Wednesday, November 11, 2009

Album Review: Marie Digby - Breathing Under Water


Setiap generasi punya masanya menggila-gilai penyanyi solo perempuan muda yang melantunkan lagu-lagu cinta mengiringi petualangan romansa mereka. Mulai tahun 80-an, pola ini lebih terbentuk. Tiga dekade sudah dilewati, produk pop dengan identitas ini masih ada tanpa banyak berubah.

Musik sejenis ini bukanlah dari mereka yang menciptakan evolusi pop. Mereka bukan yang tiba-tiba melakukan lompatan jauh, seperti JT dari Nsync ke album solo dan menuju album solo berikutnya. Penyanyi solo perempuan candy pop tidak terlalu pusing untuk merubah tatanan musik. Yang mereka perlu bawa adalah keceriaan dan sedikit kebingungan dalam hidup penuh cinta.


Marie Digby dalam album Breathing Under Water jelas mengadopsi formula lama yang pernah berhasil di dekade 80-an dan 90-an. Beri permen yang manis dan semut-semut akan datang.


Materi Breathing Under Water dan sampul albumnya menunjukkan Marie Digby memiliki modal untuk menjadi diva remaja, baik dari sisi keapikan lagu dan penampilan fisik. Tetapi pendekatan yang dilakukan Marie Digby terlalu sederhana sehingga tidak cukup mampu mendobrak remaja kebanyakan yang terus dicekoki banyak produk.


Avalanche adalah single yang paling menarik perhatian. Chorus catchy masih menjadi andalan yang tepat sasaran. Sedangkan 12 lagu lainnya, walaupun tidak buruk, bahkan sebenarnya bagus, tidak mampu untuk menarik perhatian.

Pilih saja secara acak lagu yang terdapat di album ini. Mereka memberikan tingkat ketenangan yang sama. Buat mereka yang suka hidup tenang dan monoton, mereka akan cari aman dengan menikmati lagu-lagu tenang yang kata mereka dapat membelai jiwa.

Padahal yang diperlukan bagi kami adalah kemampuan lagu atau album untuk membuat kami terdiam sejenak dan berkata, "siapa nih?" Aransemen yang dijajarkan terlalu sederhana, sehingga potensi membuat hook tidak tercapai. 13 lagu yang didengarkan seperti angin tipis yang membuat kami mengantuk, belum sampai tertidur. 13 Lagu dengan unsur ketenangan yang sama bukanlah pilihan yang baik. Paling tidak seharusnya terdapat dua atau tiga lagu yang lebih sedikit berani. Yang kami perlukan hanya sedikit lebih, tidak harus banyak-banyak.

Tampaknya masterpiece dari Marie Digby masih cover Umbrella dengan gitar akustik.

Hip Master

No comments:

Post a Comment

 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by