Monday, May 31, 2010

Barang Baru: Per Lagu Paling Mahal DI Mini Album Terbaru Slank


Slank baru saja mengeluarkan mini album baru, Jurus Tandur No. 18, dalam format...handphone. Iya benar sekali. Ini akan menjadi mini album termahal yang pernah dikeluarkan oleh Slank. Harganya 500 ribu kurang 1 rupiah. Dengan berisikan tujuh lagu, maka satu lagu bernilai Rp 71.285,714.

Mengatasnamakan inovasi, mereka mencari cara baru untuk mengeluarkan album. Kalau dinilai pasar CD dan kaset sudah semakin hancur dan memasuki jurang paling dalam, maka pasar handphone dinilai masih menjanjikan karena masyarakat kita suka dan sering gonta-ganti handphone.

Atau saya lebih suka menyebutnya ini adalah kesepakatan bisnis yang menguntungkan buat Slank. Dukungan dari Nexian dan Telkomsel sudah bisa membuat anggota Slank tersenyum tanpa harus menunggu laris atau tidaknya album dalam handphone ini.

Not-so-pink Chick

Gig Gossip: Edenbridge Jalan, Piala Dunia Jalan


Lihat jadwal Piala Dunia 2010 dan cocokkan dengan jadwal gig Edenbridge. Sementara promotor lainnya puasa dulu karena takut kalah dengan euphoria sepak bola, promotor yang satu ini tetap mendatangkan Edenbridge. Buat yang ingin nonton Edenbridge dan tidak mau melewatkan Piala Dunia, jangan khawatir. Pada tanggal 8 Juli, Piala Dunia sudah memasuki babak semi final, yang berarti memanjakan penonton belahan Eropa dengan penayangan lewat tengah malam di tanah Nusantara.

Menurut informasi terakhir yang didapat oleh crew L@L, venue berpindah tempat dari yang sedianya di Vicky Sianipar Hall, dipindahkan ke Bulungan Open Air. Venue dipindahkan berhubung Vicky Sianipar Hall sedang dalam renovasi pada tanggal tersebut.

Not-so-pink Chick

Wednesday, May 26, 2010

Barang Baru: Satu Kata Untuk Sampul Album Miley Cyrus Terbaru


Cuma ada satu kata yang diperlukan untuk mengkomentari sampul album terbaru Miley Cyrus, Can't Be Tamed. HOT!

Selamat tinggal Hannah Montana. Miley tidak akan menengok kembali ke belakang, dia sudah besar.

Hip Master

Video Not Dead Yet: Sean Kingston (feat Justin Bieber) - Eenie Meenie



Ini baru namanya power chorus. Jangan perhatikan liriknya, nikmati saja chorus Eenie Meenie yang yang super catchy dan tidak malu menguras selera rendah. Bagaimana pun cara ini berhasil.

Videonya sendiri bisa disebut suatu rekor untuk Justin Bieber. Makhluk cantik yang muncul di video klip ini jauh lebih banyak dibandingkan video klip JB yang lain. Untuk membuat mereka memenuhi satu rumah dan berpesta, JB tidak bisa bekerja sendirian, dia perlu menggandeng Sean Kingston.

Hasilnya seringan kunyahan keju, tapi ini adalah videoklip dari JB yang bisa saya ulang menontonnya lebih dari tiga kali. Akhirnya ada juga video klip JB yang bisa ditonton.

Dengan penuhnya rumah itu dan pesta yang semakin liar, saya harus berlutut di depan JB dan menyerah. Seandainya saya hanya seujung kuku JB.

Atau ini video klip dari Sean Kingston?

Hip Master

Review Album: Andra And The Backbone - Love, Faith & Hope


Ini adalah album kedua setengah dari barisan Andra And The Backbone, karena hanya tersedia lima lagu baru di awal dan sisanya adalah rekayasa akustik dari koleksi lama. Dari dua album sebelumnya, harapan saya untuk mendengar Andra untuk lebih ngerock sudah pupus. Apalagi mengingat di barisan tulang belakang juga terdapat Stevie Item yang metal banget di Deadsquad. Bertemu di tengah-tengah rasanya sudah cukup.

Sekali lagi, sejak dari nada pertama, saya sudah tahu album ini juga tidak akan memenuhi ekspektasi dari sisi kekencangan. Bahkan album ini serasa tidak berbeda dengan album sebelumnya, seakan semua trek di dalamnya dibuat dalam satu periode yang sama.

Namun tidak berarti mendengarkan setengah album ini tidak lagi menyejukkan. Pokoknya selama kita mengesampingkan buruk sangka, eh rasanya pernah dengar lagu ini sebelumnya di mana gitu, maka selanjutnya aman untuk mendengarkan Andra And The Backbone.

Nomor pembukanya adalah nomor kedua paling enak di keseluruhan setengah album ini. Pagi Jangan Cepat Datang memiliki kekuatan yang diidamkan oleh band glam, yaitu bridge yang tidak mudah dilupakan dan kemudian meledak di chorus.

Lagu terbaik dari album ini adalah nomor instrumental Love, Faith And Hope. Denting gitar rif melodi pendek yang kerap diulang menjadi pusat dari perjalanan sampai melewati kejutan kecil, Andra dan Stevie menaikkan tempo dan sedikit garang, yang kemudian kembali melunak membuyarkan mimpi.

