Wednesday, February 24, 2010

Iwan Fals Atau Bukan Iwan Fals


Kemarin ranah Twitter tiba-tiba dihebohkan dengan ditutupnya account si motivator super yang tidak sanggup lagi mendengar kicauan burung yang tidak mendukung pendapatnya. Aduh gara-gara Twitter saja sampai segitunya. Katanya motivator super, masak selip kata sedikit langsung mundur dari dunia cyber yang tidak mengenal tata krama dalam bertutur. Kalau tidak siap menerima cercaan di Internet, maka jangan coba-coba membuat pernyataan di Internet. Dunia maya ini dikenal sudah menelan banyak korban karena saking ganas dan bengisnya.

Di hari yang sama, masih di ranah Twitter, tiba-tiba lahir satu account yang mengagetkan yaitu @iwanfals. Mulut-mulut pengicau langsung ribut. Ada yang iseng tanya ini dan itu, tapi tak sedikit juga yang mempertanyakannya dengan bahasa yang seperti tak pernah mendapatkan pelajaran budi pekerti.

Orang di belakang account @iwanfals menjawab semuanya dengan biasa-biasa saja, cenderung ringan dan sekenanya. Seperti sosok Iwan Fals atau bukan ya jawaban seperti itu? Kami yang tidak mengenal bang Iwan secara pribadi tidak berani berburuk sangka.

Sampai ada media online yang mengkonfirmasikan keaslian account ini sesuai nama aslinya. Itu pun masih menuai banyak tanda tanya di account ini. Apakah ini adalah gambaran orang Indonesia yang suka berburuk sangka? Geleng-geleng kepala.

Kalau ternyata ini bukan bang Iwan sendiri yang buat terus kenapa? Kalau ini bang Iwan yang bikin tetapi yang jawab bukan bang Iwan terus juga kenapa? Geleng-geleng kepala.

Menurut kami foto atau yang disebut avatar di account itu adalah foto yang teramat cupu. Tapi justru karena saking cupunya kami percaya ini account asli. Kalau ternyata pendapat kami salah, ya tidak apa-apa juga. Apa ruginya sih berbaik sangka?

Old Skuller

Video Not Dead Yet: We Are The World 25 for Haiti



Mengumpulkan banyak selebritis untuk kegiatan kemanusiaan mengundang daya magis yang luar biasa. Bencana di Haiti membuat banyak selebriti menyanyikan ulang We Are The World dengan interpretasi kekinian.

Tidak banyak yang berubah dari struktur lagunya. Hanya ditambahkan apa yang populer sekarang ini termasuk autotune dan rap. Lagu versi baru ini memberikan penghargaan kepada Michael Jackson dengan tidak mengalihkan porsi vokalnya kepada orang lain.

Video klip versi original sebenarnya tidak menarik untuk ditonton berulang-ulang kali. Cuma senang saja melihat banyak selebriti dan menyebut nama mereka dan menebak-nebaknya kalau merasa tidak mengenalnya. Rasa yang sama muncul di video versi baru ini juga.

Hip Master

Gempita Panggung: Ya Beritahukan Durasinya Sebelum Konsumen Membeli Tiket


Untuk mempromosikan konser yang mendatangkan artis mancanegara, promotor sampai merasa perlu untuk memberitahukan bahwa pertunjukan akan berlangsung sekian menit. Dalam upayanya mengkomunikasikan kepada calon penonton bahwa teramat rugi kalau tidak nonton konser Trivium dan Placebo, dalam beberapa twitter disebutkan konser akan berlangsung dua jam untuk Trivium dan 1 jam 45 menit untuk Placebo.

Nampaknya konsumen konser makin berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Mereka mulai berhitung apakah investasi yang dikeluarkan sama dengan nilai hiburan yang akan mereka dapat.

Mungkin sudah muncul keluhan dari konsumen konser kalau mereka terlalu banyak mengeluarkan uangnya untuk menonton konser yang hanya berjalan 1 jam lebih sedikit. Menurut mereka harga yang dibayar terlalu mahal.

Diperkirakan, durasi jalannya konser memang ada dalam setiap kontrak antara promotor dengan artisnya. Untuk mengakali durasi set yang pendek, maka promotor menggelar semacam festival yang menampilkan beberapa artis atau band. Durasi total pertunjukan berbagai artis menjadi lebih panjang, tetapi penonton membeli tiket karena ingin menonton penampilan artis headliner yang biasanya diundang dari luar negeri. Mungkin saja ada yang kecewa telah menunggu sekian lama eh tahunya cuma muncul sekejap, walaupun satu jam sudah membuat artisnya ngos-ngosan karena besoknya mereka sudah harus melakukan perjalanan dan kemudian mengulang set yang sama.

Penonton tentu senang-senang saja kalau tahu konser yang akan didatanginya akan berdurasi cukup lama dan merasa sesuai dengan nilai uang yang telah dirogoh. Di konser mendatang, Solucites pun sudah woro-woro Misfits akan bermain 90 menit. Bagi sebuah band punk hardcore, durasi tersebut cukup lama. Set yang akan dibawakan mustinya akan panjang, mengingat lagunya banyak yang berdurasi pendek.

Dengan menjanjikan durasi konser di depan, penonton tidak akan merasa tertipu dan kecewa. Saat membeli tiket, mereka sudah berhitung-hitung dulu keuntungan yang akan didapat. Mereka akan masuk ke arena konser dengan ekpektasi yang sama. Bersenang-senang dalam sekian menit.

