Kalau memang isinya campu-campur, buat yang campur-campur. Kalau memang diperuntukkan untuk genre dan komunitas tertentu, janganlah terlalu melenceng jauh.

But we looking forward to Franz Ferdinand. And we can have a little party there.



Not-so-pink Chick

Gig Gossip - The Ting Tings Nyelip Di Soulnation Festival

Salah satu pemaksaan yang terjadi di event festival yang lain. Bagian mana dari The Ting Tings yang bisa masuk ke dalam daftar penampil Jakarta International Java Soulnation Festival? Ini band pop-post-punk yang seharusnya lebih cocok di Loolapalooza, dibandingkan di tengah hingar-bingar musik R&B.

Yang tidak bisa dimengerti lagi, Java Festival Production sebagai penyelenggara memasukkan The Ting Tings sebagai satu-satunya penampil spesial, yang kita sebagai penonton harus merogoh kocek lebih dalam untuk menontonnya.

Analisa kami adalah daftar penampil di ajang Soulnation tahun ini tidak lah semenarik tahun lalu yang sanggup mendatangkan Akon. Karena itu JFP melakukan tindakan nekad.



Not-so-pink Chick

Gig Gossip - Perusahaan Rokok Punya Banyak Duit Buat Mendatangkan Tiga Artis Internasional


Sebagai salah satu rangkaian dari rangkaian event LA Light Indiefest, brand rokok yang dimiliki Djarum ini akan mendatangkan tiga artis internasional yaitu Lenka, Raygun dan The Ataris. Sebenarnya cukup seru juga event yang lagi-lagi di Jakarta ini (maaf kota-kota yang lain hanya mendapatkan porsi artis lokal saja), karena satu event berisikan banyak artis. Bagi penggemar festival, ini adalah event yang tepat buat kamu semua.

Harga tiketnya pun tidak semahal event-event yang lain. Apalagi the sweetest spot, kelas festival, bisa dibayar dengan harga paling murah. Padahal Djarum sebenarnya bisa membuat event ini gratis karena mereka mampu untuk membayar semuanya. Tapi bersyukurlah sudah dikasih harga tiket murah.

Satu ganjalan saja di event ini adalah munculnya Lenka di daftar penampil. Kok rasanya terlalu dipaksakan.

Hip
Master

Gig Gossip - Penggemar Trivium Harus Lebih Sabar Menunggu

Wow. Udah cukup lama kami berlibur tidak mengisi posting. Di sela-sela liburan kami mendengar lumayan banyak gig gossip yang kabarnya akan melanda Jakarta.

Mari kita mulai dari gig yang jaraknya paling lama dari sekarang. Bang Adrie Soebono, dari rilis resminya Java Musikindo, akan meluluh-lantakkan Jakarta lewat Trivium. Band modern metal yang dikomandoi the whiz kid of metal, Matt Heafy, akan memamerkan teknik shredingnya sementara banyak band-band lain sudah lupa apa yang namanya solo.

Jadwal manggung di Jakarta belum muncl di situs resminya Trivium, karena mungkin libur lebaran mereka lebih panjang daripada di Indonesia sehingga mereka belum melakukan update. Tetapi Java cukup yakin akan menghadirkan salah satu putaran Into The Mouth Of Hell We Tour di Jakarta, tanggal 11 Februari 2010, di stadion tennis indoor Senayan. Yup 2010 my friends. Masih lama kan?

Tiket pre-sale sudah bisa mulai dijajaki. Keterangan lengkapnya lihat di situsnya Java.




Hip Master
 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by