
Kapan terakhir kalinya kita dengar satu album pop penuh dan berani mengatakan ini album pop yang keren? Oh belum lama yang lalu, waktu dengar album keduanya Mika. Kini perasaan itu muncul lagi.
Owl City adalah synth pop band yang beranggotakan hanya satu orang saja, Adam Young orangnya. Dalam album yang diberi titel, Ocean Eyes, dengan memajang ikonnya Dubai, Adam Young tidak bertendensi untuk bersusah-susah. Justru itu seharusnya makna pop yang sesungguhnya. Gampang masuk kuping dan terdengar enak tanpa ada rasa bersalah.
Adam Young memainkan mesin drumnnya sehingga selalu memberikan atmosfir gembira dalam setiap lagunya. Synthesizernya memberikan kesan blip-blip lampu kelap-kelip, bukannya di suatu pesta rave, tapi lampu di kamar. Seperti yang digambarkan dalam klip Fireflies.
Perasaan gembira yang datang juga bukan perasaan melonjak-melonjak yang tiba-tiba datang merasuk mengajak berdansa sampai berkeringat. Tapi lebih tepat kalau dikatakan sebagai perasaan gembira ketika kita membuka jendela dan melihat embun pagi.
Kalau didengar sekilas, warna yang ditampilkan di setiap lagu hampir mirip-mirip, yaotu beat drum yang berentet dan synth bebunyian lonceng-lonceng kecil. Tapi putar lagi album ini, variasi beat drumnya menjadi tidak membosankan, dan synthnya adalah suasana yang dibangun untuk setiap lagu.
Owl City - Ocean Eyes, punya apa yang seharusnya ada di setiap album pop. Mudah dan senang untuk didengar. Bahkan album ini lebih tepat kalau dikatakan sebagai indah.
Kami sempat mendengar album ini hampir tidak dirilis di Indonesia. Karena perjuangan dari karyawan Universal Music Indonesia, akhirnya album ini bisa di dapat dengan lebih mudah di sini. Pilihan yang berani dan tepat.
Not-so-pink Chick