Apakah kami membaca? Ya kami membaca. Dari bacaan yang penting sampai sebenarnya gak penting-penting amat. Tapi kami punya prinsip, apa pun yang kami dengar, tonton dan baca pasti ada pesan yang bisa diambil. Termasuk buku He's Not That Into You, yang kami sampai penasaran kok bisa ada filmnya. Ini bukanlah sebuah novel. Ini adalah buku yang berisikan tips dari penulis naskah serial populer dari HBO, Sex and The City.
Buat Old Skuller dan Hip Master yang merasa dirinya pria sejati, mereka merasa tidak perlu membaca lebih lanjut buku ini. Menurut mereka, untuk apa mempelajari sesuatu yang sudah diketahui. Karena itu posting review buku ini lebih cocok ditulis oleh perempuan. He's Not That Into You adalah sebuah kalimat yang bisa diartikan sebagai orang itu tidak begitu-begitu amat menyukaimu. Kalimat ini meluncur ketika seorang perempuan curhat kepada temannya menceritakan bahwa dia baru saja berkencan dengan seorang pria dan kemudian pria itu tidak lagi menghubunginya. Mendengar kondisi itu, teman curhatnya mengatakan he's not that into you. Kalau pria itu benar-benar menyukaimu, maka pria itu pasti akan menghubungimu lagi.
Buku ini seperti membongkar bahwa wanita sering sekali melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Wanita sering kali melakukan kesalahan padahal dia tahu benar, ini adalah kesalahan. Karena buku ini ditulis oleh orang Amerika, maka isinya lebih berorientasi ke Amerika. Beberapa tidak cocok diterapkan di Indonesia karena perbedaan budaya dan kebiasaan, tetapi logikanya tetap bisa dipakai secara global.
Dalam buku ini dimasukkan keluh kesah dari banyak perempuan yang tentu saja si penulis memberikan penerangan bahwa lelaki yang mereka temui tidak benar-benar menyukaimu. Dibandingkan suara keluh kesah, maka suara tentang bagaiaman perempuan harus bertindak sangatlah sedikit. Apakah ini artinya perempuan memang lebih sering melakukan kesalahan?
Beberapa kasus yang terjadi adalah perempuan berhubungan dengan lelaki yang sudah menikah dan kemudian tidak lagi menghubunginya lagi, perempuan berhubungan dengan lelaki yang selalu mabuk dan tidak mengalami kepuasan dalam hubungannya, perempuan berhubungan dengan lelaki yang terlalu sibuk bekerja sehingga hubungan tidak berjalan baik. Hello ladies jawabannya sudah di depan mata. Tapi memang kita kaum perempuan berbeda. Itu yang membuat perempuan adalah perempuan.
Not-so-pink Chick
No comments:
Post a Comment