Tiga trek lainnya memiliki kekuatan yang sama. Artinya punya potensi untuk dimainkan di tayangan langsung panggung pagi hari.

Sedangkan lima nomor akustiknya? Bukankah sudah saya sebut ini adalah album kedua setengah? Sisanya tidak penting.

Old Skuller

Tuesday, May 25, 2010

Video Not Dead Yet: Rihanna (feat Slash) - Rockstar 101



Pertama, saya menyukai lagu ini. Kedua, saya menyukai video klip ini, walaupun tidak sepenuhnya.

Untung di Internet segalanya serba ada, termasuk video klip ini. Karena tanpanya video ini tidak akan mungkin masuk ke layar televisi lokal di Indonesia dengan tubuh Rihanna minim busana.

Entah dari mana rumor itu berasal. Kenyataanya Rihanna masih ada dan tampak lebih berbahaya dari sebelumnya. Tidak ada lagi muka manis di videoklip ini. Adegan dia bersama band terlihat seperti bintang industrial yang muak dengan status bintangnya.

Walaupun Slash tidak nampak di sini, termasuk saya juga tidak tahu bagian mana yang dimainkan oleh Slash, tapi dandanan Rihanna menyerupai Slash sungguh menghibur, glamor dan tetap berbahaya.

Not-so-pink Chick

Barang Baru: Sebenarnya 10 Album Edisi Khusus Bon Jovi Tidaklah Barang Baru, Tapi Bonusnya Yang Menarik

Universal Music Indonesia tanggal 30 Juni nanti akan meluncurkan bukan hanya satu tapi 10 album Bon Jovi edisi khusus. 10 album ini adalah album Bon Jovi masa lampau dari album pertamanya sampai Lost Higway. Jadi ini bukan benar-benar baru sih.

Sebagai iming-iming agar edisi khusus ini dibeli, maka dimasukkan beberapa trek live di setiap albumnya. Masih belum cukup menarik untuk dibeli? Setiap albumnya menyimpan replika ID akses panggung untuk setiap tur yang dilancarkan Bon Jovi untuk mendukung albumnya. Ini baru menarik untuk para kolektor. Kalau sudah punya album Bon Jovi, bisa ada kemungkinan mereka akan kembali membeli hanya untuk mendapatkan replika ID ini. Lihat saja fotonya, para penggemar gila dan kolektor akan meneteskan liurnya.



Masih belum mau beli juga? Setiap album akan dilepas dengan harga 55 ribu rupiah saja, dan tetap ada bookletnya lengkap. Masih mau yang lagi? Sudah cukup, dasar kalian makhluk serakah.

Old Skuller

Video Not Dead Yet: Slash (Feat Andrew Stockdale) - By The Sword



Di jaman pasca perang nuklir, semuanya hancur luluh lantak. Sampai orang-orang tersisa yang selamat dari kecamuk perang menemukan kapsul waktu yang berisikan Slash.

Secara ini menjadi satu-satunya hiburan di jaman serba kering, mereka terbius oleh alunan gitar Slash. Mengikuti naluri primitif mereka habis-habisan di depan panggung.

Rasanya saya sudah cukup mengemukakan pendapat saya bahwa ini adalah video klip dengan ide bodoh.

Hip Master

Review Album: Slash - S/T


Album ini disebut sebagai solo album pertama Slash. Judulnya pun diambil dari nama mantan gitaris band legendaris, Guns N' Roses, walaupun di sampulnya tertera RN'FR. Kita tahulah singkatan dari apa RN'FR.

Tanpa harus menengok ke belakang arsip Guns N' Roses yang hanya dalam hitungan jari, album yang dibuat oleh Slash setelah era Guns N' Roses jauh dari memuaskan, baik itu di Slash's Snakepit maupun Velvet Revolver. Tapi apa mau dikata, sebagai penggemar Guns N' Roses saya tetap penasaran dengan album terbaru yang menggaet banyak featuring artist di dalamnya ini.

Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah apakah album solo Slash ini akan menjadi Probot yang sama sekali berbeda dengan Foo Fighters apalagi Nirvana, atau mirip dengan Supernatural dari Santana yang mencoba untuk eksis lagi mengikuti kemauan dari pasar yang semakin muda? Artis yang diajak kerjasama oleh Slash berpijak di masa lalu dan masa sekarang. Masa lalu diwakili oleh Ozzy Osbourne dan masa sekarang diwakili oleh salah satunya Fergie dari Black Eyed Peas. Dengan begitu strategi yang dijalankan adalah merangkul pasar sebesar-besarnya. Ini membuat saya khawatir.

Trek pertamanya, Ghost, cukup menenangkan hati. Sayatan gitarnya terdengar lebih Slash dibandingkan usahanya sebelumnya setelah Guns N' Roses, keras dan kasar. Menanjak ke nomor-nomor berikutnya, jawaban atas pertanyaan sebelumnya muncul. Slash berusaha keras menggoreskan tanda tangannya, tapi juga secara luwes mengikuti gaya artis yang diajaknya.

Ozzy terdengar seperti Ozzy di solo albumnya. Doctor Aliby yang menampilkan Lemmy Kilmeister terdengar seperti deru Motorhead dengan siraman alkohol. I Hold On adalah fantasi Kid Rock mengentaskan southern rock dengan gitaris yang piawai. Bahkan lagu terbaik di album ini, yaitu nomor instrumental, Watch This, yang menggandeng Duff McKagan dan Dave Grohl nyaris seperti jelmaan Probot yang lagunya tidak jadi dimasukkan ke album.

