Thursday, September 17, 2009
Video Not Dad Yet: Fall Out Boy - What A Catch, Donnie
Sebagai sebuah band, Fall Out Boy mampu untuk menertawakan diri sendiri. Seperti dalam video ini.
Vokalisnya, Patrick Stump, paling banyak tampil dalam video ini. Sisa anggota band lainnya hanya tampak Joe Trohman dan Andy Hurley. Pete Wentz justru tidak muncul sama sekali. Kabarnya versi sebenarnya dari video ini diperlihatkan Pete tenggelam bersama kapalnya. Tapi hasil terakhir tidak memperlihatkan adegan itu.
Pete Wentz sama sekali tidak hadir di video Fall Out Boy. Ini memerlukan selera humor yang tinggi.
O iya. What A Catch Donnie is awesome song.
Not-so-pink Chick
Labels:
Fall Out Boy,
Not-so-pink Chick,
Video not dead yet
Layar Perak: Trailer Baru New Moon Membuatnya Lebih Menarik
Kalau trailer versi sebelumnya dari lanjutan Twilight Saga, New Moon, dirasakan biasa saja dan tidak menggairahkan untuk ditonton karena film pertamanya terkesan seperti chick movie, maka ada dua hal yang terjadi setelah melihat trailer terbarunya. Trailer terbarunya jauh lebih bagus dari trailer versi awal. Di trailer terbaru ini, ceritanya sudah mulai kelihatan serta konflik (cinta) makin meninggi, sampai menyerempet ke hal-hal lain, di mana manusia belum pernah sampai ke tahap ini sebelumnya.
Dua hal tersebut adalah:
- Tertarik karena memperlihatkan semakin banyak aksi
- Semakin tertarik karena semakin kuat posisinya sebagai chick movie
Hip Master
Labels:
Hip Master,
Layar Perak,
New Moon,
trailer,
Twilight
Seputar Merchandise: Untuk Menunjukkan Nonton Konser Ini, Maka Beli Kaosnya

Promotor yang mendatangkan artis internasional ke Indonesia kini sudah mulai pintar berdagang. Selain mengandalkan penjualan tiket dan sponsor, mereka juga mulai menawarkan kaos sebagai merchandise. Kaos berlisensi, karena sudah minta ijin kepada artisnya, dijual pada saat konser dengan harga jauh di bawah kaos impor. Kaos ini juga memberikan status kepada pemakainya bahwa mereka datang dan bersenang-senang di konser ini.
Merchandise ini juga bisa dijadikan gimmick untuk membuat calon penonton membeli tiket lebih awal. Seperti penawaran kaos gratis kalau memesan tiket pre-sale di konser Sepultura di Jakarta. Harga normalnya adalah Rp 90 ribu bisa didapatkan di arena konser.
Old Skuller
Labels:
Konser,
Lian Mipro,
Old Skuller,
Sepultura,
Seputar Merchandise
Gig Gossip: Harga Pre-Sale Tiket Sepultura Lumayan Mahal
Nostalgia memang punya harga. Walaupun Cavalera bersaudara sudah tidak di band ini, tapi Sepultura bisa jadi masih sanggup untuk mendatangkan jumlah penonton yang lumayan. Mereka ingin mendengar Beneath The Remains dan Arise dari band yang mereka kenal dulu sebagai Sepultura.
Lian Mipro sebagai penyelenggara sudah mengeluarkan harga tiket pre-salenya. Tidak seperti biasanya event Lian Mipro, harganya di atas harga yang sebelum-sebelumnya ditawarkan. Cukup mengagetkan juga. Berikut harganya yang bisa didapat dari tanggal 15 September sampai 15 November. Event ini akan berlangsung di Stadion Tenis Outdoor Senayan.
Festival Rp 300 ribu
Tribun Tengah Rp 250 ribu
Tribun Samping Rp 200 ribu
Silakan dipilih-dipilih. Demi nostalgia mau pilih yang mana...
Salah satu lagu yang mungkin akan diusung mutinya diambil dari album terakhirnya A-Lex. Ini klipnya untuk memberi gambaran, karena kami tahu sudah banyak yang tidak lagi mengikuti perjalanan Sepultura.
Old Skuller
Lian Mipro sebagai penyelenggara sudah mengeluarkan harga tiket pre-salenya. Tidak seperti biasanya event Lian Mipro, harganya di atas harga yang sebelum-sebelumnya ditawarkan. Cukup mengagetkan juga. Berikut harganya yang bisa didapat dari tanggal 15 September sampai 15 November. Event ini akan berlangsung di Stadion Tenis Outdoor Senayan.
Festival Rp 300 ribu
Tribun Tengah Rp 250 ribu
Tribun Samping Rp 200 ribu
Silakan dipilih-dipilih. Demi nostalgia mau pilih yang mana...
Salah satu lagu yang mungkin akan diusung mutinya diambil dari album terakhirnya A-Lex. Ini klipnya untuk memberi gambaran, karena kami tahu sudah banyak yang tidak lagi mengikuti perjalanan Sepultura.
Old Skuller
Labels:
Gig Gossip,
Jakarta,
Konser,
Lian Mipro,
Old Skuller,
Sepultura
Wednesday, September 16, 2009
Review Album: Noisettes - Wild Young Heart

Noisettes, trio dari kerajaan Inggris Raya, bukanlah kelompok yang populer. Padahal musik yang mereka tawarkan jauh dari kesan menolak komersial. Justru mereka dapat menyeimbangkan antara musik pop yang iramanya diterima mudah oleh pasar dengan musik yang lezat, gemuk dan bergizi.
Album ini berisikan campuran dari banyak genre. Termasuk lagu balada, funk dan soul ala Earth Wind and Fire, sampai pop post punk ala Yeah Yeah Yeahs. Karena keunikannya, mereka tidak pernah jatuh menjadi pop yang bodoh. Pintarnya pula, musik pop bergizi ini tidak perlu otak untuk mencernanya.
Karena itu, maka Noisettes kali ini tidak akan menjadi benar-benar meledak di pasar. Dengan memilih untuk tidak menjadi bodoh, maka pasar menjadi ragu0ragu untuk menerimanya. Seperti saat mendengar album ini secara keseluruhan dan kebingungan, apakah ini band pop, jazz, funk atau pop. Karena semuanya tersedia di album ini.
Sebagai seorang yang menikmati campur aduknya musik di tahun 90-an, untuk menyebut Noisettes sebagai band yang rancu dengan identitasnya, tentu hati tidak merasa tega. Lebih tepat untuk menyebut Noisettes sebagai band pop yang mendorong dirinya terlalu jauh, sedangkan pasar terlalu bodoh untuk menerimanya.
Sebagai materi untuk menemani mudik, album ini dapat menyenangkan bapak dan ibu, tapi tidak untuk adik kecil kita yang sedang terkontaminasi dengan pop pasaran.
Old Skuller
Labels:
Noisettes,
Old Skuller,
Review Album,
Universal Indonesia
Tech & Ent: Microsoft Belum Menyerah Lawan Apple
Sebenarnya I can tell the different. Katanya pemutar MP3 berlayar sentuh milik
Microsoft, yang diberi nama Zune HD, seperti namanya dilengkapi dengan HD. Di layar sekecil itu, apakah HD bisa berpengaruh besar? Lalu bagaimana dengan perangkat lain yang mendukungnya? Apakah terdapat banyak pilihannya?
Tanya terus nih...beli aja belum tentu.
Buat yang mencari pemutar MP3 alternatif, produk ini boleh dicoba untuk menemani mudik lebaran...tahun depan. Karena produk ini jelas belum tersedia di Indonesia dalam minggu ini.
Not-so-pink Chick
Labels:
Apple,
iPod,
Microsoft,
MP3,
Not-so-pink Chick,
Tech and Ent,
Zune
Whatever: Siapkan Playlist Untuk Perjalanan Panjang

