Setelah melewati antrian panjang sementara dua lagu sudah dimainkan semenjak kami di luar, kami akhirnya masuk ke dalam Dome. Langsung saja crew L@L tercerai berai. Old Skuller langsung merangsek ke depan, dan Hip Master memutari arena karena menemukan konser punk kali ini didatangi cukup banyak wanita yang biasanya tidak pernah muncul di konser lainnya. Sementara saya terjebak dengan memegang kamera Flip Video untuk mendokumentasikan beberapa lagu.
Kekhawatiran itu terjadi. Bukan rusuhnya konser punk, tapi sound yang bising. Pengalaman menonton band di Dome sebelumnya membuat kuping ini cukup sakit. Suara yang keluar didefinisikan sebagai bising, karena suara yang memantul.
Jerry Only yang seakan tidak peduli dengan kacaunya sound yang didengar penonton, terus ngebut menggeber lagu-lagunya. Seperti janjinya sebelumnya, lagu-lagu Misfits dari era klasik sampai yang lebih modern dibawakannya. Penonton yang tahu persis lagunya ikut menggoyangkan Dome, baik itu berasal dari album lama maupun terkini.
Sambil menampar bass yang berkepala tengkorak, Jerry terus menyanyi seperti sedang dikejar ratusan banteng marah di belakangnya. Dia tidak pernah melihat ke belakang, dan juga jarang menengok ke teman main di sampingnya. Komunikasi dengan penonton juga teramat minim. Paling dia hanya menyebutkan judul lagu dan kemudian lanjut bermain dan bernyanyi.
Dez Cadena yang memegang gitar baru mengambil posisi vokal kalau nomor dari Black Flag dimainkan. Walaupun juga tidak banyak bergerak seperti Jerry Only, tapi Dez lebih bergerak daripada Jerry. Di penghujung konser dia mendekat ke drum, dan itu adalah jarak paling jauh yang pernah dia lakukan di atas panggung.
Nomor-nomor yang ditunggu, seperti Death Comes Ripping, Die Die Die My Darling dan Green Hell disimpan di penutup acara. Selama hampir satu setengah jam, trio ini ngebut memuntahkan puluhan lagu yang saya juga sudah tidak peduli berapa banyak lagu mereka mainkan.
Bagi penggemar punk, malam itu seperti melihat dewa turun ke bumi. Apa pun yang dilakukan oleh tiga orang itu di atas panggung adalah pentasbihan bahwa mereka telah bertemu dengan legenda.
Bagi yang tidak terlalu peduli dengan punk, malam itu adalah kebisingan dan kebosanan karena trio ini tidak banyak melakukan aksinya di atas panggung. Ngebut, ngebut dan ngebut. Kalau ngebut, maka yang benar-benar suka yang bisa menikmatinya.
Not-so-pink Chick
Showing posts with label Misfits. Show all posts
Showing posts with label Misfits. Show all posts
Tuesday, April 13, 2010
Monday, April 12, 2010
Gig Report: Sebelum Masuk ke Dome, Misfits Live
Sempat terbersit keraguan untuk datang ke konsernya Misfits di Jakarta, karena konser ini akan didatangi oleh penggila punk. Di Bandung, terdapat satu konser punk yang jebol dan akhirnya harus berakhir lebih cepat dari jadwal. Ditakutkan hal ini terjadi lagi di Jakarta, apalagi harga tiket yang dipatok boleh dibilang terlalu mahal untuk anak-anak punk. Tapi crew L@L sudah bertekad untuk bersenang-senang dan berangkatlah kami ke Ancol.
Setelah perjalanan yang panjang, sampailah kami di lokasi pada pukul delapan malam kurang sepuluh menit. Di depan pos pemeriksaan tiket, terdapat sekumpulan besar orang yang menunggu untuk masuk ke dalam arena. Dilihat dari lagak-lagaknya ini sih seperti konser-konser yang biasanya. Dipastikan konser akan berlangsung aman.
Dari banyaknya orang yang bergerombol di luar, jumlah penonton yang datang jauh dari perkiraan kami sebelumnya. Kami pikir penonton akan banyak, tapi ternyata lebih banyak lagi. Satu persatu kami mulai memasuki arena setelah melewati penjagaan pertama.