Sedangkan Fergie yang dikhawatirkan banyak orang akan menjadi titik terlemah di album ini, bagi saya terdengar seksi, walaupun ini bukan single yang layak untuk dijagokan. Anehnya, single yang layak untuk diputar lebih sering di radio justru saya pikir adalah nomor Nothing To Say yang mengundang M Shadow, vokalis Avanged Sevenfold, sebagai pengisi suara. Nomor ini penuh energi untuk didengarkan sambil berjalan menggunakan iPod, dan terdengar bagai tutorial Slash kepada Avanged Sevenfold tentang bagaimana memainkan musik secara lebih baik.

Secara keseluruhan album ini lebih memuaskan daripada Slash's Snakepit dan Velvet Revolver. Jiwa dari Slash ada di sini walaupun dikaburkan oleh aspek komersial. Pemilihan trek bonus yang memasukkan Paradise City, nomor ikonik dari Guns N' Roses, bahkan terdengar seperti hanya mengejar sensasi saja. Memasukkan Cypress Hill dan Fergie ke dalamnya tidak membuat Paradise City menjadi lebih paten, dan Slash tahu betul itu.

Kebetulan sebelumnya album Guns N' Roses yang terkatung-katung, Chinese Democracy, juga keluar. Saya jadi mengerti mengapa Slash akhirnya harus mengambil jalan yang berbeda dengan Axl. Sebagai penulis lagu, Axl ingin melebarkan sayapnya dengan lebih ambisius, kompleks dan anggun. Sedangkan Slash tetap ingin berakar pada rock n' roll yang sederhana, pejal dan kasar. Sayangnya kapasitas Slash sebagai penulis lagu berada di bawah Axl. Pertanyaan dari mana musikalitas Gun N' Roses di jaman mereka berdua terjawab sudah.

Old Skuller

Friday, May 14, 2010

Video Not Dead Yet: Miley Cyrus - Can't Be Tamed



Betapa cepat remaja menjadi dewasa. Dari Hannah Montana menjadi penerus Britney Spears.

Visualisasi di Can't Be Tamed semakin memperkuat penyeberangan Miley Cyrus ke fase yang lebih dewasa. Atau fase memperlihatkan kulit lebih banyak.

Tidak ada cara yang lebih baik selain mengikuti Britney. Freak show sangkar burungnya mengingatkan kepada tema panggung Circus milik Britney. Dan musiknya, ow sangat Britney sekali.

Not-so-pink Chick

Tayang Televisi: Tolong Dong Sediakan Anggaran Cukup Buat Musik Score Sinetron


Pada suatu hari, saya pulang ke rumah cukup malam dari biasanya hanya untuk mendapati beberapa penggemar sinetron memelototi televisi dengan serius. Terlalu serius malah.

Saya selalu membayangkan kalau sinteron itu cerita cinta ringan yang tidak terlalu banyak berpikir, sehingga seharusnya wajah orang-orang saat nonton dihiasi sesimpul senyum dan mata yang berbinar. Tapi malam itu saya menyadari bahwa persepsi saya salah. Wajah para penonton sinetron justru tampak tegang seakan sedang menonton Die Hard minus celetukan John McClane.

Ini membuat saya terketuk hatinya untuk menonton apa yang sedang mereka tonton. Tanpa tahu cerita yang sedang berkembang, apalagi jumlahnya sudah masuk ke episode ratusan, saya ikut mengalir saja tanpa berusaha tanya kiri kanan.

Ternyata dugaan saya masih benar. Cerita sinetron tetaplah cerita cinta yang diulur dan dibolak-balik oleh kreativitas maha tinggi penulisnya. Yang membuat tegang adalah musik scorenya. Apa pun kondisinya, baik sedang mengutarakan cinta atau tidak cinta, jeng jeng! Kejar-kejaran, jeng jeng! Mengintip, jeng jeng! Dan terkejut, juga jeng jeng! Musik scorenya tetap sama, mengagetkan dan menaikkan tensi.

Musik scorenya tidak sepenuhnya nyambung dengan adegannya. Sepertinya pembuatnya hanya punya musik sample gratisan yang bisa dipakai karena tidak ada anggaran untuk membuat musik score orisinil. Celakanya samplenya kebanyakan jeng jeng! Apa pun adegannya hajar jeng jeng!

Ini yang membuat sinetron lebih menegangkan, eh...memabukkan.

Not-so-pink Chick

Wednesday, May 12, 2010

Video Not Dead Yet: Justine Bieber - Never Let You Go



Justine Bieber membuatnya menjadi terlalu lebih mudah. Resep yang sama dipakai di video klip ini. Pesan yang ingin disampaikan adalah Justin Bieber teramat ganteng sehingga bisa gonta-ganti cewek di setiap video klipnya. Dengan predikat seperti ini, seharusnya JB menjadi idola laki-laki bukannya perempuan, apalagi para orang tua.

Dan untuk berkencan di usia yang masih belia, maka water world adalah tempat yang paling tepat. Penerangan gelap dan hanya ikan-ikan yang yang tahu kalau ada dua sejoli di dalamnya yang sedang di mabuk cinta.

Eeee...tidak akan terjadi di Ancol maupun wahana water world lainnya.

