Friday, July 16, 2010

Review Album: Parachute - Losing Sleep


Entah apa yang terjadi dengan saya di musim liburan ini. Hiburan komersil nan renyah yang biasanya saya tekuk, tiba-tiba menjadi teman baik saya. Selain film-film musim panas yang keterlaluan kacangnya, saya juga menikmati album-album musik yang beberapa nomornya sering diputar di radio yang banyak didengar orang di kala menikmati kemacetan.

Parachute, album Losing Sleep, adalah salah satunya. Di antara 10 lagu, plus satu lagu bonus, di dalamnya, yang paling saya sukai adalah nomor balada The Mess I Made. Trek favorit kedua berikutnya juga masih balada, She Is Love. Di luar balada, yang kalau di jaman glam akan disebut power ballad, saya juga menyukai trek Words Meet Heartbeats yang bisa membuat saya melompat-lompat kecil.

Aroma musik yang ditiupkan band berisikan lima orang ini menjauh dari Coldplay dan mendekati Matchbox 20. Kalau saja vokal Rob Thomas digantikan, Parachute bisa mengisi kekosongan Matchbox 20.

Segala yang ada dalam Parachute terasa empuk dan mudah untuk dipeluk. Volume masing-masing instrumen tidak pernah diangkat keluar untuk meninju muka, bahkan warna vokal mudah untuk dilupakan. Karena dalam porsinya masing-masing, album ini menjadi rendah diri dan tidak sombong yang justru menarik saya lebih dalam.

Not-so-pink Chick

Review Film: Despicable Me


Di musim liburan ini saya berkesempatan untuk menonton dua film animasi yang sasaran pasarnya jelas, keluarga. Pertama adalah Toy Story 3 dan berikut Despicable Me. Keduanya berformat 3D. Bayangkan pemasukan yang didapat dengan tiket lebih mahal dan penonton lebih banyak.

Perkenalkan Gru, karakter utama yang kalau film ini laku maka akan dikebangkan di sekuel berikutnya. Diceritakan sebagai kriminal besar, Gru digambarkan sebagai sosok yang menyebalkan dan mengganggu. Tapi dalam film animasi yang ditonton semua umur, kriminal di sini bukan lah pembunuh berdarah dingin, melainkan seorang maling ulung yang menjarah ikon-ikon dari area tertentu.

Gru dihadapkan pada musuh utamanya Vector. Penyedia dananya, Bank of Evil yang sebelumnya dikenal sebagai Lehman Brothers (anak-anak mungkin tidak mengerti lelucon ini), tidak bersedia mendanai proyek berikut dari Gru yaitu mencuri bulan karena Gru dianggap sudah tidak mampu lagi. Tampuk penjahat besar kini digantikan Vector yang lebih muda.

Usaha saling membalas antara Gru dan Vector yang dieksploitasi untuk membuat format 3D menjadi lebih berguna. Moncong rudal yang meghadap di depan penonton serta kejar-kejaran di angkasa dirancang untuk memberikan efek 3D lebih terasa.

Di tengah persaingan antar maling itu muncul tiga gadis cilik yang diadopsi Gru untuk mengalahkan Vector. Seperti yang sdah diduga, ini adalah film semua umur, tiga gadis cilik yang tadinya dimanfaatkan oleh Gru kemudian berbalik tumbuh sayang di antara mereka.

Ceritanya sesederhana itu. Adegannya tidak ada yang benar-benar terobosan dan kejutan. Tapi setelah film berakhir, saya sadar saya menyukai film ini, walau pun bukan di level yang sangat-sangat suka. Adegan-adegan yang meloncat lincah serta karakter yang menggemaskan, ditambah dengan ratusan bahkan ribuan makhluk kuning mungil Minions, sudah mengikuti syarat yang harus ada di film animasi keluarga. Untuk menyukai suatu film tidak perlu cerita yang rumit, atau cerita sederhana yang dirumit-rumitkan, serta adegan terobosan.

Despicable Me bisa membuat saya tertawa bukan karena melihat adegan bodoh. Sebagai film animasi, Despicable sudah memenuhi kewajiban minimumnya.

Not-so-pink Chick

Gig Gossip: Kalau Masih Ingat Siapa Hoobastank, Band Ini Akan Ke Indonesia Lagi


Pada jaman yang tidak begitu lama yang lalu, terdapat sebuah band yang bernamakan Hoobastank. Band ini sempat mencuat di tengah arena modern rock. Sebagai band modern rock Hoobastank justru namanya menanjak naik setelah nomor baladanya The Reason diterima oleh pasar yang lebih luas, yaitu mereka yang tidak suka dengan kebisingan. Sudah ingat siapa itu Hoobastank sekarang?

Kalau masih belum ingat, mungkin ini bisa lebih mengingatkan kembali. Karena kepopulerannya, band ini sempat diundang untuk berkonser di Jakarta dan di Bali beberapa tahun lalu. Walaupun tidak sepenuh Pitbull, konser Hoobastank tetap bisa menyedot penonton.

Masih belum ingat juga karena otak terlalu banyak dicekoki berita video porno? Hoobastank akan kembali ke Jakarta dan Bali. Masing-masing pada tanggal 27 dan 28 Juli ini. Tempatnya di Hard Rock Cafe Jakarta dan Bali. Tiketnya tidak semahal konser yang digelar di hotel berbintang. Siapkan dua lembar 200 ribu, atau empat lebar 50 ribu, atau 10 lembar 20 ribu, atau 20 lembar 10 ribu, atau 40 lembar 5 ribu, atau 100 lembar 2 ribu, atau 200 lembar seribu rupiah untuk masuk ke dalam Hard Rock Cafe pada tanggal tersebut.

Old Skuller

Monday, July 12, 2010

Tech and Ent: Tayangan Langsung Masuk Bioskop


Piala Dunia kali ini tidak hanya disaksikan lewat layar televisi di rumah dan layar lebar nonton bareng dari warung pinggir jalan sampai cafe mewah. Aksi sepak bola sejagat dari Afrika Selatan juga dipancarkan langsung dan masuk sampai ke ruang gelap bioskop. Penonton menikmati tendang bola di layar benar-benar lebar, sehingga peluh pun terlihat jelas.

Tapi kami crew L@L selama sebulan penuh tidak menikmati tayangan langsung di bioskop, yang di Indonesia ini hanya bisa ditonton di Blitz Megaplex. Kami lebih sibuk nonton di rumah sambil menikmati hari-hari tanpa sinetron, dan hari di mana saluran televisi tidak dapat diganggu gugat. Satu bulan yang menyenangkan.

Entah apa rasanya, menonton bersama dengan sekumpulan kira-kira 250 orang. Menonton berjajar, dalam keadaan gelap. Jangan-jangan karena ruangan gelap, penonton terbawa kebiasaan saling berdiam. Apa rasanya kalau tim jagoan gagal menceloskan gol dan bagaimana merayakan bersama bola yang masuk gawang? Kami tidak tahu. Kabarnya tawaran Blitz cukup laku diborong korporasi yang memanjakan nasabahnya.

Di beberapa negara, tayangan bioskop ditambah dengan sensasi 3D. Bayangkan betapa pusingnya melihat 22 orang ditambah tiga wasit berlari-lari.

Melompat di luar Piala Dunia, arena konser juga kini tayang langsung masuk ke layar besar bioskop. Pagelaran 4 besar dewa metal, Metallica, Megadeth, Slayer dan Anthrax, ditayangkan langsung dari Polandia.

Buat para penggemar konser dan tidak bisa hadir ke lokasi yang jauh, ini bisa jadi alernatif. Mungkin saja nanti festival-festival besar ditayangkan langsung ke layar lebar di bioskop dekat rumah kita.

Tapi perbedaan waktu bisa menjadi halangan. Festival akan berdurasi panjang, lebih lama dari sepakbola yang paling lama 120 menit ditambah adu penalti. Kebanyakan festival berlangsung di Eropa dan Amerika, yang seperti tayangan sepakbola, berarti dini hari di tanah air kita.

Mungkin rugi kalau bioskop harus buka sampai pagi, dan tiket yag dikutip hanya sekitar dua kali dari harga akhir minggu yang paling mahal. Tapi mungkin saja ini bisa kejadian di bioskop dekat rumah kita. Menyanyi bersama di bioskop rasanya lebih enak daripada teriak ah, ih, uh penasaran dengan gol yang tak kunjung tiba.

Not-so-pink Chick

Gig Gossip: Tambah Forever The Sickest Kid, Sahih Jadi Jakarta Jam 2010


Artis yang akan tampil di pagelaran Java Musikindo pada tanggal September 2010 bertambah. Forever The Sickest Kid masuk bersama yang sebelumnya sudah dikonfirmasi kehadirannya, The Maine dan Hellogoodbye. Karena sekarang ada tiga band bergiliran di panggung yang sama, maka ajang ini layak untuk sebuah nama. Gampang saja, tinggal cantumkan Jakarta Jam 2010. Nama Jakarta Jam sudah dipatenkan menjadi milik dari festival kecil-kecilan dari Java Musikindo.