Tepat di depan pintu masuk, berdiri satu panggung kecil, tempat band lokal memainkan beberapa lagu berirama punk. Beberapa penonton sudah panas sebelum menyimak Misfits. Hingar-bingar di atas panggung kecil ini membuat konser Misfits seperti pesta kecil merayakan punk.
Pada saat kami sampai, ternyata pintu masuk ke Dome, tempat Misfits melangsungkan ritualnya, belum bisa dimasuki oleh para pemegang tiket. Alhasil kami duduk-duduk dulu sambil memakan camilan yang dibandrol dengan harga yang teramat jahiliyah. Rasanya malas mengantri panjang tanpa kejelasan kapan bisa masuk.
Sampai akhirnya pintu dibuka, dan penonton mulai beringsut masut. Antrian yang masih terlalu panjang membuat kami masih malas untuk mengikutinya. Kami memilih untuk menghabiskan camilan dulu. Baru setelah camilan habis dan waktu menunjukkan jam sembilan kurang seperempat kami mulai merapatkan barisan.
Tepat jam sembilan malam, dan kami masih dalam antrian, dari dalam Dome terdengar intro yang sampai terdengar di luar. Mereka sudah mulai dan kami masih di luar. Panik melanda!
Bersambung...
Old Skuller
Setelah perjalanan yang panjang, sampailah kami di lokasi pada pukul delapan malam kurang sepuluh menit. Di depan pos pemeriksaan tiket, terdapat sekumpulan besar orang yang menunggu untuk masuk ke dalam arena. Dilihat dari lagak-lagaknya ini sih seperti konser-konser yang biasanya. Dipastikan konser akan berlangsung aman.
Dari banyaknya orang yang bergerombol di luar, jumlah penonton yang datang jauh dari perkiraan kami sebelumnya. Kami pikir penonton akan banyak, tapi ternyata lebih banyak lagi. Satu persatu kami mulai memasuki arena setelah melewati penjagaan pertama.
Tepat di depan pintu masuk, berdiri satu panggung kecil, tempat band lokal memainkan beberapa lagu berirama punk. Beberapa penonton sudah panas sebelum menyimak Misfits. Hingar-bingar di atas panggung kecil ini membuat konser Misfits seperti pesta kecil merayakan punk.
Pada saat kami sampai, ternyata pintu masuk ke Dome, tempat Misfits melangsungkan ritualnya, belum bisa dimasuki oleh para pemegang tiket. Alhasil kami duduk-duduk dulu sambil memakan camilan yang dibandrol dengan harga yang teramat jahiliyah. Rasanya malas mengantri panjang tanpa kejelasan kapan bisa masuk.
Sampai akhirnya pintu dibuka, dan penonton mulai beringsut masut. Antrian yang masih terlalu panjang membuat kami masih malas untuk mengikutinya. Kami memilih untuk menghabiskan camilan dulu. Baru setelah camilan habis dan waktu menunjukkan jam sembilan kurang seperempat kami mulai merapatkan barisan.
Tepat jam sembilan malam, dan kami masih dalam antrian, dari dalam Dome terdengar intro yang sampai terdengar di luar. Mereka sudah mulai dan kami masih di luar. Panik melanda!
Bersambung...
Old Skuller
Labels:
ancol,
Gig Report,
Jakarta,
Misfits
Friday, April 9, 2010
Gempita Panggung: Aksi Panggung Boleh OK, Tapi Posternya Menyebalkan

Materi promosi dari pertunjukan artis internasional adalah bentuk seni yang menjengkelkan. Dari hampir kesemuanya, hasilnya tidak jauh-jauh dari foto si artis, ditambahi nama si artis, plus waktu dan tempat dan sebagai gongnya adalah logo sponsor yang segede hampir sama dengan ukuran font nama artis.
Mungkin maksud promotor adalah untuk menarik lebih banyak penonton yang belum pernah dengar musiknya, dengan melihat wajahnya jadi tertarik untuk membeli tiket. Well, tidak berguna untuk saya yang pasti. Di jaman Internet sekarang ini, apalagi tiket artis internasional bisa berharga lebih mahal daripada pulsa satu bulan, MySpace selalu bisa memberi jawaban.
Tapi kalau memang benar-benar tidak tahu lagunya, buat apa beli tiket mahal dan hanya terbengong-bengong di arena sambil cengar-cengir?
