
Talkshow tidak pernah menjadi acara paling populer di tanah nusantara. Kenapa tidak pernah mendapatkan rating tinggi, kata koran dan majalah yang pernah mewawancarai para pakar media, penonton televisi di Indonesia tidak menyukai tontonan yang bikin otak berpikir.
Karena itu, acara bincang-bincang yang ngawur-ngawuran seperti Empat Mata (sekarang menjadi Bukan Empat Mata), mendapat hati di banyak penonton. Acara kosong ini memberikan tawa yang renyah, sehingga kami berpendapat acara ini adalah tayangan lawak dengan setting acara talkshow.
Di dalam acara konyol ini, termasuk juga acara yang mengatasnamakan talkshow lainnya, selalu ada satu persamaan. Yaitu terdapat pertanyaan bodoh yang selalu ditanyakan oleh pembawa acara. Pertanyaan paling bodoh itu adalah: "Sedang sibuk apa?"
Cmon lah. Dalam sebuah acara yang sifatnya mewawancarai seseorang, maka si pewawancara harus lebih dulu melakukan riset. Kalau saja pembawa acara sudah melakukan risetnya maka pertanyaan bodoh seperti itu tidak akan muncul. Pertanyaan yang seharusnya muncul adalah pertanyaan yang bersifat mendukung film, acara televisi, buku atau album terbaru dari tamu acara. Lagi pula apa untungnya mengundang tamu yang lagi tidak punya kegiatan apa-apa. Karena itu tamu yang diundang pasti harus punya kesibukan tertentu.
Memang membuat tayangan talkshow bukanlah hal yang mudah. Malah terhitung sulit. Pembawa acara harus punya kapasitas sebagai penghibur dengan cara yang cerdas, mampu melakukan wawancara dengan ringan tapi sanggup menjual barang dagangan si tamu tanpa harus terlalu berpromosi dan lagi-lagi harus sanggup mengundang senyum.
Bagaimana caranya? Terus terang kami tidak tahu caranya. Tapi kami adalah penonton yang tahu dengan apa yang ingin kami cari di televisi.
Not-so-pink Chick
No comments:
Post a Comment