Harus diakui kalau Blitz lebih kreatif daripada pesaingnya dalam menyodorkan program, berkaitan dengan konten. Bulan Agustus - Desember tahun ini, Blitz menggelar Indie Movie Fever.
Selain menawarkan harga tiket lebih murah untuk menonton 4 film dari 8 film. Terus terang kami tidak mengerti ini maksudnya apa. Apakah kalau sudah memilih 4 film dengan harga murah artinya 4 film lainnya tidak bisa ditonton?
Karena program ini dinamai Indie Movie Fever, maka filmnya adalah film independen. Tentu saja, bodoh! Tapi ini sisi pintarnya...apakah yang bisa disebut sebagai film indie? Apakah karena tidak dibuat oleh Hollywood? Apakah karena berbahasa asing? Apakah karena biayanya kecil? Apakah karena berbeda dengan film yang biasa ditonton kemudian bisa disebut sebagai indie?
Indie atau tidak indie yang kami inginkan adalah menonton film yang bagus. Biasanya, karena diberi iming-iming indie maka ekspektasi menjadi terlalu tinggi, bakal lebih bagus lah, bakal lebih sulit dimengerti lah dan lainnya. Padahal tidak juga. Mau film indie atau arus utama, film tersebut bisa saja bagus, bisa juga jelek.
Tapi film tetaplah film. Berbeda dengan produk musik yang bisa dicoba dulu. Film selalu menyimpan misteri, menggoda untuk ditonton, dan pada saat lampu menyala kembali, baru bisa dibilang bagus atau jelek.
Anyway, berikut beberapa trailer dari program Indie Movie Fever. And they look tempting to watch. Terutama Taking Woodstock.
Not-so-pink Chick
Wednesday, July 15, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment