Tuesday, November 17, 2009

Layar Perak: Kontroversi 2012 = Promosi Penglaris

Tidak kurang sampai yang terhormat Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan komentarnya terhadap beredarnya film 2012 yang menyinggung tentang kemungkinan berakhirnya dunia di tahun 2012. Selain itu, media juga semakin memanaskan keadaan dengan mengeluarkan hasil interview dari beberapa orang yang dikenal, ada yang pro dan ada yang kontra.

Kami sendiri sebenarnya malas menonton 2012. Dengan semakin serunya kontroversi ini, kami menjadi semakin malas. Sejauh ini kami tidak melihat korelasi kontroversi pro dan kontra dengan stimulasi untuk menonton 2012.

Bagi banyak orang, kontroversi yang timbul justru memicu mereka untuk menontonnya segera. Antrian membeli tiket semakin mengular. Apalagi MUI sudah berkomentar. Jangan-jangan sebentar lagi film ini diturunkan dari bioskop.

Dari awal promosi film ini memang untuk menarik kontroversi. Berbagai buku tiba-tiba terbit membahas 2012. Beberbagai acara televisi muncul menceritakan tentang akhir dunia. Semua itu berujung kepada keberhasilan tim publisis 2012.

Kami, yang sudah keseringan nonton film, tidak bisa lagi ditipu dengan gaya promosi seperti ini. Mau seheboh apa pun promosinya, kami yakin film dari Roland Emerich ini tidak akan memberikan sesuatu yang lebih kecuali efek visual, yang hampir semua film Hollywood juga menggunakannya. Ingat The Day After Tomorrow. Ingat 10.000 BC. Masih ingat betapa kita menyesal menonton film-film tersebut. Belajarlah dari pengalaman.

Satu hal yang sebaiknya menjadi kontroversi dan diprotes seharusnya adalah: Roland Emerich, berhentilah membuat film mahal yang buruk. Atau berhentilah sama sekali menjadi sutradara.

Hip Master

No comments:

Post a Comment

 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by