Lebaran sebentar lagi. Liburan sudah datang. Bakal mudik nih. Yeeeey!
Buat yang perjalanan mudiknya tidak memakan waktu panjang, seperti piknik ke Bogor, maka tidak perlu terlalu repot untuk mempersiapkan pengisi waktu. Tapi bagi yang mudiknya bisa memakan waktu berjam-jam sampai mungkin tertahan 24 jam karena macet gila, maka perlu dipikirkan pengisi waktu yang bisa menghibur dalam perjalanan.
Karena hidup di jaman digital, tidak perlu lagi membawa setumpuk CD ke dalam mobil. Cukup siapkan playlist di pemutar MP3, maka perjalanan akan menjadi lebih nyaman.
Kalau perjalanan ini akan inikmati bersama dengan keluarga yang berarti di samping kanan kiri ada bapak, ibu, kakak dan adik, lebih baik pilihan lagunya dibuat bervariasi. Janganlah egois, karena perjalanan mudik berarti stuck dengan mereka dalam waktu beberapa jam.
Buat bapak dan ibu, sediakan lagu-lagu dengan tempo tidak cepat. Sedangkan buat adik agar tetap gembira di jalan, sediakan hit pop catchy dan lagu anak-anak. Untuk membuang kebosanan dan agar tetap tenang di jalan, ada baiknya juga untuk mempersiapkan lagu klasik yang mendayu dan bergairah.
Terus kapan lagu-lagu kita mulai dipasang? Tetap bawa headphone. Saat kita sudah memuaskan mereka, giliran mereka mendengarkan radio lokal, copot pemutar MP3 dari dockingnya dan dengarkan sendirian lewat headphone.
Dengan begini, semuanya dapat bergembira di perjalanan mudik.
Hati-hati di jalan. Tetap waspada.
Hip Master
Labels:
Hip Master,
whatever
Tuesday, September 15, 2009
Layar Perak: Walaupun Sudah Tiada, MJ Masih Dijadikan Mesin Uang
Mereka sungguh tidak sabar untuk mengeruk uang lebih banyak dari seseorang yang baru saja meninggal. Di tahun-tahun sebelumnya, butuh waktu lebih lama, paling tida satu tahun lebih untuk mengeluarkan footage dari seseorang yang meninggal, dan kemudian dijajakan untuk mendapatkan uang.
Footage dari latihan konser Michael Jackson dirangkum menjadi satu untuk kemudian ditayangkan di layar lebar. Diberi judul sama dengan tema konsernya yang batal dijalankan, This Is It. Penayangan hanya akan berlaku selama dua minggu saja. Tiket bisa dibeli satu bulan sebelumnya.
Bisa dipastikan film ini akan menyebabkan antrian panjang, dan tangisan bagi mereka penggemar MJ yang gagal mendapatkan tiket. Tenang saja, kalau tidak mendapatkan tiket sekarang, pasti ada kesempatan lain. Selama mendatangkan uang, apa saja bisa terjadi. Jangan juga dilupakan, pasti format DVD juga akan dikeluarkan.
Di satu sisi, film ini akan menjadi film terheboh tahun ini, terlepas isinya bagus atau tidak. Di sisi lain, praktik komersialisasi seperti ini menjijikkan dan mengenaskan.
Not-so-pink Chick
Labels:
Layar Perak,
michael jackson,
Not-so-pink Chick
Legend: Tribute Untuk MJ Dari JJ
Seperti kami prediksi sebelumnya, momen yang masih dimiliki oleh MTV Video Music Awards hanyalah momen pembukanya saja. Sebagai penghapus dosa, MTv masih bisa memberikan momen pembuka yang membuat bulu kuduk berdiri. Michael Jackson diberi tempat kehormatan dengan menyajikan aksi koreografi Thriller, Bad dan Smooth Criminal. Yang ditunggu ditaruh di paling akhir. Duet Janet Jackson dengan Michael Jackson di nomor Scream. Penempatan kamera yang diperhitungkan membuat duet koreografi MJ dan JJ berukuran sama di layar televisi.
Hip Master
Labels:
Hip Master,
Janet Jackson,
Legend,
michael jackson,
MTV,
Video Music Award
Video Not Dead Yet: Coldplay - Strawberry Swing
Sudah cukup lama kami tidak melihat kreatifitas dalam sebuah video klip. Apalagi setahun terakhir setelah krisis ekonomi menghantam dunia. Dalam video ini Coldplay menunjukkan kreatifitas tidak berhubungan langsung dengan krisis.
Sejauh ini, video Strawberry Ring adalah video terbaik yang kami pernah tonton tahun ini. Bisa membuat kami tersenyum sampai selesai ditambah dengan mulut menganga. Animasi bergaya kapur ini sungguh mencengangkan. Siapa sih yang masih berpikir memakai kapur selain di sekolah?
Hip Master
Labels:
Coldplay,
Hip Master,
Video not dead yet
Monday, September 14, 2009
Review Album: La Roux - S/T

La Roux adalah sebuah produk imitasi dari produk 80-an. Kalau CD ini diberikan kepada orang yang tidak pernah mendengar tentang La Roux, orang trsebut pasti yakin bahwa CD ini adalah produk 80-an.
La Roux memproduksi album ini persis seperti era 80-an, tanpa ada sentuhan 2000-an. Bunyian synthesizer yang dominan serta trade mark dar i elektronik pop 80-an yaitu nada satu tuts untuk background ada di sana.
Tapi bukan berarti album ini tidak menyenangkan. La Roux dengan mudah membawa kita bergoyang sambil terbayang rambut mumbul dan mengenakan celana baggy. Kekuatan tiap lagu hampir sama rata. Salah satu yang menonjol tentunya single Bulletproof.
Album ini diperuntukkan bagi mereka anak muda 2000-an yang kesengsem dengan tren 80-an, yang sekarang sedang ngetren lagi. Juga cocok bagi mereka yang kehidupan musiknya berhenti di tahun 80-an, dan menolak untuk melanjutkan ke dekade selanjutnya.
La Roux tidak menciptakan album fenomenal yang membuat perubahan pada dunia musik. Tapi La Roux bisa membuat album yang membuat dunia menari.
Old Skuller
Labels:
La Roux,
Old Skuller,
Review Album,
Universal Indonesia
Gig Gossip - Firehouse Tur di Indonesia

