
Sekarang ini, hardisk yang tersedia di pasaran bukan lagi berkapasitas di bawah 100 GB. Yang ditawarkan sudah lebih di atas angka 100 GB dan bisa mencapai 1 TB. Pada awalnya terasa cukup besar, tapi lihat apa yang terjadi kemudian.
Mari kita misalkan saja terdapat hardisk yang kita dedikasikan untuk hiburan. Yang termasuk dalam hiburan adalah file yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran sekolah dan pekerjaan. Maka, mari kita singkirkan segala file yang dekat dengan format word, excell, power point serta pdf brosur dan buku pelajaran. Mari lebih fokus ke konten hiburan.
Konten hiburan yang pertama akan dibahas dalam posting ini adalah e-book. Ini adalah file dengan ukuran yang paling kecil. Satu buku tipis bisa berukuran tidak sampai 1 MB, sedangkan yang tebal bagaikan tumpukan batu bata masih dalam ukuran angka kecil MB.
Berikutnya adalah foto. Foto dengan resolusi rendah bisa berukuran ratusan KB saja. Tapi foto dengan detil tinggi yang dapat diperbesar untuk dijadikan wallpaper kamar bisa bermega-mega ukurannya. Foto menempati urutan kedua dalam ukuran besar file, apalagi kemudahan foto digital membuat kita semakin banyak menumpuk gambar tanpa dicetak di dalam hardisk.
Masuk di urutan ketiga adalah file musik. Tergantung dari bit rate dan jenis filenya, dengan kualitas yang layak dengar, satu lagu bisa berukuran sekitar 10 MB. Jika satu album diasumsikan berisikan 10 lagu, maka totalnya mencapai 100 MB. Kalau punya fasilitas broadband, sering kali kita tergoda untuk mendownload sebanyak-banyaknya (baik dari sumber resmi maupun bajakan), tanpa kemudian kita dengan seksama mendegarkannya satu persatu. Parahnya lagi, file-file lagu tersebut kita biarkan tersimpan dalam hardisk.
Film adalah file yang mengkonsumsi ruang simpan digital terbesar. Satu film kualitas DVD biasa sudah mencapai angka giga. Kalau HD bisa jauh lebih tinggi lagi. Untuk mengawetkan koleksi film, maka menyimpannya dalam hardisk adalah salah satu caranya.
Masih berpikiran menyimpan file digital hanya perlu sedikit ruang? Bayangkan seberapa sering dan seberapa cepat kita bisa memenuhi ruang kosong di dalam hardisk. Kemudahan foto digital, bandwidth makin tinggi dan murah serta produk bajakan membuat kita semakin rakus dan memerlukan banyak ruangan untuk menyimpan.
Pola hidup digital seperti ini akan membuat kita memerlukan ruang simpan lagi dan lagi. Satu hardisk memang berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan satu lemari CD. Kapasitasnya pun jauh melampaui lemari.
Saat file sudah tersimpan dengan baik di dalam hardisk, kemudian timbul pertanyaan berikutnya. Dengan sebegitu banyak file yang tersimpan, sedangkan waktu di rumah sedikit, bagaimana caranya agar bisa lebih banyak menikmati konten digital yang berada dalam hardisk di rumah? Problem lagi bukan, karena keserakahan kita? Ikuti terus di posting berikutnya untuk mendapatkan jawaban.
Hip Master
No comments:
Post a Comment