
Orang tua kami sering bilang kalau kami bukanlah anak yang bersyukur dalam hal tontonan televisi. Begitu banyaknya tersedia saluran televisi nasional yang gratis, dengan siksaan iklan bertubi-tubi, dan televisi berbayar yang salurannya mencapai ratusan kalau bayar paket paling mahal, kami masih mengeluh tidak ada acara televisi yang bagus. Di jaman orang tua kami dulu, beliau-beliau ini harus puas tanpa protes bahwa kotak televisi yang mereka beli dengan harga lumayan mahal itu cuma berisi tayangan satu program saja, yaitu yang belum tergantikan TVRI.
Tetapi dari timbunan saluran televisi itu, berapa sih saluran yang kita perlukan, atau benar-benar kita tonton? Sebelum menjawab pertanyaan yang dapat menciutkan nyali seorang pemerhati televisi, mari kita analisa dulu konten dari saluran televisi yang ada.
Dimulai dari yang gratisan dulu. Dari stasiun televisi swasta dengan daya jangkau nasional, isinya kurang lebih mirip-mirip. Yaitu sinetron, tayangan musik langsung copyan aneh dari TRL, infotainment yang tidak bisa dibuat oleh E Channel dan reality show yang tidak real-real amat. Cobalah berselancar, dan yang akan didapat adalah: iklan! Kalau memerlukan konten lokal, maka pilih salah satu saja, toh sinetron dan infotainment bolah beda-beda judul tapi isinya sama.
Sekarang masuk ke televisi berbayar yang punya ratusan saluran. Saluran di sini sebenarnya dikuasai oleh para raksasa industri tontonan televisi. Jadi mereka punya beberapa program yang kemudian disebar dan diputar ulang di saluan televisi lainnya. Kalau mau lebih bersabar menunggu atau tidak peduli yang ditonton adalah episode lama dari serial anu, maka bisa pilih satu saja. Atau paling banyak dua, dari jaringan televisi yang berbeda.
Televisi yang isinya berita melulu juga tidak beda jauh. Konten sama. Penyiarnya saja yang berbeda. Gaya bertuturnya juga plus minus di masing-masing televisi. Saran: pilih yang peyiarnya cantik dan ganteng.
Saluran anak-anak. Akan lebih enak nonton televisi kalau tidak harus pindah ke saluran Disney bukan?
Saluran televisi olahraga berbeda dalam hal ini. Yang diperlukan dari satu televisi olah raga adalah tayangan langsung. Pemutaran ulang dari pertandingan yang berjalan tiga jam yang lalu sama tidak menariknya untuk ditonton dengan pertandingan yang berlangsung 20 tahun yang lalu. Stasiun televisi ini juga pintar. Mereka akan menyebar tayangan langsung di berbagai stasiun sehingga kita terpaksa berlangganan semuanya.
Kesimpulan yang diambil adalah: TVRI tetap akan menjadi bagian dari kita, pilih satu televisi nasional saja, ambil satu televisi yang isinya macam-macam buatan luar negeri, satu saja televisi berita cukup dan ambil semua televisi olah raga.
Pilihan yang diambil untuk televisi berbayar adalah paket yang paling murah ditambah dengan paket tayangan olah raga. Berapa pun saluran yang kita bisa tonton, bagaimana pun kita hanya satu pasang mata.
Hip Master
No comments:
Post a Comment