Indonesiasepertinya punya magnet untuk band-band tua. Salah satu band tua yang akan singgah di beberapa kota di Indonesia adalah Firehouse. Jakarta, Yogya, Medan, Samarinda, Suarabaya dan Bali adalah kota-kota yang akan mereka goyang.
Setelah Air Supply mungkin ini adalah band kedua yang paling sering berkunjung ke Indonesia. Termasuk dengan banyaknya kota yang mereka datangi.
Dengan mengandalkan power ballad, serta mereka sudah tidak muda lagi, entah apakah mereka masih bisa memanaskan panggung. Atau ini hanya akan menjadi konser yang sekedarnya. Kami tidak teralu mengandalkan FireHouse untuk menjadikannya sebagai best concert of the year.
Old Skuller
Labels:
Firehouse,
Gig Gossip,
Konser,
Old Skuller
Video Not Dead Yet: Taylor Swift Vs Beyonce
Kami tidak tahu apakah munculnya Kanye West ke atas panggung MTV VMA 2009 merebut mike dri Taylor Swift dan mencerocos bahwa video Beyonce lebih baik daripada video Taylor Swift yang memenangkan Best Female Video sudah direncanakan sebelumnya atau tidak.
Yang perlu kami komentari adalah kedua video tersebut bukanlah video terbaik. Video Taylor Swift adalah daur ulang dari banyak video dan film tentang kisah cinta tetangga yang berakhir manis di malam prom. Sedangkan video Beyonce adalah contoh produk korban krisis ekonomi yang tidak kreatif. Tetapi karena kemampuan viral marketingnya yang membuat munculnya tiruan video dari gaya menari Beyonce, maka video ini menjadi lebih populer.
Seperti yang pernah kami ramalkan. Sekali lagi VMA mengalami masa kegelapannya.
Not-so-pink Chick
Video Not Dead Yet: Megadeth - Headcrusher
Masih dalam mood Megadeth. Akhirnya mereka mengelurakn video klip untuk single Headcrusher. Apa yang membuatnya begitu lama?
Yang membuat kami suka dari video ini adalah pembuatan set-nya yang serius, dan seorang perempuan membuat lelaki besar pingsan. Senangnya, bagaimana perempuan itu menghabisi lelaki besar itu dibuat secara menyakinkan.
Not-so-pink Chick
Labels:
Megadeth,
Not-so-pink Chick,
Video not dead yet
Friday, September 11, 2009
Video Not Dead Yet: Seharusnya Video Ini Mendapatkan Moonman
Kategori di video of the year dari MTV VMA 2009 sama sekali tidak menggairahkan kami. Dampak krisis ekonomi sepertinya sangat besar di Amerika sana, sehingga mereka lebih memilih video renyah untuk masuk sebagai video terbaik tahun ini.
Tapi ada satu kategori baru yang kami sukai. Yaitu video terbaik yang seharusnya memenangkan Moonman. Pilihan yang sulit, karena semua video enjoyable untuk dilihat.
Kalau harus memilih satu, maka pilihan kami jatuh pada Beastie Boys - Sabotage. Video ini memiliki banyak hal. Musik yang tidak bosan-bosannya untuk didengarkan, visual retro yang bisa menimbulkan gejolak, serta gabungan keduanya yang membuat kami tetap berjingkrakan 15 tahun setelah video ini dibuat. Membuatnya menjadi klasik.
Not-so-pink Chick
Tapi ada satu kategori baru yang kami sukai. Yaitu video terbaik yang seharusnya memenangkan Moonman. Pilihan yang sulit, karena semua video enjoyable untuk dilihat.
Kalau harus memilih satu, maka pilihan kami jatuh pada Beastie Boys - Sabotage. Video ini memiliki banyak hal. Musik yang tidak bosan-bosannya untuk didengarkan, visual retro yang bisa menimbulkan gejolak, serta gabungan keduanya yang membuat kami tetap berjingkrakan 15 tahun setelah video ini dibuat. Membuatnya menjadi klasik.
Not-so-pink Chick
Labels:
Beastie Boys,
MTV,
Not-so-pink Chick,
Video not dead yet
Video Not Dead Yet: Breakthrough Video Terbaik Menurut MTV Kalau Kami Bisa Memilih
Kategori breakthrough video selalu menarik bagi kami. Video tersebut harus mampu membuat kami berpikir begini, "Anjrit bagaimana cara bikinnya?" Dan video tersebut haus mampu membuat kami terpaku sampai selesai.
Di tahun ini ada beberapa video yang masuk nominasi kategori breaktrough di MTV VMA 2009. Berdasarkan uji kelayakan kami, maka diambil dua pemenangna yaitu Chairlift - Evident Utensil dan Matt and Kim - Lessons Learned
Chairlift - Evident Utensil
Penuh warna-warni. Editing efek yang kuat membuat kami menunggu-menunggu efek berikutnya.
Matt and Kim - Lessons Learned
Video telanjang sudah banyak. Tapi kami belum pernah melihatvideo yang memperlihatkan proses telanjang dalam adegan lambat di tengah jalan ramai.
Not-so-pink Chick
Di tahun ini ada beberapa video yang masuk nominasi kategori breaktrough di MTV VMA 2009. Berdasarkan uji kelayakan kami, maka diambil dua pemenangna yaitu Chairlift - Evident Utensil dan Matt and Kim - Lessons Learned
Chairlift - Evident Utensil
Penuh warna-warni. Editing efek yang kuat membuat kami menunggu-menunggu efek berikutnya.
Matt and Kim - Lessons Learned
Video telanjang sudah banyak. Tapi kami belum pernah melihatvideo yang memperlihatkan proses telanjang dalam adegan lambat di tengah jalan ramai.
Not-so-pink Chick
Labels:
MTV,
Not-so-pink Chick,
Video not dead yet
Seputar Merchandise: Metal Bukan Cuma Buat Laki-Laki
Masih dalam mood Megadeth pagi ini. Kaos metal bukan hanya dibuat untuk laki-laki. In fact, mulai banyak merchandise metal yang ditujukan untuk khusus dipakai perempuan. Dibuat mengikuti potongan perempuan, bukan hanya sekedar dibuat ukuran S. This one is my fav from Megadeth's vault.

Not-so-pink Chick

Not-so-pink Chick
Labels:
Megadeth,
Not-so-pink Chick,
Seputar Merchandise
Barang Baru: Album Baru Megadeth Sebaiknya Dirilis Lokal

Sebelum secara resmi meluncurkan album barunya, Megadeth menggeber Endgame secara keseluruhan di MySpace mereka. Yang kami dengar dari sana adalah hantaman badai metal yang menggerus telinga.
Album ini dibuka dengan nomor innstrumental yang memamerkan rif melodic dan shred sampai habis. Masuk ke nomor kedua, This Day We Fight, kami masuk ke dalam putaran pit yang menjebak tidak dapat keluar dari sana.
Rif-rif di album ini begitu menggairahkan. Vokal Mustaine juga termasuk di dalam level puncaknya. Solo-solonya bertaburan.
Sebaiknya album ini cepat-cepat dirilis oleh Warner Indonesia sebagai pemegang lisensi Roadrunner. Lebih baik daripada album sebelumnya, album ini sebaiknya langsung dibeli oleh penggemar Megadeth.
Not-so-pink Chick
Labels:
barang baru,
Megadeth,
Not-so-pink Chick
Tayang Televisi: Yang Masih Menarik Di MTV VMA
MTV Video Music Award pernah menjadi acara televisi yang menyenangkan. Tetapi memasukin era milenium dan digital, MTV yang turut berubah, membuat format VMA tidak lagi terlalu menarik. VMA menjadi terlalu sopan agar dapat meraup penonton lebih banyak, tetapi juga ditinggalkan oleh banyak orang.
Menurut kami VMA sudah kehilangan giginya. Yang kami nantikan di VMA adalah kejutan yang membuat kami berpikir, "Hell, kenapa tidak terpikir sebelumnya untuk mebuat seperti ini." Pada jaman lalu kejutan yang muncul berkonotasi nakal, bukan untuk konsumsi orang lebih banyak. Sehingga kadang membuat orang tua juga risih melihat anaknya menonton VMA.
Tetapi di antara kesopanan dan kerapian VMA sekarang, masih ada dua hal yang patut ditunggu. Dua hal ini selalu menjadi bahan pembicaraan setelah acara ini selesai. Yang pertama adalah sambutan pembuka dari host yang menyindir para artis serta mencemooh industri. Yang kedua, yang tak boleh terlewatkan adalah penampilan pembuka. Di antaranya yang termasuk fenomenal adalah aksi Madonna, Britney Spears dan Christina Aguilera beciuman di atas panggung. Momen ini klasik dan tidak akan terlupakan.
Tahun ini, aksi pembukanya adalah penampilan Janet Jackson memberikan tribut kepada kakanya sendiri, Michael Jackson. Ini adalah sesuatu yang patut ditunggu. Sedangkan sisa lainnya dilupakan.
Not-so-pink Chick
Menurut kami VMA sudah kehilangan giginya. Yang kami nantikan di VMA adalah kejutan yang membuat kami berpikir, "Hell, kenapa tidak terpikir sebelumnya untuk mebuat seperti ini." Pada jaman lalu kejutan yang muncul berkonotasi nakal, bukan untuk konsumsi orang lebih banyak. Sehingga kadang membuat orang tua juga risih melihat anaknya menonton VMA.
Tetapi di antara kesopanan dan kerapian VMA sekarang, masih ada dua hal yang patut ditunggu. Dua hal ini selalu menjadi bahan pembicaraan setelah acara ini selesai. Yang pertama adalah sambutan pembuka dari host yang menyindir para artis serta mencemooh industri. Yang kedua, yang tak boleh terlewatkan adalah penampilan pembuka. Di antaranya yang termasuk fenomenal adalah aksi Madonna, Britney Spears dan Christina Aguilera beciuman di atas panggung. Momen ini klasik dan tidak akan terlupakan.
Tahun ini, aksi pembukanya adalah penampilan Janet Jackson memberikan tribut kepada kakanya sendiri, Michael Jackson. Ini adalah sesuatu yang patut ditunggu. Sedangkan sisa lainnya dilupakan.
Not-so-pink Chick
Labels:
MTV,
Not-so-pink Chick,
TayangTelevisi,
Video Music Award
Thursday, September 10, 2009
Tube Rock: Dokken Akan Dihapus Oleh Norton
Semakin sedikit saja ladang bagi musisi untuk mendapatkan uang. Karena itu mereka akan sulit untuk melepaskan kesempatan mendapatkan uang tambahan dari tawaran membintangi iklan. Termasuk iklan yang menggelikan.
Salah satu contohnya adalah iklan Norton ini. Sebagai perusahaan mapan dan besar, menurut kami iklan ini jauh dari standar yang dimiliki oleh Norton sebagai sebuah merk. Tapi karena terdapat Dokken, yang dalam iklan ini disebut sebagai 80s metal band, maka kami memperhatikannya sambil tertawa.
Lagi pula kenapa Dokken bisa diibaratkan menjadi virus? Kami masih belum berhasil menemukan jawabannya. Terdapat dua versi dari iklan ini, yang keduanya sama menggelikan. Apakah memang ini yang diinginkan Norton? Membuat bingung dan membuat tertawa bodoh? Rasanya dengan uang yang diterima Dokken, kini siapa yang terlihat bodoh.
Old Skuller
Salah satu contohnya adalah iklan Norton ini. Sebagai perusahaan mapan dan besar, menurut kami iklan ini jauh dari standar yang dimiliki oleh Norton sebagai sebuah merk. Tapi karena terdapat Dokken, yang dalam iklan ini disebut sebagai 80s metal band, maka kami memperhatikannya sambil tertawa.
Lagi pula kenapa Dokken bisa diibaratkan menjadi virus? Kami masih belum berhasil menemukan jawabannya. Terdapat dua versi dari iklan ini, yang keduanya sama menggelikan. Apakah memang ini yang diinginkan Norton? Membuat bingung dan membuat tertawa bodoh? Rasanya dengan uang yang diterima Dokken, kini siapa yang terlihat bodoh.
Old Skuller
Labels:
Dokken,
Old Skuller,
Tube Rock
Whatever: Van Canto, Metal Tanpa Instrumen (Kecuali Drum)
Saat berpikir kami telah melihat dan mendengar semuanya, ada saja yang tiba-tiba muncul tanpa pernah kami pikirkan sebelumnya. Siapa juga yang terpikir untuk membuat grup vokal metal acapella? Seperti Manhattan Transfer menyanyikan Fear Of The Dark-nya Iron Maiden.
Van Canto membuat mulut menganga karena grup vokal ini ditambah dengan satu drum berhasil mendapatkan aroma metal, tanpa harus memanggul gitar. Cover dari di antaranya, Nightwish, Metallica, Iron Maiden, Manowar dinyanyikan dengan intens tanpa harus membuatnya menjadi lenje. Kami bagaikan ditampar bolak-balik mendengar mereka mengimitasi bunyi rif dan solo gitar.
Ini adalah dua trek favorit kami.
Old Skuller
Van Canto membuat mulut menganga karena grup vokal ini ditambah dengan satu drum berhasil mendapatkan aroma metal, tanpa harus memanggul gitar. Cover dari di antaranya, Nightwish, Metallica, Iron Maiden, Manowar dinyanyikan dengan intens tanpa harus membuatnya menjadi lenje. Kami bagaikan ditampar bolak-balik mendengar mereka mengimitasi bunyi rif dan solo gitar.
Ini adalah dua trek favorit kami.
Old Skuller
Labels:
Old Skuller,
Van Canto,
whatever
Tech & Ent: Tidak Ada Yang Ngerock Dari Apple