Not-so-pink Chick

Layar Perak: Inception Fim Musim Panas Terpanas



Permohonan maaf dulu kepada industri film Indonesia. Negara ini punya cukup banyak film tapi sayangnya promosinya lebih sering ke gosip daripada filmnya sendiri. Karena itu, walaupun liburan sekolah di Indonesia juga sudah semakin mendekat, tetapi musim panas ini promosi dari Hollywood lebih menarik. Karena kita bahkan tidak tahu film Indonesia apa yang akan diputar di bulan Juni dan Juli. Ini tabiat jelek promosi film Indonesia, yang baru tiba-tiba muncul seminggu sebelum filmnya diputar di bioskop. Tidak terjadi ikatan batin yang cukup lama, dan tidak ada rasa menunggu-nunggu.

Beberapa film Hollywood untuk menyambut musim panas sudah mulai ditembakkan amunisinya. Iron Man 2 walaupun tidak jelek tapi belum bisa dibilang paling bagus. Twilight Saga: Eclipse walaupun akan laku keras tapi pasti di bawah ekspektasi. Di antara timbunan pilihan ilm Hollywood terselip satu film yang saya pikir dapat menjadi paling panas di musim panas.

Promosinya boleh tidak segila dan semewah Iron Man 2. Kedatangannya tidak terlalu ditunggu-tunggu seperti lanjutan Twilight. Tapi dari trailernya, Inception, terlihat sangat menjanjikan.

Dikomandoi oleh Christopher Nolan, yang dengan cemerlang mengembalikan kegelapan Batman dan membuat Memento menjadi film klasik cult, Inception terlihat seperti The Matrix yang bermain di alam mimpi. Visualisasinya begitu menakjubkan, dan kalau bicara Christopher Nolan ceritanya juga bukan cerita standar. Tapi ini hanya asumsi awal saja. Bisa saja cerita sebenarnya akan lebih gelap dan menyodorkan pertentangan psikologis.

Mungkin ini bisa menjadi The Matrix berikutnya. Tidak terlalu diperhitungkan tapi kemudian dapat menyodok ke atas dan terus dibicarakan orang. Harapan yang ditanggung oleh Christopher Nolan begitu besar setelah kesuksesan The Dark Knight.

Hip Master

Tuesday, May 11, 2010

Gig Gossip: Akhirnya Ada Pengumuman Resmi Slash Akan Datang Ke Jakarta


Sebelum pengumuman resmi ini muncul, kedatangan Slash dan teman-teman ke Jakarta masih berupa gosip. Hari ini Mahaka Entertainment, yang punya andil dalam menggelar konser rock terbesar tahun ini di Indonesia, mengadakan temu media untuk mensyahkan niat mereka menaikpanggungkan Slash.

Akan menjadi band pembuka, yang juga mungkin tidak terlalu dipedulikan, adalah Indonesian Rockstar. Band dadakan ini berisikan Andi /Rif, Abdee Negara, Yoyo dan mungkin Yuke atau Thomas. Predikat mungkin semakin menandakan bahwa ini adalah band dadakan agar ada berita lain yang dimasukkan selain Slash-nya sendiri.

Konfirmasi ini bisa jadi dapat menaikkan tensi penasaran menunggu Slash. Tetapi di situs MySpace milik Slash, nama dan tanggal di Jakarta masih belum juga muncul. Selama tanggalnya belum muncul, masih ada kemungkinan Slash hanya akan bermain di Singapura dan membuat penonton dari Indonesia membuka dompetnya lebih lebar.

Tapi crew L@L berharap niat Mahaka Entertainment berwujud nyata. Tetap bersiap untuk sediakan uang sebelum tiketnya habis terjual. Entah apakah Slash sanggup menandingi Pitbull yang dalam sehari tiket terjual habis. Kita masih harus menunggu.

Old Skuller

Layar Perak: Akhirnya Twilight Menunjukkan Kemungkinan Untuk Jadi Seru



Saya sempat kecewa dengan versi pertama trailer Twilight Saga: Eclipse karena sepertinya masih berputar di urusan cinta segitiga. Pertanyaannya, kapan urusan vampir dan serigala jejadian ini bisa menjadi lebih seru?

Versi kedua dari trailer installment ketiga ini lebih memuaskan walaupun belum tentu menunjukkan film yang sebenarnya. Maafkan saya yang belum membaca bukunya, karena itu serombongan vampir yang bersiap menuju kota tempat Bella tinggal, kerjasama vampir baik dengan serigala jejadian melawan rombongan vampir dan turunnya dewan vampir mengejar Bella seakan-akan dunia vampir akan terguncang hebat hanya karena urusan cinta, sepertinya terlihat menjanjikan untuk sebuah aksi.

Sepenuhnya saya sadar kalau aksinya akan sekeju mungkin. Tapi lebih baik daripada berkutat dengan urusan cinta yang terlalu panjang untuk diulur-ulur. Ada vampir dan serigala jejadian, apa gunanya kalau mereka tidak beraksi.

Hip Master

Video Not Dead Yet: Seurieus - Cinta Itu Sudah Mati



Mungkin orang Indonesia selalu perlu sesuatu yang lucu untuk dilihat agar bisa melupakan kegelisahan yang terjadi setiap hari. Seurieus tahu itu dan memanfaatkannya.

Sekali lagi video dari Seurieus tidak terlalu serius, atau tidak mau terlihat serius. Karena itu adegan-adegan seorang kutu buku memuja perempuan cantik akan segera mudah terlupakan, karena bukannya terlihat lucu tapi malah kelihatan bodoh.