Old Skuller

Tuesday, February 23, 2010

Video Not Dead Yet: Cinta Laura - Cinta Atau Uang



Kembali Cinta Laura mengukir sejarah di industri musik modern Indonesia. Kabarnya albumnya sudah laku 200 ribu kopi sehingga layak untuk menyandang dobel platinum. Kami sangka album ini tidak akan bergerak lebih di angka fenomenal 100 ribu, ternyata kami terlalu meremehkan kekuatan ayam goreng.

Kalau ada tanda jasa yang perlu diberikan, maka tanda jasa itu diberikan kepada penjaja KFC yang gigih. Jelas tanda jasa itu bukan diserahkan kepada video klip Cinta Atau Uang. Menggunakan efek yang sering dipakai oleh video klip dance lainnya, video klip milik Cinta Laura ini gagal mengirimkan pesan untuk lebih banyak dance bagi para pemirsanya. Malah kami lihat sosok Cinta Laura terlalu diumbar di sini.

Gaya dance yang dicoba dibuat unik pada saat chorus tidak berhasil kami tiru dengan cepat. Gerakan awalnya yang melambangkan L sebagai love dan diakhiri dengan gaya uang itu mudah. Gerakan akhir yang menggambarkan detak jantung juga sangat mudah untuk ditiru. Selanjutnya kami tidak berhasil mengkopi antara gerakan awal dan akhir. Kami harus mengulang-ulang video klip ini dan memelototi sambil berkonsentrasi untuk membuat tiruan yang sempurna. Karena itu, kami pikir ini tidak akan menjadi gaya dance yang hit selayaknya kacang seperti Macarena.

Not-so-pink Chick

Review Album: Thirty Seconds To Mars - This Is War


Jangan terburu-buru menghakimi album terbaru Thirty Seconds To Mars hanya dengan melihat sampul albumnya yang terlihat seperti tato murahan, stiker di belakang pantat truk atau iklan promosi taman safari. Di dalam album This Is War tersimpan suatu kejutan yang mungkin menjadi puncak pencapaian band yang dikomandoi Jared Leto.

Dari sekian detil awal trek pertama, band emo ini sudah mampu menggiring pendengaran bahwa kita akan memasuki aksi epik suatu negara yang bersiap berperang. Emo dengan tema perang sudah cukup membuatnya unik, apalagi pada trek kedua dan berikutnya, Thirty Seconds To Mars memadukan pop elektronik 80an ala Duran Duran dengan gemerincing drum, bass dan gitar elektrik yang solid di dapur produksi.

Banyak break yang mereka tebarkan di hampir semua lagu begitu ampuh untuk membuat pendengarnya meloncat sambil mengocok air guitar. Bisa dibayangkan ini akan menjadi aksi dramatis di atas panggung yang menekan tombol histeria.

Lagu-lagu kuat di dalam album ini menyalakan anthem yang membakar jiwa sekaligus mengiris hati. Terbayang suasana hati seorang pejuang yang siap ke medan perang menyabung nyawa demi negaranya, meninggalkan keluarganya agar mereka tetap aman. Night of the Hunter, Kings and Queens, This Is War dan Vox Populi bisa menjadi nomor emo yang legendaris yang akan selalu diingat oleh penggemarnya.

Citra emo yang kinyis-kinyis lenyap dalam album ini. Album This Is War adalah sebuah album konsep yang dirancang matang untuk didengar secara lebih serius. Lagu-lagu yang terdapat di dalamnya tidak hanya dimaksudkan untuk menghibur pendengaran, tetapi juga bertujuan untuk mengetuk hati. Hati ini terasa tertonjok ketika gerungan vokal Jared Leto dan hentakan rock beralih ke paduan suara, yang mengambil The Wall dari Pink Floyd sebagai acuan.

This Is War adalah salah satu album terbaik dari tren emo yang diperkirakan tidak berumur panjang. Tapi kalau ada album konsep lainnya lagi seperti ini, rasanya sebaiknya emo tidak buru-buru padam.

Jarred Letto telah mengambil langkah yang benar. Mengabaikan karir peran filmnya dan lebih berkontribusi di sebuah band rock yang membuat namanya menjadi lebih harum. Dia mendapatkan stempel setuju dari penggemarnya.

Old Skuller

Gempita Panggung: Ide Brilian, Harga Paket Untuk Serangkaian Konser


Kami harus akui bahwa di antara rentetan konser yang digalang Java Musikindo dalam dua bulan, tidak ada satu pun yang kami tonton. Sebab musababnya banyak, yang kalau diurutkan satu persatu bisa berjarak dari Blok M sampai ke Monas. Tapi kami mencoba untuk mengejar ketinggalan.

Terlintas ide di kepala kami, kalau promotor punya serangkaian acara yang akan digelar dalam waktu yang saling berdekatan, kenapa tidak ditawarkan dalam harga paket. Dengan cara seperti ini seharusnya satu calon penonton bisa digaet untuk menonton dua pertunjukan atau lebih. Harga yang ditawarkan tentunya harus lebih murah dibandingkan membayar satu persatu pertunjukan.

