
Kepanjangan dari The E.N.D adalah The Energy Never Dies. Hahahahahaha, what a lame name for an album. Tetapi The Black Eyed Peas tahu betul bahwa kita sekarang hidup di jaman cheesy berkuasa. Bahkan sebenarnya kita semua dikepung oleh produk-produk cheesy. Karena itu, if you are not cheesy enough, then you are not cool enough.
BEP tahu betul bahwa konsumen sekarang lebih suka yang gampang-gampang saja, sehingga mudah untuk dicerna dan kemudian untuk dilupakan. BEP tidak berniat untuk membuat sebuah karya klasik. Yang mereka perlukan adalah menarik perhatian secepat mungkin dan kemudian hidup terus berlanjut.
Nomor-nomor di dalam album ini memberikan semangat berpesta yang instan. Bayangkan kita sudah lelah dengan kepadatan kota dan banyaknya tugas. Baru mendengar sekelumit trek dari BEP, badan kita sudah bergoyang dan melupakan sejenak kepenatan.
Karena itu semua treknya dibuat renyah. Karena sekarang sedang tren auto-tune (sebelumnya kami menyebutnya efek pada vokal), maka BEP juga memakainya secara masif. Toh konsumen juga tidak peduli karena yang penting lagu cukup catchy untuk didengar.
Album ini dibuat seperti untuk menjadi anthem party. Dibawa dari rumah, diputar di mobil dalam perjalanan, diputar lagi di pesta kemudian karena mabuk CDnya lupa dibawa pulang. Tetapi yang punya juga tidak merasa kehilangan.
Ironisnya, ini berbeda dengan semangat yang muncul di catatan dalam cover. The Energy Never Dies, maksudnya adalah BEP akan tetap berkarya walaupun Internet telah membuat industri musik berantakan, dalam arti menghasilkan lebih sedikit uang. Dan untuk terus dapat berkarya BEP membuat produk cheesy yang lebih bisa dibeli pasar. Tapi toh juga siapa yang peduli dengan pendapat BEP. Memangnya masih ada orang yang membaca konten sampul album? Atau lebih tepatnya memang masih ada orang yang masih peduli dengan sampul album?
Hip Master
No comments:
Post a Comment