Tuesday, March 2, 2010

Hidup Gaya: Datang Ke Konser Untuk Ditonton


Hanya ada di Indonesia. Kok ya ada menikmati musik genre tertentu dan datang ke pertunjukan atau festival dengan genre tertentu bisa menaikkan status. Padahal dari awal musik dibuat sampai sekarang, rasanya tidak ada keinginan dan maksud untuk menaikkan derajat seseorang karena menikmati musik. Pasti yang menulis lagu juga menginginkan lagunya didengar dan dinikmati oleh lebih banyak orang tidak hanya di kalangan tertentu saja. Kalau bisa begini enak dong. Dengar musik anu jadi terkesan dewasa, nikmati musik ini jadi dianggap keren. Wuih gampang banget orang tertipunya.

Jazz adalah makhluknya. Setiap mendengar kata jazz, orang langsung akan membayangkannya sebagai musik elit yang menawarkan kesempurnaan dalam bertutur nada. Karena sempurna maka tidak banyak orang yang memahaminya, hanya kalangan elit saja yang sanggup mencapainya. Karena itu, festival tahunan jazz yang mengumpulkan penampil jazz terbaik di muka bumi dengan penggemarnya dapat menyedot rombongan lain yang ingin terlihat menikmati jazz.

Sebutlah ada satu atau dua event besar jazz di Indonesia tiap tahunnya dan salah satunya memberikan sensasi ingin dilihat oleh orang lain. Dari ribuan orang yang datang ke festival terdapat segerombolan orang yang datang dengan tujuan yang lain. Sementara yang lain asik menikmati musik yang dihantarkan ari atas panggung, gerombolan ini kurang peduli dengan musik yang disajikan.

Tujuan utamanya bukanlah panggung. Yang mereka cari adalah status been there, sehingga statusnya terangkat ke permukaan sebagai golongan yang terbaik dari golongan-golongan yang lain. Masih mending kalau mereka berusaha untuk menikmati musik yang ada, masalahnya adalah kunjungan ritual ini menjadi gaya hidup.

Adanya Facebook dan Twitter sangat menunjang perilaku seperti ini. Foto-foto bisa disimpan di album Facebook. Atau kalau tidak sabar, foto dan status bisa secara bebarengan diupload ke Twitter. Dengan foto sebanyak itu dan update status sesring itu, apakah mungkin mereka menikmati musiknya. Tidak mungkin. Kami sudah perna mencoba untuk melakukan update status di setiap lagu, yang hasilnya kami jadi tidak terlalu mempedulikan apa yang ada di atas panggung. Musik jadi tidak bisa dinikmati.

Entah apa yang membuat mereka lebih tertarik untuk mendatangi event jazz dibandingkan dengan musik yang lain. Kalau untuk berpesta, masih ada event-event lain yang benar-benar mendukung. Sedangkan jazz menurut kami hampir sama dengan rock dan metal. Penonton beneran yang datang lebih bertujuan untuk menikmati.

Menonton konser rock dan metal lebih banyak berkeringat, sedangkan menonton jazz lebih kalem sehingga parfumnya masih tetap wangi sampai pulang. Mungkin karena ini orang-orang lebih suka pergi ke acara jazz. Karena kalau ingin wangi sampai pulang dan bisa berbaur wanginya dengan mulus ke kelompok orang yang lain, inilah tempatnya.

Sebenarnya kami juga tidak terlalu peduli dengan gerombolan ini. Selama mereka masih ada untuk membeli tiket dan memberi keuntungan buat promotor sehingga bisa semakin sering mengadakan pertunjukan, kenapa harus dimusuhi? Nikmati sajalah pertunjukannya.

Not-so-pink Chick

No comments:

Post a Comment

 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by