Untuk mewujudkan paket seperti ini, memang seharusnya paket yang ditawarkan berisi artis yang serupa. Misalnya dalam kasusnya rentetan konser Java Musikindo bisa ditawarkan paket Placebo dan 311.

Belum terbukti penawaran semacam ini bisa menuai pemasukan di awal lebih banyak. Karena menurut beberapa artikel yang kami baca, tipikal penonton Indonesia adalah membeli tiket di detik-detik terakhir. Juga belum tentu di saat tertentu calon penonton punya uang sebanyak itu untuk membeli paket dua pertujukan atau lebih. Tapi siapa yang tahu kalau belum dicoba?

Hip Master

Tayang Televisi: Survey Sinteron Terpanas Terkuak


Sebelum crew Live@Loud ditugaskan untuk membombardir pertanyaan ke responden mengenai sinteron terpanas saat ini, kami melakukan rapat marathon untuk menentukan siapa target respondennya. Awalnya kami memasang ibu-ibu sebagai target, karena mereka yang punya rumah dan punya televisi. Jadi seharusnya mereka yang berkuasa menentukan tayangan apa yang ditonton di ruang keluarga. Tapi kenyataan di lapangan berbeda dengan yang terjadi di ruang rapat. Para ibu enggan untuk menjawab pertanyaan dari kami. Mereka berdalih tidak selalu menonton sinetron karena sibuk ina dan inu, jadi kurang cocok kalau bertanya kepada segmen ini. Atau barangkali para ibu sudah malas duluan menjawab pertanyaan kami, karena kami yang tidak punya latar belakang pelatihan sensus terlihat memaksa tanpa berusaha persuasif.

Walaupun target para ibu gagal terlaksana, maka kami mengalihkan ke target berikutnya. Kami sudah cukup belajar banyak pada percobaan pertama. Kami mempelajari lebih dalam fenomena yang terjadi di ruang keluarga di depan televisi. Temuan kami ternyata cukup mengagetkan, paling tidak buat kami sendiri. Ternyata pemilik rumah tidak sepenuhnya berkuasa terhadap televisi di ruang keluarga. Pada jam tertentu, terutama di jam tayang sinetron, televisi dikuasai oleh para asisten rumah tangga. Setelah penat bekerja dari pagi hari sampai sore menjelang malam, mereka layak untuk beristirahat dan menonton kotak ajaib yang menayangkan konflik seru antar keluarga. Desperate Housewifes tidaklah seru karena tidak beraroma Indonesia, sinteron lah yang dicari dan ditunggu setiap hari.

Dengan cara persuasif tanpa bermaksud menyogok sampai kami juga ikut menonton sinetron yang mereka tonton, berikut beberapa temuan dari survey kami yang sama sekali tidak sistematis:
1. Sinetron terpopuler adalah Cinta Fitri season 5. Dengan meninggalnya bayi dari Fais dan Miska ketegangan semakin meningkat. Kami sendiri tidak menyangka penulis Cinta Fitri sampai tega membunuh bayi demi untuk meningkatkan konflik. Terasa seperti serial 24 yang siapa saja bisa mati. Apalagi ada gaya memecah layar menjadi beberapa kotak berisikan gambar karakter yang sedang gusar, mirip seperti animasi Jepang dan juga 24.

2. Menduduki tempat kedua adalah Bayu Cinta Luna. Sinetron ini ditayangkan tepat di jam tayang sebelum Cinta Fitri. Urusannya masih berkisar di perebutan cinta antara karakter jahat dengan karakter baik. Katanya sih seru, tapi setelah kami selidiki lebih lanjut, yang ditunggu-tunggu adalah penampilan Chicco Jericho yang ganteng.

3. Peringkat ketiga adalah sinetron Kesetian Cinta. Ditayangkan larut malam setelah Cinta Fitri yang dijubeli iklan berakhir. Yang ini sebenarnya tidak favorit-favorit amat, tapi lebih kepada meneruskan enaknya nonton sinteron sepanjang malam. Kami sendiri kesulitan mengerti cerita apa sebenarnya di Kesetian Cinta.

4. Berdasarkan top 3 sinetron di atas, SCTV mendahului stasiun televisi lainnya sebagai penyaji sinetron yang digemari oleh penonton. Dari jam 19.30 sampai terkantuk-kantuk, SCTV menyihir penonton dengan sinteron yang penuh konflik dan penuh iklan.

Karena itu jangan remehkan sinetron. Ini adalah penghibur khalayak luas, di saat yang seharusnya yang punya kemampuan memperbaiki keadaan tidak bisa melakukan tugasnya. Hail sinetron!

Hip Master

Monday, February 22, 2010

Gig Gossip: Edenbridge Akan Datang Ke Indonesia Dengan Album Baru


Setelah Sonata Arctica dan Amon Amarth gugur, kami berharap pada Misfits dan Edenbridge. Ya, kami baru saja dapat informasi dari promotor 629 Live:Act, band symphonic metal dari Austria dengan vokalis yang sedap dipandang mata, Edenbridge akan datang ke Jakarta.

Karena diharapkan akan menjaring penonton lebih banyak, maka venue dipindahkan dari Gedung Kesenian Jakarta ke Viky Sianipar Music Hall. Lagipula lebih enak menonton konser metal sambil berdiri daripada duduk, karena gusar terlalu lama pantat ini menempel dengan kursi. Juga sambil berdiri, punya kesempatan lebih besar untuk menonton aksi Sabine Edelsbacher lebih dekat.