Tidak ada tanda-tanda harga tiket bakal naik. Tiket sudah bisa dibeli dengan harga 250 ribu rupiah. Mendatang harga akan naik, jadi bersiap untuk merogoh kantung lebih dalam. Tanpa harga harus naik, Java Musikindo masih saja untung dari hitung-hitungan di atas kertas. Kalau band emo ini, FTSK tidak masuk dalam bill, berarti keuntungan Java Musikindo bisa lebih besar.

Karena ini menjadi Jakarta Jam, ada kemungkinan artis lokal akan tampil juga. Siapa yang akan naik panggung dan apakah mereka cuma akan jadi bumper band pembuka, masih spekulasi.

Hip Master

Tuesday, July 6, 2010

Layar Perak: Pengantin Topeng, Judul Dengan Tata Bahasa Membingungkan



Ada film Indonesia dengan judul bahasa Inggris, dan kali ini akan menyusul tren baru, judul film berbahasa Inggris yang salah diartikan. Kalau dalam bahasa Inggris bisa berjudul Bride/Groom Mask, di bahasa Indonesia seharusnya menjadi Topeng Pengantin, yang berarti topeng yang digunakan oeh pengantin. Tetapi film ini mengambil judul Pengantin Topeng yang berarti pengantin berasal dari topeng, seperti pengantin Jawa, pengantin Sunda dan sebagainya.

Isinya bukan menceritakan tentang problema rumah tangga penggantin baru, tetapi ini adalah film bertemakan slasher haus darah yang membabi buta membunuhi perempuan berbikini dan pacar bodohnya. Bikini, teriakan panik perempuan, pacar lelaki bodoh dan...pantai. Seperti deja vu.

Kalau saja Rizal Matovani mempatenkan formula film slashernya, dia pasti akan mendapatkan banyak uang dan tidak perlu membuat film slasher horor lainnya lagi.

Hip Master

Monday, July 5, 2010

Daftar Penting Gak Penting Gitu Deeeh: 6 Alasan Tidak Melewatkan Eclipse


Edward Cullen dan Bella Swan bercakap-cakap di padang bunga membicarakan rencana pernikahan mereka. Bella berusaha menyankinkan dirinya dan pacarnya yang pucat bahwa Bella masih kurang pucat dan perlu transformasi untuk menjadi makhluk abadi. Edward masih berusaha agar Bella berubah pikiran dan tetap menjadi makhluk lemah agar Edward punya alasan untuk selalu jadi pelindungnya. Keputusan belum sepenuhnya terpenuhi. Tapi mereka masih harus menghadapi tantangan berikutnya. Memberitahukan ayah Bella, bahwa mereka akan segera menikah. Ini akan menjadi thriller terhebat di film ke-empatnya bagian pertama. Layar menghitam memunculkan titel kredit, dan kepala ini terhenyak kenapa film ini harus ditonton. Oh tidak saya baru saja selesai menontonnya!

Saya, kamu dan kita tidak sendiri. Untuk menghibur diri, berikut daftar alasan mengapa menonton Eclipse tidak boleh dilewatkan.

  1. Menonton film pertamanya Twilight adalah sebuah kesalahan, berharap film keduanya New Moon akan lebih baik dari film pertama. Ternyata film kedua juga tidak mendatangkan perbaikan. Kembali berharap yang ketiga akan lebih baik.
  2. Terlanjur menonton dua film sebelumnya. Dan alasan ini akan muncul lagi saat menonton film ke-empat.
  3. Mengaku diajak pacar, tunangan, istri, adik, kakak, tante, ibu, atau apa lah yang hubungan keluarga atau akan jadi hubungan keluarga.
  4. Saking kepingin dianggap eksis, maka mengikuti trending topic di Twitter.
  5. Berharap tidak hanya Jacob Black dan Edward Cullen yang buka baju.
  6. Tidak percaya dengan review dari L@L.
Hip Master

Gig Gossip: Edenbridge Urung, Tapi 2 Dari Mereka Akan Tetap Datang


Karena urusan dan masalah teknis, Edenbridge menunda konsernya sampai ke bulan November 2010. Agar penonton tidak kecewa dan menunjukkan bahwa konser mereka tidak dibatalkan, dua dari mereka, Sabine Edelsbacher pada vokal dan Arne 'Lanvall' Stockhammer pada gitar dan keyboard, akan berkunjung ke Jakarta pada tanggal 10 Juli ini.

Kalau urusan promosi album tidak mungkin, karena album terbaru mereka Solitaire tidak secara resmi beredar di Indonesia. Panitia yang mendatangkan Edenbridge menyebut ajang ini sebagai meet and greet dengan penggemarnya. Tiketnya pun dijual lebih mahal dari harga konsernya sendiri. 120 ribu sudah bisa bertemu dua pentolan Edenbridge di Mario's Cafe dan satu kali minum. Tentu saja lebih mahal karena di konsernya kita tidak dapat minum dan tidak bisa minta tanda tangan. Da kapan lagi bisa bertemu tatap muka secara lebih dekat dengan Sabine Edelsbacher? Kalau di konser tentunya penonton akan dibatasi barisan barikade, jauh di atas panggung dan lebih banyak yang hadir menonton.

Selain itu, dengan harga 120 ribu, penggemar Edenbridge bisa mendapatkan suvenir yang tidak dijelaskan suvenirnya apa.

Old Skuller

Gig Gossip: Lebaran Lewat, Bersiap Exodus


Nanti setelah bulan puasa dan Lebaran lewat, artis-artis internasional akan berhamburan kembali ke Indonesia. Bersiap untuk menghadapi serangan thrash dari band thrash kawakan yang termasuk band paling awal yang mengibarkan thrash. Exodus akan diboyong Solucites dalam perhelatan tanggal 29 September tahun ini di Plaza Selatan, Gelanggang Olah Raga Senayan, Jakarta.

Baru-baru ini Exodus meluncurkan album terbarunya berjudul Exhibit B: The Human Condition. Band kugiran ini pertama kali mengeluarkan album pada tahun 1985. Album pertamanya, Bonded By Blood, termasuk dalam jajaran album metal klasik.

Old Skuller

Thursday, July 1, 2010

Review Film: The Twilight Saga: Eclipse


Pergantian tampuk sutradara membawa secercah dan sediit peningkatan dibandingkan dua film sebelumnya. Adegan aksi mendapat durasi lebih banyak serta lebih panjang, sementara sutradara tetap bergelut dengan masalah adegan hubungan Edward dan Bella yang tidak menyakinkan. Karena Bella yang labil, ini menyebabkan saya yang duduk di bangku penonton tidak percaya kalau Bella mencintai Edward juga sekaligus mencintai Jacob.

Film Eclipse berpijak di dua tempat, satu kaki ingin memberikan ketegangan perkelahian mistis sedangkan kaki satunya lagi ingin mempertahankan romansa asmara. Adegan perkelahian mengalami peningkatan, tetapi adegan cinta melangkah di tempat. Kalau saja pemeran Edward dan Bella bisa diganti, mereka sebaiknya diganti. Karena tidak bisa diganti, mungkin diperlukan seorang sutradara bertangan besi atau produser seperti Les Grossman untuk membuat mereka lebih terlihat saling mendambakan satu sama lain di layar.

Adegan berdua antara vampir dan manusia ini seakan menjadi siksaan dan membuat saya ingin buru-buru mengetahui bagaimana kelanjutan sekumpulan vampir baru melawan keluarga Cullen yang kini dibantu pakta serigala. Bahkan saat Edward melamar Bella, saya tidak merasakan apa-apa dan tidak berharap nantinya akan dilamar oleh vampir.

Yang lebih menarik dari film sebelumnya adalah justru saat ketiga tautan cinta segitiga bertemu dalam satu adegan. Dengan banyaknya gurauan yang mengarah ke cercaan di Internet, Edward berkomentar apakah Jacob tidak punya baju, dan di adegan yang lain Jacob membalasnya kalau dia lebih 'panas' daripada Edward.

Akhirnya Eclipse menuntaskan plot dendam Victoria terhadap Bella dan menyusun kelanjutan bahwa di sekuel berikutnya keluarga Cullen akan menghadapi tantangan dari Volturi. Sejauh ini, Eclipse adalah yang terbaik dibandingkan dua film sebelumnya. Tapi masih belum bisa memuaskan karena terlalu sibuk untuk membahagiakan para perempuan yang menahan nafas saat melihat badan indah Jacob. Begitu sibuknya sampai saya baru sadar juga sampai film berakhir, gerhananya mana ya?