Penyingkapan produk baru Apple di tangal keramat 9-9-09 tidak memberikan kejutan bagi kami. Dengan diberi tema It's only rock and roll, but we like it, kami mengharapkan sesuatu yang akan mengguncang pasar. Apalagi di perayaan yang lain pada tanggal yang sama diadakan peluncuran game Rock Band: The Beatles dan peluncuran box set The Beatles Remaster. Seharusnya event Apple ini akan ngerock. Tapi ternyata tidak.
Kami berharap dalam waktu yang berjalan, Apple akan lebih banyak tahu tentang musik, bukan hanya mencoba untuk merekayasa ulang industri musik. Dalam event ini, tidak ada pengumuman yang benar-benar ngerock. Tidak ada hal yang membuat para penggemar musik benar-benar terpesona dengan pengumuman yang dibuat Apple.
Pemutakhiran software iPod Touch dan iTunes bukanlah sesuatu yang sangat menggembirakan. Penawaran LPs dari iTunes juga bukanlah sesuatu yang terobosan. Ide untuk memberikan album art dan linear notes adalah ide yang usang. Menambahkan materi extra untuk konten seharga $11 juga bukan sesuatu yang membuat kami buru-buru membelinya.
Puncak dari acara yang diharapkan menjadi puncak dari gairah pasar, ternyata mengecewakan. Apple menambahkan radio dalam iPod Nano. Haloo....Apple ke mana aja sih? Apple menambahkan kamera video ke dalam iPod Nano. Haloo...Apple ktinggalan banget sih?
Tambahan dua fitur ini tidak membuat kami bergairah untuk membelinya. Dua fitur ini sudah banyak ditawarkan oleh pembuat perangkat lainnya. Apple dalam hal ini tidak melakukan inovasi. Mereka hanya orang-orang malas yang maunya aman saja memberikan fitur yang diinginkan oleh penggemar iPod (karena takut memakai perangkat lain tidak kelihatan ngetren), tapi belum ada di iPod, sementara di perangkat lain fitur ini muncul.
Dari keseluruhan acara itu, bisa disimpulkan acara tersebut sama sekali tidak rock and roll, dan The Rolling Stones seharusnya malu membiarkan lagunya dipakai Apple. Serta katalog The Beatles tetap tidak tersedia di iTunes.
9-9-09 dimenangkan oleh The Beatles, dan Trans Studio di Makassar.
Not-so-pink Chick
Labels:
Apple,
iPod,
Not-so-pink Chick,
Tech and Ent,
The Beatles
Whatever: Jumlah Yang diperlukan Untuk Sebuah Boy Band

Berasal dari Korea Selatan, Super Junior adalah boy band beranggotakan 13 orang. Diulangi lagi pakai tanda seru 13 orang! Korea mengikuti semangat Hollywood. Lebih besar dan lebih banyak.
Apa yang bisa dilakukan oleh boy band berisikan 13 orang. Tidak banyak berbeda dengan Backstreet Boys, yaitu menyanyi dan menari. Dengan jumlah sebanyak itu, bahkan Super Junior tidak memainkan alat musik sendiri. Jauh sekali dibandingkan dengan Beastie Boys.
Jumlah 13 orang ini menjadikan 13 kali kelipatan kegantengan yang ditawarkan untuk menggaet penggemar wanita muda. 13 orang akan memberikan lebih banyak pilihan untuk dipandang-pandang. 13 orang akan membuat koreografi lebih rancak. Tetapi tidak menyelamatkan kenyataan yang benar-benar menyanyi hanya satu orang saja. 12 orang lainnya bahkan tidak mampu untuk menjadi penyanyi latar.
Not-so-pink Chick
Labels:
industri musik,
Not-so-pink Chick,
Super Junior,
whatever
Tuesday, September 8, 2009
Tech & Ent: Harga Sebuah Album

Sebagai gambaran saja, kalau digeneralisasi, harga untuk satu single digital adalah $0,99. Sedangkan untuk satu album harganya menjadi $9,99. Ini berarti mereka menganggap sebuah album biasanya berisikan 10 lagu. Padahal pada kenyataannya ada satu album yang berisikan satu lagu yang super duper panjang.
Inilah salah satu ketidakseragaman dari sebuah karya musik. Para eksekutif industri retail yang tidak mengerti akan musik seenak perutnya mematok harga ritel digital. Padahal di dunia digital semuanya bisa saja terjadi.
Apa dasarnya mereka memasang harga sekian dollar, sedangkan ada toko digital kecil lain yang memberikan penawaran terserah bayar berapa saja, bahkan ada menawarkannya dengan gratis.
Elemen biaya yang muncul kurang lebih tidak banyak berbeda dengan CD fisik. Dari sekian harga yang ditawarkan di dalamnya sudah ada elemen royalti untuk artis, promosi, pemeliharaan situs dan infrasruktur. Kalau kita menghilangkan elemen lain seperti yang terdapat pada album fisik, seperti produksi CD, produksi artwork, distribusi dan penyimpanan, apakah benar pemotongan harganya bisa menghemat sekian dollar?
Jawabannya: tidak ada yang tahu pasti. Karena harga-harga ini masih termasuk misteri terbesar di dunia.
Kalau kami boleh menentukan harga album digital, maka terdapat dua pilihan kami. Kalau si artis mau membagikannya secara gratis, silakan saja, kami justru sangat senang karena merasa tidak bersalah. Pilihan kedua adalah membayar terserah berapa saja, asalkan tidak lebih dari $1 agar tidak kalah bersaing dengan harga Glodok.
Mungkinkah dijual $1 dan tetap mendapatkan keuntungan? Di dunia digital, tidak ada yang tidak mungkin.
Not-so-pink Chick
Labels:
industri musik,
Not-so-pink Chick,
Tech and Ent
Video Not Dead Yet: 3Oh!3 - Don't Trust Me
Kami pernah mendengar Attack Attack! dan Brokencyde. 3Oh!3 adalah menghilangkan distorsi dan scream dari kedua band tersebut, sehingga jadilah hit Don't Trust Me. Dua puluh tahun kemudian, barulah lagu bodoh ini bisa disebut sebagai legenda di VH1. Termasuk sebagai salah satu lagu yang mengubah arah industri musik.
Sebagai komentar untuk videonya: memang sengaja dibuat terlihat bodoh. Bodoh menjadi tren pada dekade terakhir ini.
Not-so-pink Chick
Labels:
3Oh 3,
Not-so-pink Chick,
Video not dead yet
Whatever: Rp 6,7 Triliun Itu Banyak Lho...