Video seperti ini tidak terlalu cocok dengan gaya Seurieus sekarang ini yang terdengar lebih serius. Menghilangkan fungsi keyboards, band ini terdengar semakin kental hard rocknya. Sehingga maaf kalau segmen ketika musiknya diplesetkan menjadi sesuatu yang kurang berguna.

Kalau saja Seurieus mau lebih serius, saya mau lebih serius mndengarkannya.

Old Skuller

Layar Perak: Terobosan Untuk Penonton 3D Berkacamata


Roger Ebert boleh tidak suka film 3D dan meracau panjang lebar di Newsweek. Tetapi saya menyukainya. Film 3D telah membuat kegairahan baru yang sudah lama tidak terjadi di bioskop. Pengusaha bioskop boleh dengan segala cara menggelar festival, menata interior dan membuat layanan antar makanan ke tempat duduk, untuk membuat penonton kembali ke bioskop dan meninggalkan DVD bajakan, tetapi 3D melampaui semua itu. 3D berasal dari filmnya sendiri yang membuat orang ingin menonton filmnya.

Karena itu saya senang sekali kalau ada terobosan yang membuat menonton 3D menjadi lebih nyaman. Keluhan sering datang dari penonton yang menggunakan kacamata. Mereka merasakan menggantungkan dua kacamata di wajah adalah suatu siksaan dan terlihat bodoh. Mata menjadi sulit beradaptasi karena kacamata 3D terasa seperti sebuah paksaan yang tidak terintegrasi menjadi satu dengan kacamata penonton.

Sampai Blitz Megaplex menaggapi keluhan ini dan menawarkan clip-on kacamata 3D. Seperti clip-on kaca hitam yang disematkan di kacamata, clip-on 3D ini juga bekerja dengan cara yang sama. Tidak ada lagi kacamata ganda menggantung di muka. Tetapi clip-on ini tidak untuk dipinjamkan. Clip-on ini dijual dengan harga Rp 75 ribu atau Rp 60 ribu bagi pemegang kartu Blitzcard. Alat ini hanya dapat digunakan di theater yang menggunakan kamera proyeksi realD-3D. Karena Blitz yang menawarkan tentunya auditoriumnya sudah memakai teknologi ini.

Hip Master

Cas Cis Cus Musik: Idolamu Belum Tentu Nyata


Banyak orang mendengar musik. Banyak orang mengidolakan artis musik. Bahkan banyak orang di antara banyak orang itu terlalu serius mengidolakan artis musik sampai lirik dan gaya hidupnya diikuti. Di sini saya berani bilang bahwa membawa musik sampai ke titik yang ekstrim adalah suatu kesalahan besar.

Berapa banyak lagu cinta sejati yang pernah dibawakan oleh banyak artis? Mungkin porsi cinta adalah tema yang paling sering diangkat oleh artis musik. Tetapi berapa banyak juga dari artis yang di liriknya memuja cinta sejati akhirnya berujung pada hubungan putus sambung dan kawin cerai? Menurut statistik dari infotainment, jumlahnya mengisi porsi berita yang paling banyak diikuti oleh masyarakat. Senandung cinta sejati dan selamanya tidak akan pernah berakhir bagaikan lelucon dari mulut seorang komedian yang kemudian besok harinya direvisi dan diganti dengan lelucon yang lain.

Bagaimana dengan teriakan keputusasaan akan struktur masyarakat dan negara yang koyak? Ini juga menempati porsi yang banyak. Setiap negara punya pahlawan musiknya sendiri yang meneriakkan pemberontakan. Tapi ujungnya mereka mendapatkan begitu banyak uang dari ajakan revolusinya sehingga membentuk evolusi kekayaan untuk dirinya sendiri.

Lihat lagi berapa banyak artis yang mengajak pendengarnya untuk menjaga lingkungan demi warisan yang akan diturunkan ke anak cicit. Tema ini menjadi sangat tren karena segala berita yang berhubungan dengan pemanasan global. Tapi apakah ini benar-benar dilakukan dalam hidup para artis itu. Kekayaan cenderung membuat orang menjadi berlebihan. Dengan uang yang dimiliki mereka bisa membangun rumah yang maha besar sehingga memerlukan daya listrik yang besar juga serta aliran air yang deras untuk membuat tanamannya tampak rapi. Belum lagi konser egomaniak berskala stadium yang mengusung panggung maha besar dan tata lampu indah yang tentunya menyedot aliran listrik besar dan juga berton-ton minyak untuk mendukungnya.

Yang kelihatannya lebih ekstrim lagi adalah para artis yang menyalak buas akan aliran sesat yang mereka ikuti. Saya tidak yakin benar mereka menganut aliran sesat itu. Apa komentar dari ayah dan ibunya, atau bagaimana dia mempertanggungjawabkan liriknya kepada anaknya sendiri? Jawabannya adalah mereka tidak benar-benar beraliran sesat. Mereka hanya membuat-buatnya agar terlihat seram dan keren agar album dan tiket konsernya dibeli orang. Saya tidak pernah mendengar ada artis yang mengorbankan memotong kepala anaknya sendiri demi aliran sesat.

