Wednesday, March 3, 2010

Review Album: Creed - Full Circle


Band yang menjadi tonggak dari sejarah sound modern rock ini tidak pernah menjadi perhatian kami. Walaupun memiliki tiga album sebelumnya, tetapi peristiwa bubarnya Creed di tahun 2004 dan reuni lima tahun kemudian tetap tidak membuat saya lebih tertarik. Menjamurnya band-band modern rock juga tidak menjadi perhatian kami, karena menurut kami tidak ada pembeda di antara mereka. Ketika kami tidak tahu siapa yang didengar di radio, kami sulit untuk menerka siapa band modern rock ini yang sedang diputar. Berbeda ketika dengan cepat kami bisa mengira ini permainan gitar Eddie Van Halen, walaupun yang diputar adalah single baru yang belum pernah didengar sebelumnya.

Creed memiliki apa yang dimaui oleh anak muda pada era 1990-an saat awal mereka muncul, yaitu citra suara yang keras dan vocal kasar yang melodik. Mereka lebih keras daripada band glam dan jauh lebih lembek daripada band metal. Berada di antaranya membuat modern rock sempat masuk ke papan tangga lagu menggantikan sound alternatif.

Resep yang disajikan Creed dalam album reuni ini, Full Cirrcle, tidak berbeda dengan album-album sebelumnya. Creed punya intro dan rif yang menggebrak, serta punya verse, bridge dan chorus yang mudah ditangkap. Semua itu itu disajikn dalam satu menit pertama tiap lagunya. Sehingga total 12 lagu dalam album ini sebnarnya bisa disingkat menjadi 12 menit saja untuk mendapatkan esensi dari keseluruhan album.

Nomor seperti Rain memang enak didengar. Fear menghentak dan sempat mencuri perhatian. Tapi sekali lagi, seperti album-album sebelumnya, Creed tidak bsa menyalurkan energinya sampai ke kami. Creed punya segudang rif dan produksi bagus untuk membuat suara yang keluar seperti menghancurkan tulang, namun tidak pernah terdengar benar-benar punya jiwa.

Satu menit dari setiap lagi sudah cukup. Kami tidak tertarik untuk mengulang memutar album ini karena tidak ada rasa yang bisa membuat kangen atau kemudian tumbuh rasa suka. Kalau pun band ini bubar lagi, kami juga tidak terlalu peduli.

Old Skuller

No comments:

Post a Comment

 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by