Pemerintah adalah organisasi yang senangnya buang-buang duit. Mereka pikir cari duit gampang kali ya. Rp 6,7 triliun dikeluarkan sebagai dana talangan buat Bank Century. Yang jadi pertanyaan adalah bank mati aja dikasih dana talangan.
Seharusnya dana sebesar itu bisa untuk hal-hal lain agar Indonesia lebih kuat dalam bersaing dan makin kreatif. Duit segitu bisa buat tambah-tambah proyek pemerataan broadband yang tak kunjung terwujud. Atau bisa buat menyekolahkan banyak anak, yang anak-anaknya boleh memilih bidang kesukaannya. Kalau suka matematik, dimasukkan ke sekolah yang kuat di matematika, kalau sukanya gambar maka masuk ke sekolah gambar, dan seterusnya.
Mari kita berandai-andai jika saja pemerintah lebih bijak untuk menghabisakan dana sebasar 6,7 triliun tersebut. Seberapa banyak aktivitas yang bisa dijalankan dengan 6,7 triliun rupiah? Yang jelas bisa banyak sekali.
Karena blog L@L membicarakan yang indah-indah, maka sebaiknya dana tersebut kita alokasikan untuk yang indah-indah saja untuk membangun moral bangsa (teori ini memang masih perlu pembuktian, tapi untuk sementara kami percaya dengan teori ini). Aktivitas pertama adalah mengamankan aset-aset kebudayaan negeri ini. Dengan cara menginventarisnya dan dipatenkan. Jadi kalau ada yang mau memakai budaya bangsa Indonesia sebagai gimmick marketing oleh negara lain, pemerintah mendapatkan pemasukan dari lisensi. Tidak perlu untuk mencak-mencak lagi kalau ada negara lain yang ngaku-ngaku.Cukup langsung kirim tagihannya saja nanti.
Aktivitas berikutnya adalah memperbanyak kegiatan seni bagi anak-anak. Entah itu sekolah seni atau memperbanyak perjalanan wisata yang bersifat kesenian, misalnya ke museum atau panggung budaya.
Agar aktivitas yang disebut sebelumnya berjalan menarik bagi anak-anak, maka sarana pendukungnya harus disiapkan. Dengan dana sebesar itu, museum dipugar agar lebih cantik, karyawan museum dinaikkan gajinya, di sisi lain tiket masuk museum harus menjadi lebih mahal, sedangkan subsidi tiket masuk diberikan untuk murid sekolahan. Panggung budaya menjadi sasaran make-over berikutnya. Tempat pertunjukan direnovasi agar lebih enak dilihat, biaya pemeliharaan ditingkatkan serta para penampil harus diberi pelatihan manajemen. Di sisi lainnya, harga tiket masuk harus dinaikkan juga. Semua biaya masuk dinaikkan karena orang Indonesia kan senang tuh dengan barang-barang mahal. Pasti laku deh.
Kalau masih ada dana sisa, maka pemerintah seharusnya menggelar festival musik bulanan, bukan lagi tahunan. Festival musik ini dengan dana sebesar itu ditambah dengan sponsor yang masuk pasti bisa menghasilkan pemasukan besar bagi negara. Ditambah dengan devisa yang masuk dari para wisatawan luar negeri karena mereka tertarik dengan wisata budaya dan festival Indonesia.
Kalau pemerintah lebih mau berpikir sedikit dalam membelanjakan uang dari rakyat, pasti negara ini lebih bener.
Hip Master
Labels:
Hip Master,
whatever
Layar Perak: Film Vampir Paling Panas Tayang Di November
Inilah film vampir yang paling ditunggu-tunggu tahun ini. Sekuel dari Twilight, akan menampilan vampir dan serigala jadi-jadian kinyis-kinyis yang membuat seorang manusia kebingungan harus menambatkan cintanya ke mana.
New Moon masih akan tetap sama dengan pendahulunya. Tidak akan berubah menjadi lebih gelap seperti Harry Potter dan tidak mungkin untuk menjadi segila serial televisi True Blood. So ladies, jangan pejamkan mata sekedip pun melihat muka pucat ganteng beraksi.
Hip Master
Labels:
Hip Master,
Layar Perak,
New Moon,
Twilight
Video Not Dead Yet: Madonna - Celebration
Madonna bukanlah artis sembarangan. Dia punya selera dan juga uang untuk mewujudkan seleranya. Hasilnya, video Madonna mendapatkan penghargaan dari MTV.
Merayakan peluncuran album kompilasi greatest hitsnya, Madonna mengeluarkan video Celebration sebagai teaser penglaris. Tetapi kenapa video ini terlihat seperti video Ray of Light tanpa imajinasi. Sekarang memang sedang resesi ekonomi, tetapi apakah ini berarti anggaran menghalangi kreatifitas. Anggarannya hanya cukup untuk menwa serombongan penari, seorang DJ, membeli kostum buat Madonna, dan satu studio yang backgroundnya diganti putih dan hitam. Tak bisa dipercaya, ini Madonna yang kita bicarakan.
Yang bisa menghibur adalah di usianya yang tidak lagi muda, Madonna masih sanggup menggetarkan iman dengan baju super pendek, kaki mengangkang dan tangan meriah selangkangan.
Hip Master
Labels:
Hip Master,
Madonna,
Video not dead yet
Monday, September 7, 2009
Tayang Televisi: Bulan Puasa Penuh Berkah Buat Pengisi Acara