Not-so-pink Chick

Video Not Dead Yet: Muse - Neutron Star Collision (Love Is Forever)



Ini menjadi video klip yang serba biasa. Sebagai soundtrack dari eclipse, penyelipan scene dalam klip juga biasa. Cara menampilkan scene dalam latar belakang panggung juga sudah biasa. Kalau scene Eclipse juga dihilangkan, Muse yang berada di atas panggung dan berganti warna karena lampu juga sudah biasa.

Hip Master

Gig Gossip: Satu Lagi Tanggal Untuk Konser Slash Di Indonesia


Awalnya jadwal panggung Slash di Indonesia hanya pada tanggal 3 Agustus di Jakarta. Tapi karena Slash urung datang ke Bangkok pada tanggal 31 Juli, Mahaka Entertainment dengan sigap menawarkan Surabaya untuk mengisi jadwal Thailand yang hilang. Gayung bersambut dan jadilah Slash menyambangi penggemarnya di Surabaya.

Pemegang tiket di Jakarta boleh kecewa sdah memebli tiket dengan harga terlalu tinggi. Di Surabaya, tiket pertunjukan Slash dijual dnegan harga 350 ribu dan 250 ribu. Keduanya adalah kelas berdiri dengan harga termahal seharusnya di paling depan dong.

Untuk mereka yang ingin menonton Slash dari luar Jakarta, lebih baik terbang ke Surabaya. Karena tiket lebih murah, penginapan lebih murah, makan lebih murah, tidak terlalu macet dan segalanya yang membuat Jakarta terlihat keterlaluan.

Old Skuller

Layar Perak: XXI Epicentum Epik

Dari satpam yang berjaga di lobi Epicentrum kami mendapatkan jawaban kalau XXI berlokasi di ujung dari Epicentrum. XXI menempati bangunan sendiri di sayap Epicentrum, sehingga membuat saya terlihat bodoh kala menanyakan di lantai mana XXI terdapat. Melihat wujud bangunannya, saya baru menyadari mengapa XXI Epicentrum menempati bangunan sendiri, karena satu studio XXI di Epicentrum adalah studio yang terbesar dengan kapasitas sampai 500 orang.

Dengan studio yang besar, saya sempat berpikir akan melihat banyak kerumunan orang mengantri tiket dan menunggu jam tayang Eclipse, tapi saya ternyata salah. Mungkin karena baru dibuka semenjak Mei lalu, belum banyak orang yang tahu.

Memasuki studio 1 yang besar, kami crew L@L mendapat tempat duduk lima baris dari depan. Awalnya saya pikir deretan ini adalah baris yang paling maksimal untuk menonton bioskop. Tapi saat saya melihat layar di studio 1, baru saya sadar mengapa mbak-mbak yang memberikan tiket bertanya sampai dua kali apakah kami yakin dengan pilihan kami.

Karena studionya termasuk berukuran jumbo, layar yang dipakai juga ekstra besar. Belum sebesar layar Imax di Keong Emas, tetapi dari pengalaman kami berpindah-pindah bioskop, ini adalah layar terbesar yang pernah kami lihat. Di lain waktu, saya pasti akan memilih deret lebih ke belakang dan tidak mungkin bersedia untuk menonton di baris paling depan di XXI Epicentrum.

Pengalaman layar besar ini terasa cukup berbeda. Saya merasa lebih menonton bioskop dari pada biasanya, apalagi dibandingkan dengan studio kecil. Ini membuat XXI Epicentrum bisa menjadi pilhan untuk menonton film-film berkelas epik.

Hip Master

Wednesday, June 30, 2010

Layar Perak: Demi Eclipse, Yang Tidak Perlu Kami Lakukan

Menyambut pemutaran perdana seri ketiga dari Twilight Saga: Eclipse, banyak orang rela untuk berkemah demi mendapatkan kesempatan menonton terlebih dahulu dibandingkan yang lainnya. Tapi ini tidak terjadi di Indonesia. Saya tidak melihat adanya tenda-tenda dan kantong tidur di depan mal yang memutar film ini tadi pagi.

Saya sempat dengar, penggemar Twilight di Indonesia yang kebanyakan masuk kalangan usia sedang menikmati libur sekolah, sudah mulai tumpah ruah memperebutkan tiket masuk. Twitter sudah dihujani kicauan mereka yang akan dan sudah menonton.

Sedangkan kami, karena kebaikan hati seseorang kami tidak perlu mengantri untuk mendapatkan tiket hari ini. Walau pun kami sering berbicara jelek mengenai saga ini, tapi kami memberanikan diri untuk datang dan turut larut dalam euphoria Eclipse.

Not-so-pink Chick

Tuesday, June 29, 2010

Layar Perak: Dua Film Tentang Facebook Atau Paling Tidak Salah Satunya Memakai Facebook Di Judulnya

Columbia Pictures akan mengeluarkan film bertemakan Facebook, yang tidak hanya tentang situs jejaring sosial ini saja tapi juga menceritakan mengenai sepak terjang Mark Zuckerberg mendirikan situs pertemanan yang sekarang masih digemari entah sampai kapan ada terobosan web berikutnya, bicara tentang web 3.0. Film berjudul The Social Network akan dirilis pada bulan Oktober tahun ini, dan entah apa yang akan membuat film ini jadi menarik. Ini tentang situs yang banyak orang pakai setiap harinya, jadi apakah perlu untuk melihat drama pendiriannya, atau cuma menggambarkan impian Amerika yang memperlihatkan seseorang bisa saja tiba-tiba jadi miliuner? Kenapa juga harus David Fincher yang membesut Se7en dan Fight Club harus berada di belakang layar The Social Network? Apakah ini akan jadi doku-drama yang kelam? Sebagian dari diri saya menolaknya, seperti menonton drama pendirian Microsoft juga terasa kurang menarik. Kecuali menontonnya di Discovery Channel.



Satu lagi tentang Facebook, atau paling tidak memakai judul Facebook di dalamnya. Facebook memang sangat populer di Indonesia, tua muda kaya miskin menggunakannya. Sering juga muncul berita kuning yang menceritakan keretakan asmara bahkan rumah tangga gara-gara kurang berhati-hati menggunakan Facebook. Yang ingin saya tonton adalah suatu drama thriller dengan twist bertubi-tubi dari keisengan ksperimen di Facebook (dengan cara yang cerdas tentunya), yang diujungnya akan berakhir dengan tragedi kecurigaan, ironi dunia nyata, cinta yang karam dan kengerian simbahan darah. Tapi film lokal ini sepertinya hanya akan mengambil Facebook sebagai pemanis saja, dan tidak akan mengeksplorasinya habis-habisan. I Know What You Did On Facebook akan mulai tayang 15 Juli, dan saya masih belum mengerti mengapa karakternya pada pakai komputer Apple semuanya. Apakah film ini dapat product placement dari Apple? Saya meragukannya.



Not-so-pink Chick

Monday, June 28, 2010

Review Film: Toy Story 3


Semenjak penampilan pertamanya hampir empat belas tahun yang lalu, langkah apa yang dibuat kreator Toy Story untuk membuat sekuel ketiga tetap memiliki ikatan dengan penonton versi orisinilnya sekaligus menarik untuk penonton baru? Sebagai film yang memiliki jejak sejarah, sebagai film layar lebar pertama keluaran Pixar dan film pertama yang sepenuhnya memakai teknologi CGI dalam pembuatan, pencipta Toy Story seprtinya tidak ingin buru-buru membuat sekuel ketiganya hanya untuk agar sekedar ada. Mereka perlu menunggu sepuluh tahun setelah sekuel keduanya untuk meramu skenario yang mengguncang ulu hati.

Karena jariaknya puluhan tahun, maka adalah pilihan yang logis untuk menceritakan Andy, sebagai pemilik mainan, tumbuh dewasa bersiap pindah tempat tidur ke perguruan tinggi. Mainan kesayangan Andy harus menerima nasib, teronggok tersimpan di loteng atau disumbangkan ke panti penitipan anak. Karena suatu kesalahpahaman, Woody dan teman-teman terdampar di panti penitipan anak yang dari permukaan terlihat seperti surga bagi mainan tapi sebenarnya dikuasai oleh kediktatoran Lutso, boneka beruang beraroma stroberi.

Sepertiga terahir film ini menjadi menarik kala keluarga mainan Andy harus bekerja sama untuk keluar dari penjara kungkungan Lotso dan kembali ke rumah Andy sebelum Andy berangkat ke perguruan tinggi. Tensi meningkat cepat membuat serial Prison Break terlihat seperti kawanan manja yang tidak mampu berpikir keras dengan segala kegagalan di usaha awalnya.

