Tuesday, April 13, 2010

Review Album: Four Year Strong - Enemy Of The World


Seperti halnya rock dan metal yang dikawinsilangkan dengan genre atau sub-genre lainnya sehingga semakin membingungkan untuk dikategorikan, emo juga mengalami hal yang sama. My Chemical Romance mendapatkan pencapaian musikalnya dengan membaurkan rock klasik ke dalamnya. The Fall Of Troy diperdebatkan apakah masuk ke kategori progresif oleh mereka yang terjebak di masa lalu keemasan Yes. Sedangkan Four Year Strong mengambil sedikit dari power metal agar bisa dibedakan dengan serbuan band sejenis.

Sekejap, saya sempat berpikir Four Year Strong adalah band kloning dari Blessed By A Broken Heart yang mengumbar banyak tendangan double bass drum dan mengawinkannya dengan elektronik. Ternyata kadarnya saja yang berbeda. Terdapat double bass drum yang terpencar di sana sini, dan elektronik yang minimal. Kadar persamaannya mungkin hanya di sisi break yang seperti menaiki roller coster.

Kalau saja dihilangkan double bass drum dan elektronik, maka Four Year Strong akan sama dengan Fall Out Boy era From Under the Cork Tree. Oh band ini ternyata berada di bawah label Decaydance milik Pete Wenz.

Sementara Fall Out Boy semakin meninggalkan formula keberhasilannya, Four Year Strong mengambil tempat itu dengan sedikit modifikasi. Trek-trek di awal album seperti It Must Really Suck To Be Four Year Strong Right Now, On A Saturday dan trek lain dengan judul tidak nyambung khas emo adalah ekstasi chorus bermelodi yang para penonton konsernya akan bersemangat menyanyikannya.

Tak heran, Four Year Strong sebelum albumnya dirilis secara resmi oleh Universal Music Indonesia sudah mendapat hati dari banyak pengikutnya yang berusia kinyis-kinyis. Ini bagaikan anthem pemberontakan mereka, seperti hair band di 80-an dan alternatif di era 90-an. Chorusnya dibuat bertenaga sehingga mulut dapat mengeluarkan suara sekerasnya dan kepalan tangan menghajar udara.

Menyimak 11 lagu di dalam album ini, yang merupakan album ketiga dari Four Year Strong, tak ubahnya mengikuti rentetan kumpulan trek emo yang terasa pernah didengar sebelumnya. Lama-lama intensitasnya menghilang dan menjadi sekedar lagu yang lewat saja. Kalau sudah begini putar ulang dari awal untuk mendapatkan gairahnya kembali.

Old Skuller

No comments:

Post a Comment

 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by