Para artis pasang harga tidak sama dengan periode biasa, dengan dalih bulan puasa seharusnya besama keluarga dan tidak kebanyakan terima order. Karena duit sudah di depan mata, maka susah juga nolaknya.
Karena itu, tampang-tampang yang sama kita lihat sehari-harinya semakin banyak terlihat di layar kaca selama bulan puasa. Muka yang sama bisa dilihat di acara Sahur, acara biasa di siang hari, bintang tamu di acara memasak dan kemudian di acara Buka di stasiun televisi yang lain. Hebat sekali bukan?
Perhatikan satu saja artis yang banyak muncul di layar kaca di bulan puasa ini. Ambil saja secara acak, kami mendapat nama: Luna Maya. Dia tampil di Dahsyat Sahur dan kemudian acara Dahsyat regular di RCTI, kemudian sorenya kita bisa lihat di acara buka di ANTV. Belum kalau kemudian Luna muncul sebagi bintang tamu di acara lain, dan juga muncul di acara gosip.
Itu sebabnya kita melihat mata-mata sembab para pembawa acara bulan puasa. Dan gara-gara pengin melihat mata sembab mereka, berakibat kita juga bermata sembab? Nggak lah ya...
Not-so-pink Chick
Labels:
Dahsyat,
Luna Maya,
Not-so-pink Chick,
Religi,
TayangTelevisi
Whatever: Lagu Religi Indonesia Paling Metal
Selain Ungu, ada band lain yang konsisten menyuarakan ayat-ayat Tuhan dan menyebarkan kebajikan. Bahkan band-band ini lebih keras daripada Ungu yang mengharu-biru. Mereka metal beragama.
Salah satunya adalah Purgatory, walaupun bukan nama yang sering didengar oleh anak-anak trendy, tapi mereka sejauh ini tetap dapat bertahan. Dianggap sebagai pengikut Slipknot, karena di panggung mereka sering menggunakan topeng. Tapi kemudian, setelah mereka menyadari tidak mungkin untuk terus mengikuti Slipknot yang sering berganti topeng, Purgatory akhirnya melepas topengnya. Ini salah satu video mereka yang berlatar belakang sejarah Islam.
Salah duanya adalah Tengkorak. Sebenarnya mereka tidak sepenuhnya bernuansa religi. Tapi vokalisnya, Ombat, di atas panggung seringkali berdakwah. Sempat menjadi band grind core terpanas di Indonesia, sebelum mereka membubarkan diri.
Sebagai saran saja, kalau membawakan pesan positif di lagunya, jangan memakai vokal yang suaranya tidak bisa kita mengerti. Karena suaranya gak bisa dimengerti, maka pesan gak sampai. Mungkin bisa dicoba metal core dengan vokal bersih.
Old Skuller
Salah satunya adalah Purgatory, walaupun bukan nama yang sering didengar oleh anak-anak trendy, tapi mereka sejauh ini tetap dapat bertahan. Dianggap sebagai pengikut Slipknot, karena di panggung mereka sering menggunakan topeng. Tapi kemudian, setelah mereka menyadari tidak mungkin untuk terus mengikuti Slipknot yang sering berganti topeng, Purgatory akhirnya melepas topengnya. Ini salah satu video mereka yang berlatar belakang sejarah Islam.
Salah duanya adalah Tengkorak. Sebenarnya mereka tidak sepenuhnya bernuansa religi. Tapi vokalisnya, Ombat, di atas panggung seringkali berdakwah. Sempat menjadi band grind core terpanas di Indonesia, sebelum mereka membubarkan diri.
Sebagai saran saja, kalau membawakan pesan positif di lagunya, jangan memakai vokal yang suaranya tidak bisa kita mengerti. Karena suaranya gak bisa dimengerti, maka pesan gak sampai. Mungkin bisa dicoba metal core dengan vokal bersih.
Old Skuller
Labels:
industri musik,
Old Skuller,
Purgatory,
Religi,
Tengkorak,
whatever
Gig Gossip: Mr Big Datang Lagi, Kali Ini Ke Bali

Kalau benar mereka datang lagi ke Indonesia, Mr Big boleh menyandang titel band hard rock dari luar yang paling banyak berkunjung ke negeri ini. Menurut situs resminya, tanggal 23 Oktober, Kuartet ini akan berkunjung ke Bali.
Sejauh ini belum ada promotor yang mengkonfirmasikan kedatangan mereka. Jadi ada kemungkinan mereka hanya mau bersenang-senang di Bali, dan sebagai iseng-iseng memasukkan jadwalnya ke dalam tanggal tur.
Old Skuller
Labels:
Gig Gossip,
Konser,
Mr Big,
Old Skuller
Layar Perak: Ketika Cinta Bertasbih 2 Mencoba Menjadi Film Lebaran
Film lebaran adalah posisi yang krusial. Tahun ini, Ketika Cinta Bertasbih 2 mencoba untuk mengambil posisi ini. Mulai beredar pada tanggal 17 September, KCB 2 melihat potensi orang-orang yang masih segar merayakan kemenangan kemudian mencoba untuk memperpanjang atmosfer ke-Islam-an dengan menonton film bertema menyerempet-nyerempet agama.
Seorang teman pernah berkata bahwa sebenarnya film ini bukanlah film religi. Tapi kalau kemudian diedarkan mendekati Lebaran dengan tujuan mendapatkan fulus lebih banyak agar mendapatkan momentum agama, mau dibilang apa lagi.
Film religi atau tidak religi tidak lah penting. Yang penting ini film bagus atau tidak? Layakkah film ini menjadi film block buster Lebaran? Padahal film Lebaran tidak harus film religi lho, atau film yang menyinggung-nyinggung agama.
Old Skuller
Labels:
industri film,
Ketika Cinta Bertasbih,
Layar Perak,
Old Skuller,
Religi
Friday, September 4, 2009
Gig Gossip - Air Supply Datang Lagi Dan Mencetak Rekor

Artis luar negeri mana yang paling sering berkunjung ke Indonesia? Kalau Air Supply jadi menggelar konsernya pada tanggal 7 Oktober di Hotel Gran Melia, Jakarta, maka tercatat duo ini sudah 15 kali datang ke Indonesia.
Dari 15 kali kedatangannya, promotornya juga sama yaitu Original Production. Tiket akan dijual dengan kisaran harga antara Rp 350 ribu sampai Rp 1,5 juta.
Kira-kira ada nggak ya penonton yang akan menonton untuk ke-15 kalinya. Kalau ada, bakal ada tiga rekor MURI terpecahkan.
Old Skuller
Labels:
Air Supply,
Gig Gossip,
Jakarta,
Konser,
Old Skuller
Gig Gossip: Chicago Batal Karena Gempa?

Dikabarkan Chicago membatalkan konsernya di Jakarta. Belum jelas apa penyebab pembatalannya. Apakah karena Chicago merasa prihatin dengan gempa yang terjadi baru-baru ini, sehingga tidaklah layak untuk berpesta saat yang lain sedang kesulitan?
Old Skuller
Labels:
Chicago,
Gig Gossip,
Jakarta,
Konser,
Old Skuller
Seputar Merchandise: Tidak Ada Yang Mengalahkan Metal
Membicarakan merchandise dari industri musik, maka tidak ada yang bisa mengalahkan metal. Saat seseorang mengenakan t-shirt dari band tertentu maka pernyataan yang dikeluarkan oleh orang itu tanpa harus berkata apa-apa adalah, "Ini band yang hebat, ambil albumnya dan dengerin. Tapi kalo nggak suka juga gak papa. Itu rugi loe." Tidak ada merchandise lain yang bisa menyampaikan pesan sekuat merchandise metal.
Merchandisenya tidak hanya seputar T-Shirt saja. Di persaingan global seperti ini, merchandise juga harus lebi kreatif untuk dibuat di media-media yang baru. Seperti merchandise dari the mighty Slayer ini. Metal banget!
Not-so-pink Chick
Merchandisenya tidak hanya seputar T-Shirt saja. Di persaingan global seperti ini, merchandise juga harus lebi kreatif untuk dibuat di media-media yang baru. Seperti merchandise dari the mighty Slayer ini. Metal banget!
Labels:
Not-so-pink Chick,
Seputar Merchandise,
Slayer
Layar Perak: Rumah Dara Mirip Didengar Rumah Darah