Tentunya argumen di atas tidak 100% benar. Tapi masih terdapat porsi kebenarannya. Mereka meneriakkan cinta tapi kawin cerai demi mencari cinta yang sebenarnya. Mereka meneriakkan pemberontakan tapi tidak berniat menjadi suksesor yang menumbangkan pemerintahan. Mereka mengajak menjaga lingkungan, dengan sebagian uangnya dianggarkan untuk membuat konser mewah dan sebagiannya lagi disumbangkan ke Green Peace. Dan pekikan sesat adalah sesuatu yang bisa diual di tengah kekacauan dunia.

Pada akhirnya musik, adalah seperti bisnis dan produk yang lain perlu sesutu pembeda dan perlu citra untuk kemudian dipersepsikan oleh penikmat dan pembelinya. Dengan datang ke konser anu dan membeli album serta kaosnya, maka penggemar akan merasa mereka telah melakukan sesuatu yang berguna untuk dirinya sendiri dan mungkin bisa berguna untuk orang yang lain. Dengan membeli produk-produk artis, maka pembelinya ingin dianggap di suatu golongan yang mempersepsikan artis tersebut. Tak ubahnya seperti konsumen membeli Mercedez dan BMW.

Seperti kata Joker, jangan terlalu serius.

Old Skuller

Monday, May 10, 2010

Layar Perak: Cita-Cita Saya Nanti Jadi Seperti Sam Dunn

Kalau ditanya mau jadi apa kalau nanti besar, saya menjawab: Rock Star, dengan suara yang lantang. Tetapi saya mulai sadar diri, saya tidak bisa memainkan alat musik dengan baik dan saya tidak bisa menyanyi dengan pitch yang benar. Hampir saya mengubur cita-cita sampai kemudian muncul Sam Dunn dengan film dokumenternya, Metal: A Headbanger's Journey.

Saya terkesiap. Cita-cita saya menjadi Rock Star masih bisa terwujud, tetapi dengan sedikit penyesuaian. Semangat dari Sam Dunn yang saya ambil. Betapa dia menyukai dan mencintai metal, sampai dia juga ingin merasakan hidup dari metal. Yang dia lakukan adalah menyutradarai film dokumenter yang berkaitan dengan metal. Tercatat setelah film dokumenternya, menyusul Global Metal dan Iron Maiden: Flight 666.

Tahun ini, kiprah Sam Dunn masih berlanjut dan belum terlihat tanda-tanda berhenti. Namanya semakin menanjak dan band besar legendaris mengajaknya untuk membuat film dokumenter yang memiliki nafas metal. Tidak sekedar dokumenter besutan saluran Discovery dan National Geographic.

Rush adalah bandnya. Judulnya Rush: Beyond The Lighted Stage. Dan seperti yang sudah-sudah, ini akan menjadi tontonan yang mengasyikkan.



Kembali ke cita-cita saya. Saya tidak akan menjadi sutradara film dokumenter seperti Sam Dunn. Tapi saya akan mengerjakan hal yang saya sukai, menulis, mendengar dan menonton rock. Posting ini memperlihatkan cita-cita saya sebagai penulis rock masih terbuka lebar.

Old Skuller

Friday, May 7, 2010

Review Film: Iron Man 2


Buat para penggila komik, khususnya komik dari Marvel, Iron Man 2 adalah suntikan ekstasi yang kelebihan dosis. Tidak cuma ada Iron Man-nya sendiri dengan villain. Tetapi juga dimasukkan tokoh yang lain, termasuk dari SHIELD yaitu Nick Fury dan Black Widow. Menambah kegembiraan, di episode ini juga telah lahir War Machine. Semakin menyenangkan untuk ditonton karena porsi mereka diramu dengan pas sehingga tidak terkesan dipaksakan.

Buat yang tidak pernah menyentuh komiknya, perlu seseorang di sebelahnya untuk memberikan informasi siapa saja tokoh-tokoh ini. Karena beberapa tokoh terkesan muncul secara tiba-tiba. Padahal kalau jeli, mereka sebenarnya sudah muncul di episode Iron Man yang pertama dan juga di beberapa film Marvel lainnya. Tapi untuk yang tidak peduli dengan komiknya, masih ada jalinan cerita yang menarik dan adegan bak bik buk jedar jeder bum yang seru.

Singkatnya Tony Stark mendapat tekanan dari pemerintah untuk menyerahkan jubah besinya, sementara pesaingnya dari Hammer Industry berusaha membuat barang yang serupa, dan muncul Whiplash (nama ini tidak penah muncul dalam film) yang mengancam nyawa. Selain itu, Tony Stark sedang sekarat karena keracunan paladium, elemen yang menyangga hidupnya. Karena itu dia harus mencari elemen baru untuk bertahan hidup, di sini SHIELD datang membantu.

Phew lumayan untuk sebuah cerita super hero. Harus diakui skenarionya dapat memunculkan kalimat-kalimat cerdas yang hanya Tony Stark yang pantas mengutarakannya. Skenario juga dengan cerdik menyusupkan kemungkinan-kemungkinan kemunculan Iron Man 3, dan tidak hanya itu saja. Penggemar komik Marvel pasti sudah berharap sekaligus merinding pantatnya membayangkan akan ada film berikutnya yang akan memberi porsi kemunculan tokoh Marvel yang baru. Tanda-tanda itu sudah tersebar bahkan sampai penghujung film.