Tanggal mainnya bergeser ke 8 Juli 2010. Masih ada waktu untuk mengejar ketinggalan kalau belum terlalu kenal dengan melodi yang telah ditebarkan Edenbrige di enam album studio yang telah dirilis. Menurut info yang kami terima, pergeseran jadwal dikarenakan Edenbridge harus meneyelesaikan album Solitaire yang akan dirilis dalam waktu dekat ini. Berarti kedatangan mereka di Jakarta akan menyertakan nomor-nomor baru dari album Solitaire.

Tidak sabar menunggu rilisan album baru ini. Dan tidak sabar juga menonton mereka di atas panggung.

Old Skuller

Tech and Ent: Hiburan + Keren = iPad


Dengan segala kekurangan dan hujatan yang diberikan oleh para bukan penggila Mac kepada iPad, kami bisa bilang sejauh ini iPad adalah gadget terkeren yang dapat memenuhi hasrat kami akan hiburan. Kami sendiri menggunakan Windows dalam menulis postingan L@L, dan sampai saat ini masih belum memegang iPad secara langsung. Jadi posting ini lebih banyak asumsinya daripada praktek nyatanya.

Tapi ini tidak menghalangi kami untuk menulis posting tentang iPad. Walaupun iPad adalah iPod Touch dengan ukuran lebih besar, ini adalah gadget dengan ukuran dan berat yang tepat untuk dibawa jalan-jalan.

iPad memiliki keunggulan lebih dibandingkan iPod Touch karena ukuran layarnya membuat tampilan video menjadi lebih enak untuk ditonton. Semua orang juga tahu, menonton video di layar besar lebih enak dari pada di layar kecil.

Menjelajah rimba web juga menjadi semakin menyenangkan kalau berlayar lebih besar. Tampilan web tidak perlu diperbesar lagi agar lebih enak membaca dan lebih puas melihat gambar. Yang diperlukan hanya menurunkan layar ke bawah untuk menyelesaikan bacaan.

Keyboard touchscreen juga seharusnya lebih enak untuk dipakai dibanding di layar kecil. Kalau punya jari yang besar pasti sudah pernah merasakan betapa menderitanya mengetik di layar sentuh. Mengunjungi situs jejaring sosial menjadi lebih menyenangkan menggunakan iPad.

iPad juga memberi ruang yang besar untuk membaca ebook. Sementara Kindle dan Nook hanya berfokus kepada alat untuk membaca, iPad menyertakan kebisaan yang lain ke dalamnya. Membaca akan lebih enak jika disertai dengan mendengarkan lagu favorit. Hebatnya semua itu keluar dari gadget yang sama.

Tulisan di atas memang terlalu memuji-muji iPad. Bagaimanapun iPad memimpin di segi kekerenan. Ada kemungkinan besar produk serupa iPad akan diluncurkan oleh merek yang lain. Dan mungkin saja produk lain akan memiliki fitur lebih canggih dibandingkan iPad. Tapi di sini,di Live@Loud kami memberi kekerenan nilai lebih. Rasanya berbeda memegang produk Apple di mal sambil dilihat oleh orang lain yang ingin punya produk yang sedang dipegang.

Hip Master

Review Film: From Paris With Love


Jangan tertipu dengan judulnya. Lihat saja posternya, ini adalah film aksi yang mengambil lokasi di Paris. Jangan juga tertipu dengan trailernya. Ternyata ini bukan film aksi komedi seperti Rush Hour yang memasangkan Jackie Chan dengan Chris Tucker. From Paris With Love memasangkan John Travolta dengan Jonathan Rhys Meyers, duet aksi spionase yang bermuatan baku hantam dan muntahan peluru. Aksi yang padat hanya memberi kesempatan penontonnya untuk tersenyum kecil, serta harus mencermati dialog untuk dapat mengerti hubungan dari satu adegan ke adegan lainnya.

Tiba-tiba saja James Reece yang diperankan oleh Meyers mendapatkan promosi sebagai agen lapangan dan tugas pertamanya adalah mendampingi Charlie Wax, agen lapangan urakan yang diperankan oleh Travolta. Tanpa mendapat brief lebih dalam, Reece mengalir saja mengikuti sepak terjang Wax membantai mafia pengedar narkotika yang kemudian malah berujung ke aksi terorisme yang hendak membunuh delegasi Afrika yang berkunjung ke Perancis.

Karena berdurasi pendek sekitar 90 menitan, maka lupakan detil-detil yang menggelitik seperti film-film spionase lainnya. Yang dijual di film ini adalah aksi dengan twist di tengahnya. Setelah menonton aksi tembak menembak dan kejar-kejaran akhirnya penonton dapat bernafas sebentar yang mengantarkannya ke twist yang membuat film sedikit lebih menarik.

Sebagai agen mata-mata, pasangan ini harus membuat keputusan secepatnya. Tidak ada tempat bagi pergumulan batin, karena akibatnya bisa-bisa nyawa melayang duluan dihantam peluru musuh.

Film spionase tentu harus menghidangkan sesuatu yang mengejutkan. Kejutan itu datang dari dialog-dialog pendek yang diluncurkan Wax seakan mengajari Reece akan caranya bertindak di lapangan. Satu titik akan menghubungkan ke titik yang lain, sampai ke titik yang berada di lingkungan sekitarnya sendiri tanpa disangka-sangka.

