Tuesday, May 11, 2010

Layar Perak: Terobosan Untuk Penonton 3D Berkacamata


Roger Ebert boleh tidak suka film 3D dan meracau panjang lebar di Newsweek. Tetapi saya menyukainya. Film 3D telah membuat kegairahan baru yang sudah lama tidak terjadi di bioskop. Pengusaha bioskop boleh dengan segala cara menggelar festival, menata interior dan membuat layanan antar makanan ke tempat duduk, untuk membuat penonton kembali ke bioskop dan meninggalkan DVD bajakan, tetapi 3D melampaui semua itu. 3D berasal dari filmnya sendiri yang membuat orang ingin menonton filmnya.

Karena itu saya senang sekali kalau ada terobosan yang membuat menonton 3D menjadi lebih nyaman. Keluhan sering datang dari penonton yang menggunakan kacamata. Mereka merasakan menggantungkan dua kacamata di wajah adalah suatu siksaan dan terlihat bodoh. Mata menjadi sulit beradaptasi karena kacamata 3D terasa seperti sebuah paksaan yang tidak terintegrasi menjadi satu dengan kacamata penonton.

Sampai Blitz Megaplex menaggapi keluhan ini dan menawarkan clip-on kacamata 3D. Seperti clip-on kaca hitam yang disematkan di kacamata, clip-on 3D ini juga bekerja dengan cara yang sama. Tidak ada lagi kacamata ganda menggantung di muka. Tetapi clip-on ini tidak untuk dipinjamkan. Clip-on ini dijual dengan harga Rp 75 ribu atau Rp 60 ribu bagi pemegang kartu Blitzcard. Alat ini hanya dapat digunakan di theater yang menggunakan kamera proyeksi realD-3D. Karena Blitz yang menawarkan tentunya auditoriumnya sudah memakai teknologi ini.

Hip Master

No comments:

Post a Comment

 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by