Diperkirakan akan tayang Captain America dan Thor, dan kalau melihat gelagatnya, The Avengers juga akan segera diproduksi. Ini memperlihatkan Marvel dengan teliti sudah menyiapkan rentetan kemunculan tokohnya di layar lebar.

Kembali ke Iron Man 2, adegan-adegan yang muncul dibuat seefisien mungkin sehingga tidak ada yang tersia-sia. Setiap adegan memiliki kekuatan untuk mendukung karakter tiap tokoh dan juga memberikan penjelasan akan adegan selanjutnya.

Adegan puncaknya, yang seharusnya menjadi puncak, yaitu pertempuran habis-habisan antara Iron Man yang berpartner dengan War Machine melawan Whiplash seakan menjadi tidak terlalu penting lagi untuk diulur-ulur waktnya agar kelihatan lebih seru. Karena dari awal sampai akhir, Iron Man 2 adalah satu rangkaian gerbong yang setiap gerbongnya memiliki klimaks. Klimaks yang bertubi-tubi itu dikemas dengan apik, sekaligus masih mengikuti kaidah komersial, sehingga menontonnya terpuaskan dengan fantasi komiknya.

Old Skuller

Gig Gossip: Konser Edenbridge Di Tiga Kota Murah Meriah


Kalau berpikir semua jenis metal sudah pernah naik panggung di Indonesia, coba pikir lagi. Edenbridge akan menjadi band symphonic metal pertama yang akan melangsungkan pertunjukan di Indonesia.

Tidak cuma di Jakarta saja yang kebagian jatah. Para penikmat metal yang berdomisili luar Jakarta juga mendapatkan kesempatan untuk menontonnya. Tapi maaf masih di seputaran Jawa saja. Jakarta akan menjadi tempat pertama yang disinggahi, di Vicky Sianipar Music Hall pada tanggal 8 Juli. Hari berikutnya mereka sudah menggoyang Solo di GOR Manahan pada tanggal 9 Juli. Dan sebagai pamungkas, Edenbridge akan mendatangi Malang pada tanggal 12 Juli.

Jangan kuatir dengan harga tiketnya. Harga yang dipublikasikan untuk kesemua tempat tidak sampai 100 ribu perak. Di Jakarta tiket dijual dengan harga Rp 95 ribu, di Solo dan Malang harga tiket juga cukup bersahabat dengan satu lembar Rp 50 ribu. Itu adalah harga normal. Di bulan Mei ini akan dijual harga pre sale, gila gak?

Old Skuller

Gempita Panggung: Twitter JRL Yang Tidak Jelas


Tidak ada yang lebih mengesalkan daripada mengikuti Twitter dari suatu festival yang menjual wish listnya tapi sampai saat ini tidak mengeluarkan tweet sama sekali. Tidak tahu apakah ini laman Twitter resminya atau tidak. Tapi kalau yang mengajak sumbernya dari Twitter resmi seharusnya, seharusnya ini Twitter resmi dari Java Rockin'Land (there I said it).

Buat festival yang menjanjikan wish list, ini bisa menjadi sarana aktif untuk menyebarkan informasi konfirmasi artis dan juga update lainnya yang paling baru. Pengikutnya sampai saat ini terbilang masih belum banyak benar. Hanya berkisar 500-an. Kalau Twitter ini tidak pernah diupdate, jumlahnya tdak akan bertambah. Atau paling tidak yang pertama harus dilakukan adalah isi avatarnya.

Atau mereka sedang mencari duta Twitter untuk nantinya menangani kicauan burung? Ah terlalu banyak spekulasi. Lihat saja nanti.

Not-so-pink Chick

Thursday, May 6, 2010

Gig Gossip: Tiket Presale Slash Sudah Diumumkan


Bisa jadi, pertunjukan Slash & Friends yang didatangkan Mahaka Entertainment pada tanggal 3 Agustus akan menjadi kehebohan di Jakarta. Kalau tidak punya kesempatan menonton Guns N Roses, ini kesempatan untuk menonton 1/5-nya.

Sebagai vokalisnya, Slash akan mengajak Milles Kennedy dari Alter Bridge. Karena itu selain melancarkan serangan trek dari Guns N' Roses, Slash's Snakepit, Velvet Revolver dan alum solo terbaru Slash, tur ini juga akan membawakan nomor dari Alter Bridge.

Tanggal 11 Mei, 100 tiket sudah siap dijual dengan harga 200 ribu perak. Harga selanjutnya masih belum ketahuan. Diprediksikan tiketnya akan cepat terjual sampai habis. Ini akan menjadi pertunjukan sold-out.

Tapi kok jadwal tur di Indonesia belum ada ya di myspace-nya? Jadwal di Singapura sudah ada. Apakah...?

Old Skuller

Layar Perak: Menculik Miyabi Belum Tentu Isinya Miyabi Melulu



Buat yang penasaran menonton Miyabi dalam layar besar dibandingkan dengan televisi dan layar komputer di rumah, film Menculik Miyabi yang sempat gempar dalam masa pembuatannya itu akhirnya dirilis mulai dari hari ini. Tapi juga siap-siaplah kecewa.

Sudah jelas, yang menonton film ini ingin melihat Miyabi. Aktor dan aktris yang lainnya kurang penting deh. Ceritanya apalagi, perlu kah suatu cerita buat menonton Miyabi? Kalau Miyabi hanya muncul secuil dari porsi durasi, maka kekecewaan lah yang didapat.