From Paris With Love mempunyai semua yang diharapkan dari film spionase. Aksinya sendiri, plot yang membelok tiba-tiba dan tentu saja perempuan yang kali ini tidak hanya dipasang sebagai pemanis.

Sayangnya tidak ada sesutu yang baru di film ini. Tidak ada hal yang mengguncang otak karena pada akhirnya ini hanyalah salah satu aksi terorisme yang lain. Tidak ada moral yang mengguncang jiwa untuk kemudian kita bahas sekeluar dari bioskop. Hasilnya, kami lebih banyak menikmati aksinya, walaupun lagi-lagi bukan barang baru, dan pulang tanpa membawa apa pun. Bahkan karena dibombardir dengan adegan aksi tanpa henti, kami baru sadar sedikit sekali potret Paris yang indah digunakan di film ini. Lalu apa gunanya diberi judul From Paris With Love? Karena ada kata Paris di situ, seharusnya kami diberi lebih banyak wajah Paris.

Hip Master

Video Not Dead Yet: Justin Bieber - Baby



Jika berpikir Justin Bieber dapat mengisi ceruk pasar yang menilai Justin Timberlake sudah terlalu mesum, maka berpikirlah ulang. Bahkan berhentilah berpikir, Justin Bieber terlalu jauh untuk menyamai Justin Timberlake. Ini adalah usaha keras Justin Bieber lagi yang makin memperlihatkan bahwa dia tidak bisa menari sebagus dan seanggung JT. Kenyataannya, JB bahkan tidak bisa menyamai satu pun anggota boy band jaman dulu, NKOTB.

DAn JB berhentilah mengejar-ngejar perempuan. Anak kecil yang bergaul dengan Ludacris akan dianggap miring oleh para orang tua. Usaha JB mengejar-ngejar perempuan juga terlihat terlalu kasar di video ini. Pasti ini ajaran dari Ludacris.

Not-so-pink Chick

Gig Gossip: Banting Harga Presale Kelly Clarkson

Ini benar-benar banting harga. Bukan cuma sekedar beda berapa puluh ribu saja. Ini bedanya sampai 200 ribu rupiah, alis diskon sampai 30 persen lebih. Mulai hari ini bisa didapatkan tiket presale untuk Kelly Clarkson yang konsernya akan berlangsung tanggal 29 April, di mana lagi kalau bukan di Jakarta.

Cuma 500 tiket disediakan untuk sesi presale ini. Dan siap-siap terkaget membaca harganya. Ini dia: 300 ribu untuk tribun dan 400 ribu rupiah untuk festival. Harga ini terasa lebih pas di kantong daripada harga nanti kalau sudah dijual bebas yaitu: 500 ribu untuk tribun dan 600 ribu rupiah untuk festival.

Ini sedikit pendorong untuk segera memperebutkan 500 tiket yang dijual duluan. Kami bilang Kelly Clarkson layak untuk ditonton. Di bawah tempaan juri sadis dari American Idol, Kelly Clarkson seharusnya datang dengan satu tujuan saja: menghibur.




Hip Master

Gig Gossip: Akhirnya Konfirmasi Akan Datangnya Misfits


Mungkin pembaca blog ini banyak yang tidak tahu Misfits. Mereka adalah band punk lama yang sempat membesarkan nama Glen Danzig. Tidak tahu Danzig juga? Berarti kalian harus lebih banyak menggali katalog-katalog lama di mana musik sekarang ini berakar.

Misfits dikabarkan akan diusung oleh Solucites Entertainment di 10 April ini di Jakarta, lagi-lagi Jakarta. Nama Solucites boleh dijadikan sebagai jaminan. Mereka adalah promotor yang memegang teguh prinsip memuaskan dahaga komunitas rock dan metal Indonesia. Terbukti As I Lay Dying yang terdampar di Thailand tetap dapat mereka datangkan, dan Arch Enemy yang ternyata tidak menarik banyak penonton tetap berlangsung.

Walaupun sudah tidak ada Danzig di dalam band ini, Misfits tetaplah Misfits. Buat mereka yang old school akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar nomor-nomor klasiknya secara langsung. Menurut artikel dari Rolling Stone Indonesia, harga tiketnya akan berkisar antara 150 sampai 175 ribu. Cukup murah untuk sebuah legenda horor punk. Dan kalian masih berharap untuk lebih murah lagi. Dasar serakah.

Old Skuller

Gig Gossip: Tidak Ada Taking Back Sunday di Bulan Maret Ini


Rekor Java Musikindo untuk menggelar konser sebanyak-banyaknya dari awal tahun sampai April 2010 sedikit terganggu. Taking Back Sunday, band yang sedianya akan menghentak panggung di Jakarta pada tanggal 3 Maret ini dikabarkan urung dilaksanakan.

Disebutkan di situs resmi Java Muskindo, bahwa terjadi penjadwalan ulang untuk mementaskan band ini. Tetapi kami tahu bahwa penjadwalan ulang adalah bahasa halus untuk tidak jadi. Karena berarti promotor harus mengulang pekerjaan dari awal lagi: mencari jadwal yang tepat, memesan venue, mempromosikannya dan menjual tiket. Apakh promotor rela untuk melakukan kerja ulang lagi untuk menjual band yang namanya tidak terlalu dikenal di sini. Well at least di kalangan teman sepergaulan kami di Live@Loud, band ini tidak terlalu berkibar namanya, dan ini bisa dijadikan sebagai barometer kami.