Untuk konsumsi internasional, film horor slasher terbaru dari Mo Brothers, diberi judul Macabre. Sedangkan untuk tayangan nasional, judul yang disematkan adalah Rumah Dara. Mungkin tidak diberi judul Macabre untuk distribusi di Indonesia karena, Macabre terlalu sulit untuk dilafalkan oleh banyak orang Indonesia.
Rumah Dara hampir mirip dengan Rumah Darah bukan? Judul yang catchy karena Dara adalah karakter yang sudah dikenal, dan kalau diplesetkan sedikit menjadi Darah.
Bersiap untuk berdarah-darah di bulan Oktober ini.
Not-so-pink Chick
Labels:
Layar Perak,
Macabre,
Not-so-pink Chick,
Rumah Dara
Video Not Dead Yet: Attack Attack! - Stick Stickly
Terdengar seperti metalcore, kemudian muncul screamo, dan berakhir dengan techno pop tanpa melupakan vokal auto tune. Kabarnya group Attack Attack! sedang digemari banyak anak muda. Seperti biasa saat musik seperti ini digemari oleh lebih banyak orang yang biasnya mereka tidak mendengarkan musik ini, maka yang mengaku sebagai metal sejati akan berteriak paling keras.
Dari lubuk hati paling dalam, apa yang dirasakan saat mendengar Attack Attack! OK mendengarkan satu album penuh akan membosankan. Tapi ambil satu lagu Stick Stickly saja, lagipula siapa juga anak muda yang masih mendengarkan satu album penuh. Rif yang cathy, chorus vokal bersih dengan auto tune (yes auto tune sudah masuk ke ranah metal), break yang bombastis, menjelang outro muncul sound techno dengan lagi-lagi vokal auto tune. Terlalu banyak dalam satu lagu? Benar. Perasaan yang muncul adalah seperti mendengarkan lagu kemelayu-melayuan dan menyukainya, tetapi tidak ingin orang lain mengetahuinya.
Genre ini menjadi genre metal paling trendy saat ini. Lihat saja, band yang berisi anak-anak muda. Terlihat manis dengan rambut model emo. Selama masih bisa dibuat berpesta, maka anak-anak muda tidak akan peduli.
Sedangkan videonya sendiri lebih banyak untuk bahan tertawaan daripada untuk dilihat lebih serius. Perhatikan gaya gitarnya yang ditaruh di antara selangkangan yang mengangkang, perhatikan gaya mengangkat dua gitar ke atas secara bersamaan, perhatikan gaya lari-lari di tempat dan terakhir gaya memelas vokalisnya saat masuk ke auto tune. Jangan terlalu dianggap serius. Semakin sering mereka dibahas semakin banyak publikasi muncul. Strategi pemasaran yang hebat kan?
Old Skuller
Labels:
Attack Attack,
Old Skuller,
Video not dead yet
Whatever: Bukti Lagi Bahwa Artis termasuk Pekerjaan Berbahaya
Kami telah memperingatkan sebelumnya bahwa artis termasuk dalam daftar pekerjaan yang berbahaya. Sama berbahayanya dengan tukang pembersih jendela gedung tinggi. Iming-iming uang besar tentu disertai dengan resiko besar juga.
Bisa jadi artis punya banyak pesanan berpentas live dengan bayaran menggunung. Tetapi ketatnya jadwal mengharuskan si artis untuk terus menjaga kesehatan. Sakit bukan lagi pilihan. Ini bukan pekerjaan model kantoran yang bisa segampang itu ijin sakit dan bisa berbaring-baring di rumah. Show must go on!
Madonna baru-baru ini tak sadarkan diri sejenak di konsernya di Sofia. Di sini faktor U mungkin juga berpengaruh, secara di setiap konsernya Madonna sangat banyak bergerak menguras tenaga.
Old Skuller
Bisa jadi artis punya banyak pesanan berpentas live dengan bayaran menggunung. Tetapi ketatnya jadwal mengharuskan si artis untuk terus menjaga kesehatan. Sakit bukan lagi pilihan. Ini bukan pekerjaan model kantoran yang bisa segampang itu ijin sakit dan bisa berbaring-baring di rumah. Show must go on!
Madonna baru-baru ini tak sadarkan diri sejenak di konsernya di Sofia. Di sini faktor U mungkin juga berpengaruh, secara di setiap konsernya Madonna sangat banyak bergerak menguras tenaga.
Old Skuller
Labels:
industri musik,
Konser,
Madonna,
Old Skuller,
whatever
Thursday, September 3, 2009
Tayang Televisi: Dua Komentar Kami Untuk Komentar Pak JK Tentang Acara Televisi Di Bulan Puasa

Selama ini, tayangan model ketawa-ketiwi itulah yang banyak diminati oleh pemirsa Indonesia. Prime time di saat sahur dan menjelang buka puasa, diisi oleh celotehan yang membuat mulut tersenyum lebar. Mungkin karena tinggal di Indonesia itu menyimpan banyak masalah, makanya pelampiasannya nonton acara televisi yang nggak harus banyak mikir. Soal pendalaman? Sebelum adzan subuh dan maghrib diberi porsi lah sedikit.
Padahal seharusnya para insan kreatif, kalau masih mau dibilang kreatif, harus bisa lebih kreatif lagi dalam menggarap konten. PR berikutnya adalah menyakinkan para pemilik stasiun televisi bahwa tayangan kreatif lah yang seharusnya layak ditayangkan. Tayangan kreatif yang dibungkus dengan pop, tapi juga tidak lupa menyisipkan pesan.
Komentar kedua kami adalah: Pak JK mulai berkurang pekerjaannya ya sampai ada waktu banyak nonton TV saat puasa.
Foto diambil dari okezone.com
Old Skuller
Labels:
Jusuf Kalla,
Old Skuller,
TayangTelevisi
Whatever: Seimbang Antara Ibadah dan Kesenangan

Sebelum memulainya, perlu ada disclaimer di postingan ini. Post ini adalah murni pendapat dari Hip Master tanpa ada pengaruh dari Old Skuller dan Not-so-pink Chick. Reaksi mereka saat membaca postingan ini hanyalah manggut-manggut dan kemudian cekikan berdua.
Ini berhubungan dengan himbauan untuk tidak melakukan kegiatan bersifat mengumpulkan kebahagian secara massal. Lebih jelasnya, di bulan puasa ini segala-segala yang ujung-ujungnya dikomentari sebagai ajang hura-hura, sebaiknya tidak dilakukan. Kalau misalnya masih ada yang nekad untuk meminta ijin keramaian karena mau mengumpulkan massa untuk bersenang-senang, maka hampir 100% ijin tersebut tidak akan kunjung keluar.
Di sini Hip Master tidak akan membicarakan tentang klub-klub pagi siang malam yang tutup selama bulan puasa, tetapi lebih menitikberatkan pada konser yang tidak disarankan untuk diadakan. Ini bukan generalisasi, karena kami yang terus mengamati pergerakan dunia hiburan di Indonesia melihat masih ada konser yang dijalankan. Termasuk konser Chicago tanggal 11 September ini dan konser mereka yang punya lagu-lagu rohani. Dari contoh konser yang tetap boleh dijalankan, maka kebayang kan konser seperti apa yang tidak mendapatkan ijin?
Dari yang dibaca di berita dan milis, alasan dari tidak keluarnya ijin, adalah karena konsernya tidak senafas dengan semangat bulan puasa. What? Hari gene masih pakai alasan yang sama di jaman orde baru?
Sudah pada tahu sendiri lah, maksud sebenarnya adalah para penegak hukum tidak mau repot. Kalau konser tiba-tiba digrebek FPI kan mereka bakal repot juga.
Tetapi seharusnya yang namanya bulan puasa, segala kegiatan harus tetap berjalan seperti biasa. Ibadah memang harus diperbanyak sehingga ada aktivitas yang harus dikurangi. Tetapi kita tidak bisa mengatur kalau ada artis bagus yang pas di bulan puasa menggelar tur di sekitar kawasan Indonesia.
Kalau memang konser ini dikhawatirkan akan mengurangi ibadah di bulan puasa, maka adakan saja buka puasa dan shalat tarawih di arena konser. Setelah semuanya selesai maka konser pun dimulai.
Agar suara konser tidak saingan dengan corong masjid, maka arena konser sebaiknya dilakukan di tempat tertutup sehingga suara hanya terdengar di dalam saja. Kostum penampil juga harus diperhatikan. Usahakan agar kostumnya mengikuti budaya timur sehingga tidak muncul headline di koran besoknya: Sesudah Tarawih, Artis X Muncul Dengan Kostum Panas. Ini bisa digrebek FPI.
Selesai konser, maka bisa dilakukan doa bersama dan ajakan untuk sahur bersama. Seimbang kan jadinya. Ibadah dapet, hiburan juga dapet.
Foto dari detik.com
Hip Master
Labels:
Hip Master,
Konser,
whatever
Whatever: Nasihat Kami Dalam Membeli Produk-Produk Rohani

Menurut kami, semua ini hanyalah usaha para pemasar agar barangnya lebih laku terjual. Salah satu strategi yang paling banyak dipakai adalah manfaatkan momentum. Seperti saat bulan puasa ini semuanya tertuju untuk lebih banyak beribadah. Untuk mendukungnya maka suasananya pun dibuat untuk mendukung lebih banyak ibadah.
Buku adalah hal lain, kami akan mengeluarkan item ini dalam posting ini. Tetapi baju, film dan CD album adalah barang konsumsi yang mengikuti tren. Kami sering bilang if it is crap, then it is crap. Mau lagu rohani kek, mau lagu membangun kek, mau lagu depresi kek, mau lagu putus cinta kek, kalau memang jelek ya jelek aja. Kami harus mengatakannya dengan tegas, karena orang Indonesia suka nggak ngerti kalau dibilangin secara halus: beli baju, film dan album karena memang bagus, bukan karena trend.
Not-so-pink Chick
Labels:
industri film,
industri musik,
Lagu rohani,
Not-so-pink Chick,
whatever
Gig Gossip: Psycroptic Melanjutkan Tur Indonesia dengan Burgerkill