Dilihat dari trailernya yang tidak jelas juntrungannya itu, Maria Ozawa bakal muncul sekilas-sekilas. Tanpa melihat trailernya juga sebenarnya sudah tertebak. Bintang utama film ini bahkan bukan Maria Ozawa.

Buat yang berharap Miyabi akan membuka bajunya juga siap-siap lebih kecewa. Sudah dituturkan dalam wawancara yang mengumumkan film ini tiba-tiba muncul (yang menandakan pro kontra datangnya Miyabi ke Indonesia hanya sensasi promosi murahan saja), Miyabi tidak akan melakukan adegan sensual. Jadi yang mungkin terjadi adalah pemeran yang lain yang sedikit memperlihatkan kulitnya.

Hip Master

Wednesday, May 5, 2010

Barang Baru: Limp Bizkit Akan Keluarkan Album Baru, Yeah atau Yaiks?


Pernah di suatu kala, hip metal begitu digilai. Salah satu band pengusungnya adalah Limp Bizkit. Dengan segala ulahnya yang kontroversial seakan ingin menandingi berbahayanya The Rolling Stones dan Guns N' Roses, maka Fred dan teman-teman membuat segala ulah untuk menarik perhatian. Termasuk ulahnya adalah membuat album yang buruk dan membubarkan diri.

Sampai pada tahun 2010 ini mereka mengesampingkan perbedaan dan membuat album baru. Sebelum albumnya benar-benar selesai, mereka sudah punya namanya, Gold Cobra. Jangan ditanya bagaimana mereka bisa punya judul album seperti judul film kelas B.

Melihat pasar yang masih menyukai hip-hop termasuk meledaknya hip-hop yang renyah dikunyah, Limp Bizkit sepertinya tergoda untuk mendapatkan sedikit porsinya. Kurang lebih diskusi di studio pada saat rekaman seperti ini, "Mari kita buat musik dengan gaya hip-hop seringan keju mungkin, dan tambahkan sedikit gitar di sana-sini. Jadilah hip metal tahun 2010."

Kalau masih penasaran padahal sudah diperingatkan silakan dengar bocoran pertama dari album terbesar tahun ini, Gold Cobra, di sini.

Hip Master

Video Not Dead Yet: Cinta Laura - Shoot Me



Saya termasuk pendosa karena turut menyebarkan dekadensi milenium. Klip ini seharusnya langsung tayang di saluran Vision Comedy di jam penjaga kuburan. Tempat di mana lawakan tidak lucu tidak mendapatkan penonton.

Ide untuk memakaikan baju Lara Croft ditambah dengan koreografi yang sepertinya diarahkan oleh Kopasus serta penumpukan gambar tidak penting adalah kombinasi yang membuat seorang Uwe Boll bisa tertawa juga.

Hip Master

Tuesday, May 4, 2010

Review Film: Date Night


Beginikah rasanya kalau nanti sudah berkeluarga cukup lama? Terjebak dalam rutinitas, tidak ada lagi muka cerah, selalu kelelahan, serba membosankan sehingga harus memutar otak untuk membuat hari lebih bersemangat. Kalau benar begitu, pasti banyak sekali pasangan yang tertonjok ulu hatinya saat menonton film ini dan menyangkal untuk mengakuinya kesamaan pengalaman. Dan begitu sulitnyakah untuk menjadi menjadi pasangan suami istri?

Pesan itu begitu gamblang dipaparkan di atas layar lebar di film Date Night yang diperankan oleh Steve Carell dan Tina Fey. Mereka adalah pasangan, yang seperti banyak keluarga lainnya, sedang merasa bosan dan menyangkal kebosanan itu. Untuk mengusir kebosanan, mereka berusaha keras dengan salah satu caranya adalah keluar meninggalkan anak-anaknya di rumah dengan baby sitter, untuk melakukan rutinitas malam kencan yang lama-lama juga menjadi sesuatu yang rutin. Sampai di salah satu malam kencan, mereka harus berhadapan dengan mafia. Selanjutnya adalah pameran adegan lucu di tengah kejar-kejaran yang menuju puncaknya mengumpulkan semua pihak yang menginginkan dokumen yang tersimpan di dalam flash disk.

Jebolan Saturday Night Live sekali lagi membuktikan kecerdasan mereka dalam menyajikan komedi. Tidak hanya komedi dalam konteks visual saja, kata-kata yang meluncur adalah sajian penghangat telinga yang enak didengar untuk kemudian ditertawakan. Perhatikan bagaimana pasangan ini bermain role playing di restaurant mencoba menertawakan pasangan lain yang juga sedang makan. Dan juga kalimat pintar di tengah ketegangan dikejar-kejar mafia.

Banyak adegan terasa berlebihan dan mematahkan logika. Tapi semuanya bisa terlewat begitu saja tanpa perlu dipikirkan lebih lanjut, karena ini adalah komedi dengan porsi hiburan yang besar. Dari awal, film ini memang tidak berniat untuk mengikuti logika dan membuat sesuatu yang masuk akal.

Tidak setiap hari Hollywood mengeluarkan film seperti Date Night ini. Ada pesan yang disampaikan tanpa harus menggurui bahkan tidak kemudian dibicarakan dengan pasangannya malah dijadikan sebagai bahan kontemplasi. Ah...mungkin saya terlalu berlebihan. Nikmati saja hiburan ini, karena film ini benar-benar menghibur.

Not-so-pink Chick
 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by