Biasanya urungnya suatu pertunjukan dibarengi dengan gosip latar belakang mengapa band yang diundang tidak jadi datang. Dalam kasus ini, kami menduga penjualan tiketnya tidak seperti yang diharapkan. Dari pada makin banyak ruginya, lebih baik dibatalkan saja. Di bulan Maret ini saja sudah ada dua band keren yang akan melangsungkan konsernya di Jakarta, yaitu Cobra Starship dan 311. Dengan dua band seperti ini di waktu yang berdekatan, siapa yang mau membeli tiket Taking Back Sunday?

Hip Master

Thursday, February 18, 2010

Daftar Penting Gak Penting Gitu Deeeh: Keanehan Pembuatan Sinetron


Sepengetahuan kami, sinetron bukan barang baru di dunia pertelevisian tanah air. Karena saking tinggi ratingnya, maka berbagai judul sinetron dimuntahkan dari rumah produksi memenuhi prime time. Namum kok rasanya produksi sinetron tidak pernah jauh-jauh dari era kelahirannya. Sementara di negeri seberang nan jauh di sana terjadi perombakan produksi televisi untuk mengikuti jaman. Sedangkan sinetron Indonesia begini-begini tetap mempertahankan kelasnya. Memegang kredo yang sulit untuk dilawan, kalau laku kenapa harus dirubah, berikut hal-hal yang selalu menyertai produksi pembuatan sinetron Indonesia. Tentunya yang kami anggap lucu-lucuan saja.

1. Berbicara dalam hati
Dua karakter yang salingbertukar dialog dan kemudian salah satu karakternya berbicara dalam hati. Kok ya karakter satunya nggak bengong lihat lawan bicaranya terdiam sambil senyum-senyum sendiri atau mata menyipit memicing?

2. Karakter memasuki frame
Sutradara sinetron siapa pun juga senang dengan gaya ini. Pengambilan gambar memperlihatkan frame kosong tanpa karekater dan sepersekian detik kemudian karakter mak bedunduk masuk ke frame. Kesannya seperti karakter kebetulan lewat dan pengin ngobrol.

3. Ngobrol berjauhan tapi tidak menarik urat leher
Dalam adegan ngobrol, para karakter tidak terlihat guyub. Bahkan mereka terkesan berada di jarak yang jauh-jauhan, tetapi mereka tidak perlu berteriak agar karakter lainnya bisa mendengar.

4. Latar musik mencekam tapi adegan tidak mencekam
Ini terjadi di sinetron yang isinya drama. Musik yang keluar adalah musik gaya horor untuk memperkuat kesan konflik yang membara. Sering juga dipakai saat karakter asik berbicara dalam hati.

5. Shot di muka satu per satu untuk memperpanjang durasi
Bayangkan ada sepuluh karakter dalam satu adegan. Salah satu karakternya mengungkapkan suatu rahasia yang membuat kaget sembilan karakter lainnya. Untuk memperpanjang durasi, dibuatlah shot muka masing-masing karakter satu persatu memperlihatkan kekagetan yang
teramat sangat, plus slow motion yang terpatah-patah.

Kalau dalam sepuluh tahun mendatang produksi sinetron masih sama dengan lima poin di atas, maka ini adalah bukti sahih dan kuat sinetron Indonesia malas untuk berkembang. Yang aneh adalah kita-kita ini yang masih menontonnya sambil geleng-geleng bingung.

Hip Master

Tayang Televisi: Momen Canggung - Memeluk Atau Tidak Memeluk


Dalam acara kontes-kontesan yang dikemas dalam format reality show, bisa ditemukan momen-momen canggung, di saat diumumkan bahwa peserta lolos menuju tahapan berikutnya. Termasuk di acara kontes berformat reality show terbesar di dunia, American Idol.

Perhatikan bagaimana peserta kaget dan reaksi berikutnya saat masih di dalam ruang juri. Mulut menganga dan raut wajah kaget gembira. Selanjutnya ada yang melonjak kegirangan atau diam terpaku masih terasa tidak percaya. Selanjutnya, masuk ke bagian canggung. Bagaimana cara melampiaskan kegembiraannya ke juri di hadapannya. Beberapa peserta ragu-ragu untuk sekedar bersalaman, tapi ini tidak kelihatan terlalu gembira, atau memeluk para juri, ini kelihatan lebih gembira. Di momen ini peserta merasa ragu-ragu, apakah dibolehkan untuk memeluk para juri, sementara rasa ragu-ragunya sudah berjalan tanggung dengan mencondongkn badan ke depan dan membuat gerakan tangan siap memeluk.

Para juri American Idol yang berpengalaman tahu persis momen canggung ini. Dengan baik hati, mereka mempersilakan peserta yang kegirangan untuk memeluk mereka, tentunya agar peserta tidak salah tingkah.

Dalam tayangan American Idol yang baru saja, ini terjadi di Casey James, saat dia tersedak kaget mendengar namanya masuk ke babak 24 besar. Sayang kami tidak bisa menemukan video yang memperlihatkan momen ini. Kalau ada tayang ulangnya silakan perhatikan. Juga perhatikan satu kaki Kara yang terangkat satu saat memeluk Casey James.