Sebagai film ketiga, Toy Story 3 memiliki kejutan di akhir film yang membuat semua rangkaian penokohan terjalin rapi. Sebagai film dari Disney, akhir film harus dibuat bahagia, Andy bahagia serta mainannya pun ikut bahagia. Toy Story 3 memenuhi tugasnya sebagai film penutup dan saya tersenyum puas karena penulis skenarionya berusaha keras untuk mempertahankan roh dari Toy Story yang membuat saya juga suka dengan versi orisinilnya. Jangan sampai ada Toy Story 4.

Not-so-pink Chick

Gig Gossip: Tunda Dulu Nafsumu Menonton Perempuan Di Panggung Metal

Buat yang sudah bernafsu ingin nonton Edenbridge pada tanggal 8 Juli, tunda dulu hasratmu. Baru saja saya terima kabar kalau konser yangakan berlangsung di Indonesia akan ditunda karena alasan teknis. Edenbridge dijadwalkan ulang akan memuaskan dahaga penggemar Symphonic Metal, atau mereka yang hanya sekedar ingin melihat perempuan di panggung metal, pada bulan November masih di tahun ini. Sebuah kemunduran sampai lima bulan.

Padahal album terbarunya Solitaire sudah akan dirilis pada tanggal 2 Juli. Dan kita warga Indonesia seharusnya mendapatkan kehormatan menikmati lagu-lagu baru secara live lebih awal dibandingkan negara-negara lainnya. Higher adalah salah satu lagu yang akan kita lewatkan pada tanggal 8 Juli, tapi kemungkinan bisa kita dengan di bulan November nanti. Dengan catatan tidak ada penjadwalan ulang lagi.



Old Skuller

Friday, June 25, 2010

Gig Gossip: Poster Edenbridge Yang Menyesatkan


Saya mengkhawatirkan akan ada sekumpulan orang yang salah mengerti dengan poster konser Edenbridge yang akan digelar di tiga kota di Indonesia. Dengan pose Sabine Edelsbacher yang mengundang bergaya ala film Indonesia tahun 80-an yang mengundang gairah, jangan-jangan FPI sudah bersiap untuk merazia pada tanggal pertunjukan. Mereka pikir akan ada pertunjukan gadis menari erotis di venue yang dekat dengan pemukiman, harga tiketnya pun tidak terlalu mahal. Alhasil mereka akan kecele mendapati pemuda gondrong memutarkan kepalanya, dan ada kemungkinan diteriaki dan dilempari penonton yang terganggu.

Atau jangan-jangan maunya penyelenggara memang sengaja agar salah persepsi?

Old Skuller

Video Not Dead Yet: Lady Gaga - Alejandro



Ada perasaan aneh saat saya menonton video clip Lady Gaga - Alejandro ini. Ada bi-seksual, nafsu dan kekerasan yang disajikan dengan pendekatan menikmati sex dengan cara yang tidak wajar. Keanehan ini berjalan terus selama delapan menit, yang bagaikan tribut kepada Madonna. Tetapi kini Gaga mendorongnya ke area yang membuat orang tua paling moderat juga akan merasa rikuh.

Bra dengan moncong senapan adalah guyonan yang sangat tidak lucu. Pemenang modifikasi bra dipegang oleh Katy Perry.

Hip Master

Thursday, June 24, 2010

Video Not Dead Yet: Katy Perry - California Gurls



Kalau selalu mengikuti posting L@L, maka sudah terlihat jelas kalau kami semua di L@L menyukai Katy Perry. Betapa pun kejunya lagu-lagunya, tapi Katy Perry punya kelas untuk mengangkatnya ke level yang lebih tinggi dari sekedar keju yang mudah didapatkan di super market. Betapa pun konyolnya baju yang dipakai dan betapa pun mabuknya Katy Perry, kami tetap menyukainya. Apakah saya sudah sempat bilang kalau saya suka Katy Perry.

Video California Gurls dan tentu saja lagunya begitu mudah untuk disukai. Walaupun saya mengharapkan lebih banyak bikini, tan dan pantai dalam video klipnya, tapi Katy Perry menggantinya dengan dongengan di pulau permen. Tetap ada bikini dalam video ini, tapi ini lebih mendekati kegilaan yang aneh. Adegan puncaknya dengan Katy Perry menancapkan moncong pemuntah whipcream di kedua payudaranya dan menembakkannya ke Snoop Dog sebagai diktator pulau permen yang akhirnya menyerah, adalah kesintingan pop urban berselera rendah tapi menjadi dimaafkan di tangan Katy Perry.

Tidak ada bosannya memutar video ini berulang-ulang kali.

Hip Master

Layar Perak: Obama Anak Menteng, Tidak Dapat Dipercaya Film Ini Benar-Benar Akan Rilis



Saya tahu ada buku dengan judul Obama Anak Menteng. Saya tidak tahu apa isi buku itu karena belum pernah membacanya dan tidak terlalu peduli untu mencari tahunya lebih lanjut. Yang saya tahu buku itu tidak sepenuhnya menggambarkan biografi dari kepingan hidup Barack Obama yang sempat hidup di tanah Menteng, Jakarta. Buku itu berisikan cerita yang dalam bahasa kerennya terinspirasi, atau lebih tepatnya memasukkan beberapa fakta ke dalam sebuah fiksi.

Yang lebih mengagetkan sampai membuat mulut saya ternganga adalah ada yang kemudian mengangkatnya menjadi film. Berhubung ini fiksi tentu apa yang ada di dalamnya tidak sepenuhnya akurat. Sedangkan banyak orang yang ingin menontonnya tidak mau tahu bahwa Obama Anak Menteng adalah sepenuhnya film fiksi. Ketidaktahuan ini bisa menyebabkan persepsi yang salah. Semoga saja penonton film Indonesia sudah cukup pintar.

Old Skuller

Tayang Televisi: Pameran Keserakahan Manusia Di Super Deal 2 Milyar


Acara kuis berlisensi dengan judul asli Let's Make A Deal, kembali diproduksi di Indonesia. Hadiah utamanya 2 milyar, siapa yang tidak kepingin di zaman susah seperti ini. Kalaupun tidak sampai ke babak finalnya, paling tidak peserta membawa pulang satu juta rupiah. Atau yang paling sial adalah sudah ditawari uang oleh hostnya yang memiliki kantong ajaib berisikan ikatan satu juta rupiah yang tidak ada habisnya, karena keserakahan peserta maka peserta mendapatkan zonk, alias tidak dapat apa-apa, kecuali penyesalan kenapa juga tidak ambil uang di depan mata.

Dari lapisan luarnya, kuis ini terlihat menghibur dengan segala lagak lagu peserta yang konyol dan celotehan host yang lucu. Tapi jauh di bawahnya, kuis ini mempermainkan sifat dasar manusia, serakah.

Yang kita lihat adalah atraksi host memainkan emosi peserta untuk melakukan deal dan mengeluarkan rasa serakah manusia untuk mendapatkan hasil yang paling maksimal dari usha paling minimal. Host akan mengombang-ambingkan pilihan peserta dengan memberikan pilihan yang lain atau uang tunai yang kelihatannya lebih menarik dari pilihan yang wujudnya masih tersembunyi.

Kalau disuguhi pemandangan ini setiap hari, rasanya kita manusia ini adalah makhluk telanjang yang dipermainkan di televisi tanpa disadari. Apalagi kita juga tidak pernah tahu apakah host sebenarnya sudah tahu apa yang di balik tirai atau tidak.

Not-so-pink Chick

Video Not Dead Yet: Ran - Karena Kusuka Dirimu



Lirik dengan visualisasi video tidak harus sama. Lagu cinta dari Ran ditampilkan dalam parodi debat calon presiden yang berakhir dengan kericuhan, lengkap dengan selingan iklan yang dimereki Ran. Bukan sesuatu yang baru, tetapi melokalkannya dan membuatnya lebih dekat kepada kita yang sering berada di depan televisi, membuatnya lebih menarik.

Debat presidennya sendiri kurang menarik karena terasa kurang lincah dan berpanjang-panjang. Tapi perhatikan running text di bawahnya yang memparodikan nama-nama perusahaan yang tercatat di bursa, menjadikannya video ini harus saya putar dua kali.

Selingan iklannya sempat mengingatkan kepada video Foo Fighters - Big Me, yang memparodikan Mentos. Walaupun Foo Fighters juga tidak orisinal, maka usaha Ran ini adalah melanjutkan apa yang menjadi kebiasaan di video klip, yaitu memparodikan iklan. Cukup lucu tapi belum membuat saya tertawa terbahak-bahak guling-guling di lantai. Ya saya punya selera aneh dan tidak mudah disenangkan.

