
Kalau ada penghargaan untuk festival urban Jakarta yang masih tetap bertahan dan terus konsisten diadakan tiap tahun, maka penghargaan jatuh kepada Jiffest. Tahun ini adalah tahun ke-11 Jiffest hadir di tengah para penggemar film, atau buat mereka yang sekedar ingin ikut meramaikan bioskop.
Selama lebh dari satu dekade Jiffest berusaha menyajikan tontonan alternatif yang bukan biasa kita tonton di studio-studio yang dipenuhi film Hollywood dan film kacangan Indonesia. Sampai kemudian Jiffest mendapatkan saingan, yaitu DVD bajakan yang murah dan mudah sekali didapat. Di tengah deru kisruh digital, Jiffest sempat limbung. Panitia tentu bingung bagaimana menarik calon penonton yang sudah mendapatkan substitusi pemuasan dahaga menonton film lewat DVD bajakan. Jalan yang diambil adalah harus semakin kreatif.
Buat tema yang hip. Seperti yang dilakukan tahun ini dengan memutar ulang film-film Indonesia paling hit dalam 10 tahun terakhir ini. Mereka yang ketinggalan, tentunya tidak mau ketinggalan untuk yang kedua kalinya. Tidak perlu dipungkiri, hasrat menonton film Indonesia itu sebenarnya ada di masing-masing hati para penggila film, cuma kadang ragu saja. 10 ilm paling laris telah dijejerkan, waktunya untuk memperkaya pengalaman nonton film sendiri.
Selain itu, panitia Jiffest harus berkejaran dengan waktu. Film-film yang hendak diputar sebaiknya belum ada DVD bajakannya, paling tidak dalam versi yang "sudah bagus." Dengan begitu penonton bersedia melangkahkan kakinya ke tempat pemutaran.
Yang paling penting adalah eksklusifitas. Maksudnya bukan penonton Jiffest kemudian menjadi golongan eksklusif. Tetapi Jiffest harus punya film jagoan yang hanya diputar di Jiffest lebih dahulu. Tahun ini Jiffest menempatkan Sang Pemimpi, sekuel dari film laris Laskar Pelangi, di posisi terhormat dengan memutarnya di malam pembuka.
Jadi apa yang harus ditunggu? Nyamankan pantat kalian di pemutaran film-film Jiffest. Keterangan lengkap dan jadwal bisa dilihat di sini.
Hip Master
No comments:
Post a Comment