Not-so-pink Chick

Kolonel Sanders To The Rescue Musik Indonesia


Sebelumnya kami sudah memposting kandidat tokoh musik Indonesia tahun ini, yaitu Cinta Laura yang menyelamatkan muka industri tanah air dengan berhasil menjual 100 ribu copy albumnya hanya dalam waktu dua minggu sejak peluncurannya.

Kalau masih penasaran dan ragu-ragu ingin membeli album ini di gerai KFC, semua lagunya bisa di-stream di sini. Rasakan pengalaman album terpanas tahun ini, sepanas sajian ayam goreng yang baru saja diangkat dari penggorengan, yang bernuansa dance dan.....hmmm ya gitu deeeh.

Ingat musik Indonesia, ingat senyum Kolonel Sanders.

Not-so-pink Chick

Wednesday, February 17, 2010

Review Film: Rumah Dara


Teman menonton kami yang lemah jantung tidak bertahan lama di dalam bioskop gelap yang mencekam. Tepat setelah korban pertama dicacah-cacah oleh salah satu anggota keluarga haus darah, teman kami segara menuju pintu keluar dan tidak kembali lagi.

Layar besar diwarnai oleh darah yang terus menerus mengalir sampai puncaknya. Ini memang yang kami harapkan, dikepung oleh kengerian yang tiada hentinya saat aksi dimulai sampai credit title muncul.

Karakter Dara, yang menjadi kepala keluarga dari tiga anaknya yang sama haus darah, mengalami perombakan dibandingkan dengan penampilan pertamanya di salah satu film pendek di Faces Of Fear. Pakaian yang dikenakan Dara adalah jaket merah nenek-nenek yang menutupi terusan panjang putih. Sangat jaman dahulu sekali dibandingkan dengan penampilan perdana Dara yang berpakaian modern. Gaya berbicaranya juga berbeda. Jika sebelumnya Shareefa Danish tidak perlu bersusah payah mengganti nada suaranya, kini suara yang keluar dari mulut Dara terdengar rendah, berat, tegas dan tua. Semua ini memang ada alasannya untuk mendukung cerita yang tidak perlu rumit.

Dari awal penonton yang masuk sudah tahu bagaimana jalan ceritanya. Sekelompok orang terjebak dalam satu rumah yang penghuninya adalah keluarga brutal pembantai nyawa dan haus darah. Yang ditunggu adalah bagaimana satu persatu dari mereka menemui ajal dan siapa yang akan selamat dari maut. Di era film horor modern, bisa saja tokoh yang tidak kita perkirakan sebelumnya bisa lolos selamat atau bahkan tidak ada satu pun yang bernafas di akhir film. Yang membuat film ini semakin sakit, salah satu karakter yang terjebak di rumah kuno milik Dara adalah wanita yang sedang hamil tua.

Satu per satu alat pencabut nyawa dikeluarkan. Dari pisau tajam sederhana, clurit, sampai gergaji mesin. Ini menambah meriahnya pesta darah yang dihidangkan di depan mata secara gamblang. Model yang mirip dikemukakan oleh Hostel, tapi tidak seberani Hostel yang membuat perut mual.

Jalinan adegan dari satu adegan ke adegan berikutnya juga terasa masuk akal. Mereka yang sempat kabur dari rumah jagal itu, kemudian terjebak kembali dengan membawa sekelompok orang yang lain. Tambahan kelompok yang muncul belakangan menjadi klimaks dahsyat yang tidak pernah ada sebelumnya di kancah perfilman Indonesia.

Kehadiran Aming di sini menurut kami juga punya arti. Kemunculannya lebih seperti tribut bagi film horor Indonesia yang seringkali memunculkan sedikit banyolan di tengah kengerian.

Motovasi di belakang pembantaian juga dipaparkan secara pintar. Adegan pendek, kalimat pendek dan ornamen yang berada di rumah berdarah itu dapat menyampaikan, tanpa harus secara terang-terangan memberi penjelasan. Ini membuat film ini mencekam sekaligus pintar.

Seperti film horor lainnya, dan memang suatu keharusan, ujung film memberikan kesempatan untuk membuat sekuel berikutnya. Dalam film ini belum diceritakan siapa bapak dari anak-anak Dara yang dilatih untuk membunuh dari sejak kecil. Bisa saja di sekuelnya, Dara dan bapak dari anak-anak itu akan menjadi pasangan pembunuh. Tapi ini hanya imajinasi kami.

Setelah lusinan kuntilanak dan pocong, kini film Indonesia punya sosok ikonik yang bisa menjadi legenda. Rumah Dara bisa saja bukan film terlaris, tapi ini bisa menjadi film cult yang sebelumnya tidak pernah lahir dari insan film lokal. Budget yang tidak sebesar Hollywood sehingga membuat efek visualnya tidak wah dan sound editing tidak bergemerincing, justru membuat fim ini semakin layak menyandang status cult.

Semua yang ada di Rumah Dara punya momen untuk terus diingat. Karakter yang unik, cara kematian menjemput dan dialognya akan selalu bisa jadi bahan pembicaraan. Satu kalimat pendek dari dari Dara menjadi kutipan klasik tanpa perlu menunggu lebih lama lagi. "Enak Kan?!" Enak sekali menonton film horor yang mencekam.