Not-so-pink Chick

Wednesday, June 23, 2010

Gig Gossip: Update Dari Java Rockin' Land 2010 Hanyalah Wishlist yang Bertambah


Belanda masih jauh. Masih dalam tiga bulan ke depan perhelatan Java Rockin' Land akan digelar. Tapi dari situsnya, masih belum jelas nama-nama yang pasti akan naik panggung di Ancol.

Semuanya masih berupa wish list. Bahkan sekarang wish list sudah bertambah dengan adanya beberapa nama baru. Di deretan artis luar ada nama baru seperti Adam Lambert, untuk new school serta Foreigner dan Loudness untuk yang tua-tua bangka. Sedangkan bagi yang sempat muda di tahun 90-an pasti bakal harap-harap cemas dengan munculnya nama The Smashing Pumpkins. Tapi perubahan masih bisa terjadi bahkan sampai di detik-detik terakhir bagai drama lapangan hijau. Nama-nama yang ada sekarang bisa saja tidak ada yang jadi muncul, digantikan dengan nama-nama yang yah gitu deh.

Di halaman situsnya juga sudah menunjukkan nama-nama artis Indonesia yang lagi-lagi masih dalam wish list. Daftarnya jauh lebih panjang daripada artis luar. Di antara wish list ini, terdapat banyak nama yang tahun lalu juga masuk dalam line-up. 200 juta penduduk lebih dan terjadi kesulitan untuk mencari band rock bagus? Sebaiknya perlu dipertimbangkan untuk mempekerjakan karyawan baru yang lebih mengerti mengenai rock dan metal.

Not-so-pink Chick

Gig Gossip: Nanti Setelah Puasa dan Lebaran, Hellogoodbye dan The Maine



Java Musikindo semakin jelas menampakkan taringnya untuk menghisap uang dari para generasi muda dari konser-konsernya. Mereka yang sudah tua dan pura-pura masih muda hampir dipastikan tidak mengenal dua grup yang akan didatangkan oleh Java Musikindo, nanti setelah puasa dan lebaran berlalu, tanggal 23 September 2010. Bakal ada dua grup? Yup betul, The Maine dan Hellogoodbye akan bermain di Jakarta.

Sebelum mendapatkan amplop di hari Lebaran, mereka yang berminat untuk menonton dua grup atau salah satunya, sudah bisa mulai beli tiketnya pada tanggal 4 Juli dengan harga 200 ribu rupiah. Hellogoodbye adalah band indie pop, sedangkan The Maine adalah band pop rock. Yang sama di antara keduanya adalah mereka yang tua tidak pernah mendengarnya.

Hip Master

Gempita Panggung: Definisi Konser Tunggal, Menurut L@L

Istilah ini sering dipakai artis musik kita, konser tunggal, terdengar seperti pagelaran maha agung yang diproduksi dengan keringat dan biaya yang lebih besar daripada konser-konser yang lain. Lalu apa bedanya dengan konser-konser keliling Nusantara yang mereka sering lakukan? Apa sebenarnya definisi dari Konser Tunggal?

Konser tunggal terdiri dari dua kata. Definisi untuk konser sudah cukup jelas, yaitu pertunjukan musik langsung biasanya di lakukan di atas panggung dan dihadiri oleh banyak orang yang membayar maupun tidak membayar. Misteri terbesarnya terletak pada kata tunggal. Apa arti tunggal di dalam konteks konser tunggal.

Tunggal bisa berarti sendiri. Kalau disambungkan dengan kata konser, maka jadi bermakna konser yang dilakukan tidak bersamaan dengan artis yang lain, seperti misalnya konser yang disponsori pabrik rokok yang menghadirkan banyak artis, baik yang bersifat festival maupun mini festival.

Tunggal juga bisa berarti sekali. Ini bermakna lain dengan tunggal yang sebelumnya. Kalau sekali, maka konser tunggal bisa berarti sebuah konser khusus yang mungkin hanya akan berlangsung dalam satu kali saja. Karena itu set list yang dihadirkan harus istimewa, entah itu adalah hit paling populer maupun menggeber semua lagu yang terdapat dalam satu album. Saking istimewanya, karena juga mengusung perangkat multimedia dan barisan penari latar, maka biaya produksi meningkat berhubung pabrik rokok tidak terlalu tertarik mensponsorinya, sehingga harga tiket ikut terkerek naik. Menjadi lebih istimewa konser tunggal ini karena harga tiket yang melambung, yang hadir menonton tentu harus dari kalangan tertentu yang punya uang berlebih, atau paling tidak fans setia yang rela mengeluarkan uang lebih besar dari anggaran bulanannya.

Awalnya saya pikir, konser tunggal mengikuti gaya musisi luar negeri dalam mementaskan konser yang berkonsep. Seperti konser harian Celine Dion di Las Vegas yang mengeruk untung sangat besar, konsep konser sirkus dari Britney Spears, 360 derajat dari U2, atau dengan perabotan pendukung yang lebih sederhana seperti An Evening With Dream Theater. Tetapi ini Indonesia, berbeda keadaan dan budayanya dengan yang di luar sana. Konser tunggal menerapkan konsep dan harga tiket lebih tinggi. Sementara konser mereka di luar sana - tanpa harus menyebutnya konser tunggal - dibawa berkeliling dunia, konser tunggal di Indonesia biasanya hanya dilakukan dalam satu malam saja.

Berdasarkan analisa rekaan di atas, maka definisi konser tunggal adalah berkonsep, harga tiket tinggi dan lebih ditekankan pada kemungkinan hanya akan berlangsung dalam satu kali pertunjukan saja. Tapi ini semua masuk ke dalam gimmick pemasaran yang bagus. Dengan penawaran yang super terbatas, maka permintaan bisa dibentuk dan harga dikatrol setinggi mungkin.

Punya definisi yang lain akan konser tunggal? Silakan berkomentar.

Old Skuller

Tuesday, June 22, 2010

Video Not Dead Yet: Koil - Aku Lupa Aku Luka



Kita tutup posting hari ini dengan lagu yang bagus tapi videonya tidak sebagus lagunya. Karena album Blacklight Shines On dari Koil dirilis ulang oleh Nagaswara, dan albumnya bisa dibeli di toko yang jual CD terdekat dari tempat Anda membaca posting ini, maka diperlukan satu video klip seringan keju untuk meningkatkan penjualan.

Untuk mendapatkan kelevelan keju, maka Rizal Mantovani, sutradara kugiran yang tenar lewat video musiknya yang nan berwarna dan film layar lebar sekelas Jelangkung dan Air Terjun Pengantin, dipanggil untuk mengarahkan para anggota Koil, satu perempuan jenjang dan cantik, barisan moncong senapan, aktor kikuk yang berperan sebagai ilmuwan dan makhluk beringas yang tidak jelas bentuk dan mukanya.

Formula khas seorang Rizal Mantovani untuk meledakkan layar. Tetapi kemudian masalahnya berulang. Rizal Mantovani terlalu ingin agar gambar kelihatan keren. Yang timbul malahan bagaikan serial televisi fantasi Jepang yang dimainkan oleh orang sebenarnya, yaitu tanggung.

Kalau saja Rizal Mantovani mau mengerem sejenak egonya untuk kelihatan keren dan haus akan kematian, maka hasilnya mungkin akan berbeda. Tapi bukanlah seorang Rizal Mantovani kalau tidak kelihatan keren.

Aku Lupa Aku Luka adalah lagu yang maha keren. Rizal Mantovani adalah sutradara yang gambarnya ingin kelihatan keren. Ini adalah matematika dasar.

Old Skuller

Video Not Dead Yet: Shakira - Waka Waka (This Time For Africa)



Sepak bola dan Shakira, ini yang diperlukan untuk bersenang-senang dalam musim Piala Dunia 2010. Tidak ada ucapan buruk untuk video ini. Saya bisa putar berkali-kali dalam satu hari. Kalau ada yang tidak suka dengan Shakira, maka kembali ke sepak bola.

Old Skuller

Layar Perak: Darah Garuda Atau Dalam Bahasa Inggris Blood Of Eagles



Ternyata film Merah Putih dinilai cukup memberikan pemasukan bagi yang membuatnya. Karena itu, pejuang dari sekolah kadet terus beraksi. Kali ini musuh utamanya adalah Belanda jadi-jadian, tak lain dan tak bukan siapa lagi aktor Indonesia yang bisa memainkan meneer Belanda sebaik Ru di Wowor.

Masih dengan gaya John Woo di beberapa adegan aksi. Darah Garuda akan segera beraksi di bioskop-bioskop terdekat. Buat yang kangen dengan film perjuangan seperti Serangan Fajar dan Janur Kuning, tonton film ini, dan jangan coba-coba bilang di Indonesia ini tidak ada lagi film perang.

Merdeka bung!