Judul posting ini sudah menceritakan segalanya. Setelah berbagi panggung dengan Arch Enemy di Jakarta, Psycroptic melanjutkan putarannya di Indonesia, bergandengan tangan dengan band metalcore terbaik di negeri ini, berasal dari Bandung, yaitu Burgerkill.
Mereka berdua akan menggetarkan dan membakar tanah Jawa dan Bali. Berawal di Bandung pada tanggal 30 Oktober, lanjut ke Solo (1 November), Malang (3 November) dan berakhir di Bali (5 November).
Rangkaian duo ini akan menjadikan event ini sebagai event paling bangsat di seantero Jawa dan Bali tahun ini.
Old Skuller
Labels:
burgerkill,
Gig Gossip,
Konser,
Old Skuller,
psycroptic
Wednesday, September 2, 2009
Whatever: Pilihan saat Sang Ikon Meninggalkan Band

Ini terjadi juga pada band-band lain pada saat salah satu anggotanya yang paling terkenal keluar dari band tersebut, maka band itu telah dianggap bubar oleh para mereka yang menyebut dirinya penggemar, padahal band itu belum tentu bubar. Saat Sebastian Bach mundur dari Skid Row, banyak yang melihat bahwa Skid Row akan mati. Sedangkan pada kenyataannya Sebastian Bach tidak pernah lagi mengeluarkan album bagus. Oronisnya, dia kini lebih dikenal sebagai bintang reality show. Skid Row sendiri dengan anggota yang tersisa, ditambah dengan pergantian beberapa personil, tetap mengeluarkan album. Walaupun albumnya tidak pernah lagi sebaik album di era Bach, tetapi album Skid Row lebih baik daripada album solo Bach.
Lebih mundur lagi ke belakang, Genesis dan Marillion, keduanya ditinggalkan vokalis utamanya yang karismatik sekaligus motornya. Peter Gabriel dan Phish adalah ikon dari dua band tersebut. Kejadian ini ibaratnya kalau di Indonesia adalah Dewa ditinggal Dhani, dan Ariel meninggalkan Peter Pan. Tapi sejarah memeprlihatkan kedua band tersebut tetap terus jalan, dan terus memproduksi album.
Sebuah band bisa diibaratkan sebagai sebuah perusahaan. Selayaknya perusahaan, orang-orang yang mengisi posisi tertentu berubah silih berganti. Aktivitas PR telah membuat perusahaan juga memiliki ikonnya tersendiri, seperti mislanya Bill Gates yang identik dengan Microsoft. Padahal saat Bill Gates mengundurkan diri, maka Microsoft terus berjalan.
Apa yang tertanam bahwa band anu identik dengan si anu, tidak lain tidak bukan dikarenakan akivitas promosi dan PR yang dijalankan oleh mereka. Sebastian Bach tidaklah aka menjadi ikon kalau tidak ada gegap gempita pemberitaan. Karena saking seringnya berita tersebut keluar, maka pembaca sudah mematrinya di dalam kepala tanpa disadari.
Selanjutnya setelah ditinggal oleh si pembuat berita, maka sisa anggota band yang lain harus tetap berusaha agar lahan uangnya tidak habis. Mereka pasti sedikit terguncang akibat ulah para ahli komunikasi yang sebelumnya berhasil melambungkan ikon disertai oleh bandnya. Para ahli komunikasi kemudian akan lepas tangan dan berkomentar, sulit membangun brand band ini kembali karena sang ikon telah pergi.
Yang bisa dilakukan oleh band mendengar komentar dari ahli komunikasi yang tidak penting itu adalah tetap membuat album baru dengan kualitas yang lebih baik, dan tentu saja tidak lupa memasarkannya. Serta pilihan lainnya adalah tetap beraksi panggung dengan hit di masa sang ikon berada.
Terakhir, penggemar sebagai pasar juga harus memilih. Berhenti mendengarkan mereka karena kepercayaan sudah hilang, mengikuti sang ikon yang belum tentu akan menghasilkan sesuatu yang bagus, atau mengikuti band yang mungkin juga belum tentu mengeluarkan album bagus lagi tetapi paling tidak di panggung mereka memainkan hit lamanya.
Old Skuller
Labels:
Old Skuller,
whatever
Seputar Merchandise: Bawa Pulang T-Shirt Britney Buat Cowokmu

Just when I thought Britney Spears is only about girl. Cewek-cewek bisa bawakan pulang official merchandise dari tur Cisco berupa T-shirt buat cowoknya yang malas mengantar mereka.
Bahkan Hip Master belum tentu berani memakai T-Shirt ini.
Not-so-pink Chick
Gig Gossip: Konser Mahal Il Divo Diperkirakan Masih Bisa Dijual Di Indonesia

Pada penampilan pertama kalinya di Indonesia, tiket konser Il Divo ludes terjual. Harga mahal bukanlah halangan bagi mereka yang memiliki uang untuk menikmati suara malaikat sekaligus menunjukkkan bahwa seleranya punya kelas.
Di penampilan keduanya pada tanggal 29 September, diperkirakan tiketnya juga akan habis terjual. Ini menunjukkan bahwa krisis ekonomi global tidak terjadi di Indonesia, atau lebih tepatnya Jakarta. Tiket paling mahal dijual Rp 10 juta, sedangkan yang paling murh dilepas jika dibayar Rp 2 juta.
Venuenya adalah tempat konser paling mewah dan berkelas di Jakarta. Bukan...bukan Gedung Kesenian Jakarta di Pasar Baru, tapi Ballroom Ritz Carlton di Pacific Place. Untuk mendengarkan suara malaikat turun ke bumi sudah selayaknya harus dibayar mahal. Tempatnya pun harus yang tidak jauh-jauh dari surga.
Not-so-pink Chick
Labels:
Gig Gossip,
Il Divo,
Jakarta,
Konser,
Not-so-pink Chick
Tuesday, September 1, 2009
Seputar Merchandise: Antara Koil dan Kiai

Foto dari majalah Tempo
Old Skuller
Labels:
Koil,
Old Skuller,
Seputar Merchandise,
T-shirt
Layar Perak: Film Lebaran Sudah Bukan Tradisi Lagi

Setelah perfilman Indonesia meredup, dan personil Warkop DKI sakit-sakitan, tradisi ini menghilang. Sempat ada produser yang mencoba menghidupkan kembali tradisi film lebaran ini dengan meluncurkan film horor. Tapi Pulau Hantu belum bisa mengalahkan pamor dari trio paling lucu di Indonesia.
Rasanya tradisi lebaran tidak cocok dengan film hantu. Seharusnya tradisi lebaran diisi dengan film komedi. Karena pada hari itu, lebih banyak orang bergembira daripada mereka mencari hiburan dari ketakutan. Dengan film komedi, kegembiraan menjadi lebih gembira.
Sebagai musim liburan, periode Lebaran seharusnya memberikan banyak peluang. Pertama, jelas keluarga lebih banyak waktu luang. Kedua, keluarga memegang uang lebih banyak dari THR yang dibagikan dua minggu sebelumnya. Karena liburan ini bersifat keluarga, maka film yang ditawarkan seharusnya yang bersifat semua umur, dapat menghibur segenap keluarga.
Film-film Warkop DKI sanggup memberikan hiburan keluarga tersebut. Sedangkan tahun ini, lagi-lagi momen Lebaran terlewatkan. Belum muncul trailer bahkan berita yang memberitahukan akan ada film komedi atau keluarga menanti di Hari Kemenangan.
Sayang...
Old Skuller
Labels:
industri film,
Layar Perak,
Old Skuller,
Warkop DKI
Layar Perak: Inception - Trailer Keren Tapi Nggak Punya Bayangan
Film baru Christopher Nolan, yaitu Inception, yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio baru akan keluar tahun 2010. Sementara trailer teasernya baru saja keluar.
Sepertinya film ini masih mengikuti kebiasaan Chris Nolan yang gemar dengan kegelapan. Trailernya juga gelap, maksudnya tidak ada petunjuk ini tentang film apa. Walaupun trailer ini terlihat keren.
Old Skuller
Labels:
inception,
Layar Perak,
Old Skuller
Subscribe to:
Posts (Atom)