Crew L@L

Layar Perak: Makin Banyak 3D Segera Keluar


Avatar telah mematahkan dominasi film 3D yang berbasis film animasi. Avatar telah menyajikan film dengan aktor sesungguhnya juga bisa menarik disajikan dalam format 3D. Sekarang ini, semua jalinan film 3D telah bertemu.

Teknologinya ada, penontonnya juga suka, industri film dan pengusaha bioskop juga mendukung. 3D menjadi inovasi setelah sekian lama film layar lebar miskin inovasi dan diserang produk bajakan.

Gairah untuk datang lagi ke bioskop muncul lagi karena 3D. Dan penonton rela membayar harga yang lebih mahal untuk itu.
Wajar saja jika penonton rela membayar lebih mahal untk mendapatkan sesuatu yang tidak bisa didapat di rumahnya. Bioskop yang harus berinvestasi untuk membeli proyektor baru juga harus mendapatkan modalnya kembali dan menumpuk keuntungan lebih cepat. Industri juga menyukainya karena margin yang didapat lebih besar karena harga tiket lebih mahal.

Euphoria ini berlanjut ke rencana para pembuat film lainnya untuk men-3D-kan film-filmnya. Dalam waktu dekat Alice In Wonderland garapan si jenius sinting Tim Burton akan dirilis. Serta beberapa film lainnya, termasuk franchise yang sudah ngetop lebih dahulu seperti Pirates Of Carribean, Transformers dan saga Star Wars direncanakan akan dibuat dalam format 3D.


Kalau begini, siap-siap lebih sering memasang kacamata 3D di muka dan merogoh kantung lebih dalam.

Not-so-pink Chick

Cinta Laura Penyelamat Industri Musik Indonesia


Di tengah prahara yang melanda industri musik, tiba-tiba saja mencuat berita yang menarik. Album Cinta Laura yang diberi titel sama dengan namanya sendiri, dalam dua minggu tanggal edar berhasil mencapai penjualan 100.000 kopi. Kami percaya angka ini tidak dibuat-buat. Kalau KFC yang restoran ayam goreng cepat saji itu sendiri sebagai distributor dari album ini berani membuat berita seperti ini, dan dimuat oleh banyak media, berarti angka ini bukan main-main.

Angka 100.000 adalah angka yang besar di hari seperti ini. Mungkin ini sepadan dengan angka satu juta di hari bahagia. Apalagi kami tidak pernah mendengar acara peluncurannya. Ini seperti keajaiban musik Indonesia dan daya magis pemasaran.

Posting ini tidak akan membicarakan mengenai degradasi selera pasar Indonesia. Justru kami salut atas pencapaian ini. Kami lebih ingin membahas secara logika pemasaran bagaimana angka tersebut dapat tercapai.

1. KFC adalah kunci utama
Bagaimana bisa restoran ayam goreng cepat saji bisa menjual album musik sebanyak itu? Sebenarnya ada dua pertanyaan dalam satu kalimat pertanyaan panjang itu. Kami jawab dulu yang pertama. Kok bisa restoran jualan album musik? KFC hanyalah salah satunya. Starbucks, kedai kopi mahal yang rasanya tidak sebanding dengan harganya itu, juga jualan album musik di setiap counternya. Ada dua tujuan chain restoran ini menjual produk lain selain produk intinya. Pertama adalah memperbesar cakupan komunikasi merek dan kedua adalah memang menarik pendapatan dari produk lain ini.

Menjawab pertanyaan kedua yaotu bagaimana bisa sebanyak itu? Dengan jumlah toko kaset dan CD yang semakin menyusut, maka jumlah otlet KFC hampir bisa dipastikan jauh lebih banyak dari semua toko kaset dan CD di seantero Indonesia. Dari sini saja sudah terlihat jelas. Jalur distribusi yang lebih luas memperbesar kemungkinan untuk sebuah produk terjual lebih banyak. Di sini ada unsur kemudahan mendapatkan albumnya sebagai daya saing dengan album-album lain yang hanya dijual di otlet tradisional.

2. Para penjaja yang gigih
Pernah makan di KFC? Kalau pernah tentu pernah merasakan juga ditawari CD album musik tepat selagi kita menunggu pesanan datang dan sebelum membayar. Kalau semua orang yang berdiri di antrian seluruh KF ditawari, tentu saja di antara mereka ada yang membeli.

Di sini juga terjadi teori memperbesar peluang untuk meraih pendapatan maksimal. Ditambah dengan kegigihan penjaja setiap penunggu counter kasir KFC, teori ini mendapatkan daya lebih besar. Hal ini tidak pernah terjadi di toko kaset dan CD mana pun. Mana ada penjaga toko kaset dan CD menawarkan satu album tertentu ke setiap pengunjung tokonya.

Angka 100.000 ini membuktikan bahwa masih ada peluang besar di industri musik Indonesia. Yang diperlukan memang terobosan, terutama di jalur distribusi. Produk bajakan yang laku di pasaran, selain harganya yang lebih murah, juga menganut teori di atas, distribusi yang luas untuk memberi kemudahan konsumen mendapatkan produk.

Setelah industri di Amerika Serikat diselamatkan oleh Susan Boyle, Indonesia diselamatkan oleh Cinta Laura. Suka atau tidak suka.

Old Skuller
 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by