Old Skuller

Review Film: Sex And The City 2


Buat banyak perempuan, sekuel film dari Sex And The City adalah sebuah perayaan yang ditunggu-tunggu. Perayaan kemewahan, fashionista dan cinta (dalam segala bentuknya), tapi itu bukan saya.

Bersiap datang ke bioskop untuk kecewa, saya ikut saja dengan teman perempuan saya menonton film ini. Teman saya terlihat menikmati pemandangan di layar, sedangkan saya berusaha keras menahan diri melihat penuturan yang terbata-bata, bahkan terlalu panjang untuk durasi hampir dua jam.

Sex And The City 2 adalah sekuel yang tidak diperlukan. Pada awalnya, film pertamanya pun juga bukan sesuatu yang diperlukan. Seharusnya serial ini selesai ditutup di layar televisi saja.

Empat wanita dengan problem masing-masing yang juga sebenarnya bukan problem yang penting-penting amat untuk dibahas apalagi sampai diangkat ke layar lebar, tapi menjadi obrolan yang menyenangkan pada saat teman-teman perempuan berkumpul. Mendengarkan argumen mereka seperti mengikuti kelas sekolah yang gurunya sedang diganti oleh seorang selebriti.

Film ini terasa seperti dipaksakan untuk ada, karena bahkan tanpa penonton pun, film ini sudah menghasilkan keuntungan. Lihat saja rentetan produk tidak ada henti yang muncul silih berganti. Mulai dari Mercedes, Maybach, Hewlett-Packard dan tentu merek fashion termasuk Christian, Dior, Luis Vuitton dan Birkin. Sex And The City adalah iklan berdurasi panjang dan kita membayarnya untuk menonton iklan.

Buat teman perempuan saya, merek-merek itu memang seharusnya ada di film ini. Dan merek-merek ini yang dicari agar mimpi tervisualisasi. Bagi saya, ini adalah iklan.

Not-so-pink Chick

Layar Perak: Les Grossman Selamatkan MTV Video Movie Awards



Saat MTV dan acara-acara pangungnya semakin terlupakan, tahun ini MTV Movie Awards memberikan kejutan. Tanpa disangka-sangka, karakter Les Grossman, tycoon Hollywood yang diperankan oleh Tom Cruise (saya sendiri tidak sadar pemerannya Tom Cruise sampai credit title muncul) di film Tropic Thunder, muncul di atas panggung. Tidak hanya sendirian, Les Grossman berdansa bersama Jennifer Lopez.

Saya pikir Les Grossman hanya akan muncul di promo iklan MVA saja. Ternyata MTV melakukan langkah berani menyakinkan Tom Cruise untuk menggoyang pantatnya di atas panggung. Dengan gaya seperti yang mereka berdua tampilkan, So You Think You Can Dance terasa hanya seujung kuku saja.

Tepuk tangan riuh sambil berdiri layak untuk Tom Cruise dan Jennifer Lopez. Ini adalah salah satu momen MTV yang akan terus abadi dikenang.

Hip Master

Layar Perak: Harry Potter And The Deadly Hollows, Kalau Benar Jilid Terakhir Ini Dua Bagian Mungkin Lebih Baik Langsung Ke Bagian Dua



Film setengah terakhir dari Harry Potter mengambil cara promosi yang sama dengan Twilight. Yaitu dengan menampilkan trailernya untuk pertama kali di ajang MTV Movie Awards. Dengan begini semua keuntungan lari ke MTV. Warner Bros harus membayar mahal slot iklan ke MTV dan penonton yang penasaran memelototi layar televisi sampai trailernya muncul. Sementara ajangnya sendiri dilewatkan, kecuali bagian Les Grossman dan Sandra Bullock.

Pendapat saya sudah kelihatan dari judul post ini. Kalau lupa, silakan lihat ke atas lagi.

Hip Master

Layar Perak: Laskar Cilik, Film Yang Perlu Dihindari Di Saat Liburan



Liburan sudah datang lagi. Hore! Film-film menyambut liburan juga sudah siap menanti. Tapi tetap saja masih ada makhuk serakah yang coba-coba memproduksi film anak-anak dengan harapan anak-anak akan merengek ke orang tuanya ke bioskop, dan akhirnya satu keluarga tertipu.

Trailer Laskar Cilik ini terlihat seperti sinetron yang diledakkan layarnya menjadi lebih besar. Kalau skalanya sinetron, tonton saja di rumah, atau lewatkan saja. Lebih tepatnya hindari!

Hip Master

Monday, May 31, 2010

Barang Baru: Per Lagu Paling Mahal DI Mini Album Terbaru Slank


Slank baru saja mengeluarkan mini album baru, Jurus Tandur No. 18, dalam format...handphone. Iya benar sekali. Ini akan menjadi mini album termahal yang pernah dikeluarkan oleh Slank. Harganya 500 ribu kurang 1 rupiah. Dengan berisikan tujuh lagu, maka satu lagu bernilai Rp 71.285,714.

Mengatasnamakan inovasi, mereka mencari cara baru untuk mengeluarkan album. Kalau dinilai pasar CD dan kaset sudah semakin hancur dan memasuki jurang paling dalam, maka pasar handphone dinilai masih menjanjikan karena masyarakat kita suka dan sering gonta-ganti handphone.

Atau saya lebih suka menyebutnya ini adalah kesepakatan bisnis yang menguntungkan buat Slank. Dukungan dari Nexian dan Telkomsel sudah bisa membuat anggota Slank tersenyum tanpa harus menunggu laris atau tidaknya album dalam handphone ini.

Not-so-pink Chick

Gig Gossip: Edenbridge Jalan, Piala Dunia Jalan


Lihat jadwal Piala Dunia 2010 dan cocokkan dengan jadwal gig Edenbridge. Sementara promotor lainnya puasa dulu karena takut kalah dengan euphoria sepak bola, promotor yang satu ini tetap mendatangkan Edenbridge. Buat yang ingin nonton Edenbridge dan tidak mau melewatkan Piala Dunia, jangan khawatir. Pada tanggal 8 Juli, Piala Dunia sudah memasuki babak semi final, yang berarti memanjakan penonton belahan Eropa dengan penayangan lewat tengah malam di tanah Nusantara.

Menurut informasi terakhir yang didapat oleh crew L@L, venue berpindah tempat dari yang sedianya di Vicky Sianipar Hall, dipindahkan ke Bulungan Open Air. Venue dipindahkan berhubung Vicky Sianipar Hall sedang dalam renovasi pada tanggal tersebut.

Not-so-pink Chick

Wednesday, May 26, 2010

Barang Baru: Satu Kata Untuk Sampul Album Miley Cyrus Terbaru


Cuma ada satu kata yang diperlukan untuk mengkomentari sampul album terbaru Miley Cyrus, Can't Be Tamed. HOT!

Selamat tinggal Hannah Montana. Miley tidak akan menengok kembali ke belakang, dia sudah besar.

Hip Master

Video Not Dead Yet: Sean Kingston (feat Justin Bieber) - Eenie Meenie



Ini baru namanya power chorus. Jangan perhatikan liriknya, nikmati saja chorus Eenie Meenie yang yang super catchy dan tidak malu menguras selera rendah. Bagaimana pun cara ini berhasil.

Videonya sendiri bisa disebut suatu rekor untuk Justin Bieber. Makhluk cantik yang muncul di video klip ini jauh lebih banyak dibandingkan video klip JB yang lain. Untuk membuat mereka memenuhi satu rumah dan berpesta, JB tidak bisa bekerja sendirian, dia perlu menggandeng Sean Kingston.

Hasilnya seringan kunyahan keju, tapi ini adalah videoklip dari JB yang bisa saya ulang menontonnya lebih dari tiga kali. Akhirnya ada juga video klip JB yang bisa ditonton.

Dengan penuhnya rumah itu dan pesta yang semakin liar, saya harus berlutut di depan JB dan menyerah. Seandainya saya hanya seujung kuku JB.

Atau ini video klip dari Sean Kingston?

Hip Master

Review Album: Andra And The Backbone - Love, Faith & Hope


Ini adalah album kedua setengah dari barisan Andra And The Backbone, karena hanya tersedia lima lagu baru di awal dan sisanya adalah rekayasa akustik dari koleksi lama. Dari dua album sebelumnya, harapan saya untuk mendengar Andra untuk lebih ngerock sudah pupus. Apalagi mengingat di barisan tulang belakang juga terdapat Stevie Item yang metal banget di Deadsquad. Bertemu di tengah-tengah rasanya sudah cukup.

Sekali lagi, sejak dari nada pertama, saya sudah tahu album ini juga tidak akan memenuhi ekspektasi dari sisi kekencangan. Bahkan album ini serasa tidak berbeda dengan album sebelumnya, seakan semua trek di dalamnya dibuat dalam satu periode yang sama.

Namun tidak berarti mendengarkan setengah album ini tidak lagi menyejukkan. Pokoknya selama kita mengesampingkan buruk sangka, eh rasanya pernah dengar lagu ini sebelumnya di mana gitu, maka selanjutnya aman untuk mendengarkan Andra And The Backbone.

Nomor pembukanya adalah nomor kedua paling enak di keseluruhan setengah album ini. Pagi Jangan Cepat Datang memiliki kekuatan yang diidamkan oleh band glam, yaitu bridge yang tidak mudah dilupakan dan kemudian meledak di chorus.

Lagu terbaik dari album ini adalah nomor instrumental Love, Faith And Hope. Denting gitar rif melodi pendek yang kerap diulang menjadi pusat dari perjalanan sampai melewati kejutan kecil, Andra dan Stevie menaikkan tempo dan sedikit garang, yang kemudian kembali melunak membuyarkan mimpi.

Tiga trek lainnya memiliki kekuatan yang sama. Artinya punya potensi untuk dimainkan di tayangan langsung panggung pagi hari.

Sedangkan lima nomor akustiknya? Bukankah sudah saya sebut ini adalah album kedua setengah? Sisanya tidak penting.

Old Skuller

Tuesday, May 25, 2010

Video Not Dead Yet: Rihanna (feat Slash) - Rockstar 101



Pertama, saya menyukai lagu ini. Kedua, saya menyukai video klip ini, walaupun tidak sepenuhnya.

Untung di Internet segalanya serba ada, termasuk video klip ini. Karena tanpanya video ini tidak akan mungkin masuk ke layar televisi lokal di Indonesia dengan tubuh Rihanna minim busana.

Entah dari mana rumor itu berasal. Kenyataanya Rihanna masih ada dan tampak lebih berbahaya dari sebelumnya. Tidak ada lagi muka manis di videoklip ini. Adegan dia bersama band terlihat seperti bintang industrial yang muak dengan status bintangnya.

Walaupun Slash tidak nampak di sini, termasuk saya juga tidak tahu bagian mana yang dimainkan oleh Slash, tapi dandanan Rihanna menyerupai Slash sungguh menghibur, glamor dan tetap berbahaya.

Not-so-pink Chick

Barang Baru: Sebenarnya 10 Album Edisi Khusus Bon Jovi Tidaklah Barang Baru, Tapi Bonusnya Yang Menarik

Universal Music Indonesia tanggal 30 Juni nanti akan meluncurkan bukan hanya satu tapi 10 album Bon Jovi edisi khusus. 10 album ini adalah album Bon Jovi masa lampau dari album pertamanya sampai Lost Higway. Jadi ini bukan benar-benar baru sih.

Sebagai iming-iming agar edisi khusus ini dibeli, maka dimasukkan beberapa trek live di setiap albumnya. Masih belum cukup menarik untuk dibeli? Setiap albumnya menyimpan replika ID akses panggung untuk setiap tur yang dilancarkan Bon Jovi untuk mendukung albumnya. Ini baru menarik untuk para kolektor. Kalau sudah punya album Bon Jovi, bisa ada kemungkinan mereka akan kembali membeli hanya untuk mendapatkan replika ID ini. Lihat saja fotonya, para penggemar gila dan kolektor akan meneteskan liurnya.



Masih belum mau beli juga? Setiap album akan dilepas dengan harga 55 ribu rupiah saja, dan tetap ada bookletnya lengkap. Masih mau yang lagi? Sudah cukup, dasar kalian makhluk serakah.

Old Skuller

Video Not Dead Yet: Slash (Feat Andrew Stockdale) - By The Sword



Di jaman pasca perang nuklir, semuanya hancur luluh lantak. Sampai orang-orang tersisa yang selamat dari kecamuk perang menemukan kapsul waktu yang berisikan Slash.

Secara ini menjadi satu-satunya hiburan di jaman serba kering, mereka terbius oleh alunan gitar Slash. Mengikuti naluri primitif mereka habis-habisan di depan panggung.

Rasanya saya sudah cukup mengemukakan pendapat saya bahwa ini adalah video klip dengan ide bodoh.

Hip Master

Review Album: Slash - S/T


Album ini disebut sebagai solo album pertama Slash. Judulnya pun diambil dari nama mantan gitaris band legendaris, Guns N' Roses, walaupun di sampulnya tertera RN'FR. Kita tahulah singkatan dari apa RN'FR.

Tanpa harus menengok ke belakang arsip Guns N' Roses yang hanya dalam hitungan jari, album yang dibuat oleh Slash setelah era Guns N' Roses jauh dari memuaskan, baik itu di Slash's Snakepit maupun Velvet Revolver. Tapi apa mau dikata, sebagai penggemar Guns N' Roses saya tetap penasaran dengan album terbaru yang menggaet banyak featuring artist di dalamnya ini.

Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah apakah album solo Slash ini akan menjadi Probot yang sama sekali berbeda dengan Foo Fighters apalagi Nirvana, atau mirip dengan Supernatural dari Santana yang mencoba untuk eksis lagi mengikuti kemauan dari pasar yang semakin muda? Artis yang diajak kerjasama oleh Slash berpijak di masa lalu dan masa sekarang. Masa lalu diwakili oleh Ozzy Osbourne dan masa sekarang diwakili oleh salah satunya Fergie dari Black Eyed Peas. Dengan begitu strategi yang dijalankan adalah merangkul pasar sebesar-besarnya. Ini membuat saya khawatir.

Trek pertamanya, Ghost, cukup menenangkan hati. Sayatan gitarnya terdengar lebih Slash dibandingkan usahanya sebelumnya setelah Guns N' Roses, keras dan kasar. Menanjak ke nomor-nomor berikutnya, jawaban atas pertanyaan sebelumnya muncul. Slash berusaha keras menggoreskan tanda tangannya, tapi juga secara luwes mengikuti gaya artis yang diajaknya.

Ozzy terdengar seperti Ozzy di solo albumnya. Doctor Aliby yang menampilkan Lemmy Kilmeister terdengar seperti deru Motorhead dengan siraman alkohol. I Hold On adalah fantasi Kid Rock mengentaskan southern rock dengan gitaris yang piawai. Bahkan lagu terbaik di album ini, yaitu nomor instrumental, Watch This, yang menggandeng Duff McKagan dan Dave Grohl nyaris seperti jelmaan Probot yang lagunya tidak jadi dimasukkan ke album.

Sedangkan Fergie yang dikhawatirkan banyak orang akan menjadi titik terlemah di album ini, bagi saya terdengar seksi, walaupun ini bukan single yang layak untuk dijagokan. Anehnya, single yang layak untuk diputar lebih sering di radio justru saya pikir adalah nomor Nothing To Say yang mengundang M Shadow, vokalis Avanged Sevenfold, sebagai pengisi suara. Nomor ini penuh energi untuk didengarkan sambil berjalan menggunakan iPod, dan terdengar bagai tutorial Slash kepada Avanged Sevenfold tentang bagaimana memainkan musik secara lebih baik.

Secara keseluruhan album ini lebih memuaskan daripada Slash's Snakepit dan Velvet Revolver. Jiwa dari Slash ada di sini walaupun dikaburkan oleh aspek komersial. Pemilihan trek bonus yang memasukkan Paradise City, nomor ikonik dari Guns N' Roses, bahkan terdengar seperti hanya mengejar sensasi saja. Memasukkan Cypress Hill dan Fergie ke dalamnya tidak membuat Paradise City menjadi lebih paten, dan Slash tahu betul itu.

Kebetulan sebelumnya album Guns N' Roses yang terkatung-katung, Chinese Democracy, juga keluar. Saya jadi mengerti mengapa Slash akhirnya harus mengambil jalan yang berbeda dengan Axl. Sebagai penulis lagu, Axl ingin melebarkan sayapnya dengan lebih ambisius, kompleks dan anggun. Sedangkan Slash tetap ingin berakar pada rock n' roll yang sederhana, pejal dan kasar. Sayangnya kapasitas Slash sebagai penulis lagu berada di bawah Axl. Pertanyaan dari mana musikalitas Gun N' Roses di jaman mereka berdua terjawab sudah.

Old Skuller

Friday, May 14, 2010

Video Not Dead Yet: Miley Cyrus - Can't Be Tamed



Betapa cepat remaja menjadi dewasa. Dari Hannah Montana menjadi penerus Britney Spears.

Visualisasi di Can't Be Tamed semakin memperkuat penyeberangan Miley Cyrus ke fase yang lebih dewasa. Atau fase memperlihatkan kulit lebih banyak.

Tidak ada cara yang lebih baik selain mengikuti Britney. Freak show sangkar burungnya mengingatkan kepada tema panggung Circus milik Britney. Dan musiknya, ow sangat Britney sekali.

Not-so-pink Chick

Tayang Televisi: Tolong Dong Sediakan Anggaran Cukup Buat Musik Score Sinetron


Pada suatu hari, saya pulang ke rumah cukup malam dari biasanya hanya untuk mendapati beberapa penggemar sinetron memelototi televisi dengan serius. Terlalu serius malah.

Saya selalu membayangkan kalau sinteron itu cerita cinta ringan yang tidak terlalu banyak berpikir, sehingga seharusnya wajah orang-orang saat nonton dihiasi sesimpul senyum dan mata yang berbinar. Tapi malam itu saya menyadari bahwa persepsi saya salah. Wajah para penonton sinetron justru tampak tegang seakan sedang menonton Die Hard minus celetukan John McClane.

Ini membuat saya terketuk hatinya untuk menonton apa yang sedang mereka tonton. Tanpa tahu cerita yang sedang berkembang, apalagi jumlahnya sudah masuk ke episode ratusan, saya ikut mengalir saja tanpa berusaha tanya kiri kanan.

Ternyata dugaan saya masih benar. Cerita sinetron tetaplah cerita cinta yang diulur dan dibolak-balik oleh kreativitas maha tinggi penulisnya. Yang membuat tegang adalah musik scorenya. Apa pun kondisinya, baik sedang mengutarakan cinta atau tidak cinta, jeng jeng! Kejar-kejaran, jeng jeng! Mengintip, jeng jeng! Dan terkejut, juga jeng jeng! Musik scorenya tetap sama, mengagetkan dan menaikkan tensi.

Musik scorenya tidak sepenuhnya nyambung dengan adegannya. Sepertinya pembuatnya hanya punya musik sample gratisan yang bisa dipakai karena tidak ada anggaran untuk membuat musik score orisinil. Celakanya samplenya kebanyakan jeng jeng! Apa pun adegannya hajar jeng jeng!

Ini yang membuat sinetron lebih menegangkan, eh...memabukkan.

Not-so-pink Chick

Wednesday, May 12, 2010

Video Not Dead Yet: Justine Bieber - Never Let You Go



Justine Bieber membuatnya menjadi terlalu lebih mudah. Resep yang sama dipakai di video klip ini. Pesan yang ingin disampaikan adalah Justin Bieber teramat ganteng sehingga bisa gonta-ganti cewek di setiap video klipnya. Dengan predikat seperti ini, seharusnya JB menjadi idola laki-laki bukannya perempuan, apalagi para orang tua.

Dan untuk berkencan di usia yang masih belia, maka water world adalah tempat yang paling tepat. Penerangan gelap dan hanya ikan-ikan yang yang tahu kalau ada dua sejoli di dalamnya yang sedang di mabuk cinta.

Eeee...tidak akan terjadi di Ancol maupun wahana water world lainnya.

Not-so-pink Chick

Layar Perak: Inception Fim Musim Panas Terpanas



Permohonan maaf dulu kepada industri film Indonesia. Negara ini punya cukup banyak film tapi sayangnya promosinya lebih sering ke gosip daripada filmnya sendiri. Karena itu, walaupun liburan sekolah di Indonesia juga sudah semakin mendekat, tetapi musim panas ini promosi dari Hollywood lebih menarik. Karena kita bahkan tidak tahu film Indonesia apa yang akan diputar di bulan Juni dan Juli. Ini tabiat jelek promosi film Indonesia, yang baru tiba-tiba muncul seminggu sebelum filmnya diputar di bioskop. Tidak terjadi ikatan batin yang cukup lama, dan tidak ada rasa menunggu-nunggu.

Beberapa film Hollywood untuk menyambut musim panas sudah mulai ditembakkan amunisinya. Iron Man 2 walaupun tidak jelek tapi belum bisa dibilang paling bagus. Twilight Saga: Eclipse walaupun akan laku keras tapi pasti di bawah ekspektasi. Di antara timbunan pilihan ilm Hollywood terselip satu film yang saya pikir dapat menjadi paling panas di musim panas.

Promosinya boleh tidak segila dan semewah Iron Man 2. Kedatangannya tidak terlalu ditunggu-tunggu seperti lanjutan Twilight. Tapi dari trailernya, Inception, terlihat sangat menjanjikan.

Dikomandoi oleh Christopher Nolan, yang dengan cemerlang mengembalikan kegelapan Batman dan membuat Memento menjadi film klasik cult, Inception terlihat seperti The Matrix yang bermain di alam mimpi. Visualisasinya begitu menakjubkan, dan kalau bicara Christopher Nolan ceritanya juga bukan cerita standar. Tapi ini hanya asumsi awal saja. Bisa saja cerita sebenarnya akan lebih gelap dan menyodorkan pertentangan psikologis.

Mungkin ini bisa menjadi The Matrix berikutnya. Tidak terlalu diperhitungkan tapi kemudian dapat menyodok ke atas dan terus dibicarakan orang. Harapan yang ditanggung oleh Christopher Nolan begitu besar setelah kesuksesan The Dark Knight.

Hip Master

Tuesday, May 11, 2010

Gig Gossip: Akhirnya Ada Pengumuman Resmi Slash Akan Datang Ke Jakarta


Sebelum pengumuman resmi ini muncul, kedatangan Slash dan teman-teman ke Jakarta masih berupa gosip. Hari ini Mahaka Entertainment, yang punya andil dalam menggelar konser rock terbesar tahun ini di Indonesia, mengadakan temu media untuk mensyahkan niat mereka menaikpanggungkan Slash.

Akan menjadi band pembuka, yang juga mungkin tidak terlalu dipedulikan, adalah Indonesian Rockstar. Band dadakan ini berisikan Andi /Rif, Abdee Negara, Yoyo dan mungkin Yuke atau Thomas. Predikat mungkin semakin menandakan bahwa ini adalah band dadakan agar ada berita lain yang dimasukkan selain Slash-nya sendiri.

Konfirmasi ini bisa jadi dapat menaikkan tensi penasaran menunggu Slash. Tetapi di situs MySpace milik Slash, nama dan tanggal di Jakarta masih belum juga muncul. Selama tanggalnya belum muncul, masih ada kemungkinan Slash hanya akan bermain di Singapura dan membuat penonton dari Indonesia membuka dompetnya lebih lebar.

Tapi crew L@L berharap niat Mahaka Entertainment berwujud nyata. Tetap bersiap untuk sediakan uang sebelum tiketnya habis terjual. Entah apakah Slash sanggup menandingi Pitbull yang dalam sehari tiket terjual habis. Kita masih harus menunggu.

Old Skuller

Layar Perak: Akhirnya Twilight Menunjukkan Kemungkinan Untuk Jadi Seru



Saya sempat kecewa dengan versi pertama trailer Twilight Saga: Eclipse karena sepertinya masih berputar di urusan cinta segitiga. Pertanyaannya, kapan urusan vampir dan serigala jejadian ini bisa menjadi lebih seru?

Versi kedua dari trailer installment ketiga ini lebih memuaskan walaupun belum tentu menunjukkan film yang sebenarnya. Maafkan saya yang belum membaca bukunya, karena itu serombongan vampir yang bersiap menuju kota tempat Bella tinggal, kerjasama vampir baik dengan serigala jejadian melawan rombongan vampir dan turunnya dewan vampir mengejar Bella seakan-akan dunia vampir akan terguncang hebat hanya karena urusan cinta, sepertinya terlihat menjanjikan untuk sebuah aksi.

Sepenuhnya saya sadar kalau aksinya akan sekeju mungkin. Tapi lebih baik daripada berkutat dengan urusan cinta yang terlalu panjang untuk diulur-ulur. Ada vampir dan serigala jejadian, apa gunanya kalau mereka tidak beraksi.

Hip Master

Video Not Dead Yet: Seurieus - Cinta Itu Sudah Mati



Mungkin orang Indonesia selalu perlu sesuatu yang lucu untuk dilihat agar bisa melupakan kegelisahan yang terjadi setiap hari. Seurieus tahu itu dan memanfaatkannya.

Sekali lagi video dari Seurieus tidak terlalu serius, atau tidak mau terlihat serius. Karena itu adegan-adegan seorang kutu buku memuja perempuan cantik akan segera mudah terlupakan, karena bukannya terlihat lucu tapi malah kelihatan bodoh.

Video seperti ini tidak terlalu cocok dengan gaya Seurieus sekarang ini yang terdengar lebih serius. Menghilangkan fungsi keyboards, band ini terdengar semakin kental hard rocknya. Sehingga maaf kalau segmen ketika musiknya diplesetkan menjadi sesuatu yang kurang berguna.

Kalau saja Seurieus mau lebih serius, saya mau lebih serius mndengarkannya.

Old Skuller
 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by