Kembali ke topik bentuk seni yang menyebalkan. Promotor sepertinya tidak diberi banyak pilihan juga oleh si artis. Segala bentuk promosi pastilah diatur juga oleh yang berada di sono. Manajemen artis memberikan pilihan foto yang tersedia untuk dipakai, dan kemudian staf kreatif di kantor promotor memberikan sentuhan yang tidak terlalu banyak. Berarti dari sononya juga tidak percaya diri amat.
Jangan-jangan kalau malah terlalu kreatif, dengan tidak menampilkan foto sama sekali, hanya nama artis ditambah grafis yang lain, memang malah bisa jadi bakal tidak laku. Bukan pebisnis sih, jadi banyak tidak yakinnya.
Lihat saja poster dari Misfits yang akan naik panggung besok dan kami crew L@L akan berada di sana bukan karena tertarik melihat muka opa-opa yang tidak bisa menakuti kami karena make-up horornya. Atau jangan-jangan yang tidak tahu Misfits menyangka ini pertunjukan sirkus?
Not-so-pink Chick
Labels:
Gempita Panggung,
Misfits,
Not-so-pink Chick
Thursday, March 11, 2010
Gempita Panggung: Jangan Ragu 'Tuk Bersenang-Senang Di Ancol Bersama Misfits

Metal sudah membuktikan kalau konsernya bisa berjalan aman dan nyaman. Sedangkan punk masih menyiratkan tanda tanya bagi penggemarnya yang ingin mendatangi arena pertunjukan. Aksi Total Chaos di Bandung akhir tahun lalu yang berujung band tersebut tidak bisa menyelesaikan setnya karena keburu terjadi anarki di atas panggung oleh para penonton gratisan yang merangsek, membuat penggemar punk atau khususnya penggemar Misfits sempat ragu-ragu untuk datang ke acara.
Mungkin untuk mengantisipasi kejadian yang akan tidak menguntungkan, baik bagi penonton yang sudah membayar tiket, Solucites sebagai promotor yang mengharapkan investasi kembali dan band yang ingin menghibur, pertunjukan diadakan di Ancol untuk alasan keamanan. Senayan dinilai terlalu mudah untuk bocor ditembus karena lokasinya yang sangat di tengah kota dan begitu banyak pintu masuk. Sedangkan untuk masuk Ancol saja orang sudah harus membayar. Pintu gerbang Ancol akan menjadi penyeleksi pertama bagi mereka yang nekad untuk masuk tanpa bayar.
Selanjutnya pihak promotor juga seharusnya mempersiapkan barisan keamanan yang lebih ketat dibanding biasanya. Kalau di konser metal kita melihat terlalu banyak orang berseragam bersliweran tanpa kerjaan, di acara Misfits keberadaan mereka sebaiknya disiagakan walaupun semoga tidak diperlukan.
Karena itu, kami crew L@L yakin pertunjukan akan berjalan lancar dan mulus tanpa terganggu insiden yang akan mengganggu kenikmatan menonton konser. Untuk membuktikannya, kami akan berangkat ke Ancol dan bersenang-senang.
Eeeee...udah beli tiketnya belum? Belum. Bagaimana sih...cepet beli. Yang 100 ribu sudah habis, jadi minimal bakal ada 500 kepala hadir di sana. Presale kedua dengan haga 150 ribu masih dijual.
Old Skuller
Labels:
ancol,
Gempita Panggung,
Konser,
Misfits,
Solucites
Monday, March 1, 2010
Gig Gossip: Tiket Diskon Misfits Mulai Dijual Hari Ini

Bukan lewat cara resmi-resmian, Solucites berkicau bahwa tiket Misfits yang akan berlangsung tanggal 10 April di arena Dome Pantai Karnaval Ancol sudah bisa mulai dibeli dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga biasa.
Menggunakan trik yang sama seperti Adrie Subono dalam menjual tiket lebih awal, tiket bisa dibeli dengan mengeluarkan uang Rp 100 ribu saja. Jumlah tiket yang dibandrol dengan diskon lebih dari 50 persen ini disebut-sebut hanya dalam jumlah yang sangat terbatas. Setelah jumlah terbatas habis, harga tiket akan naik menjadi Rp 175 ribu.
Walaupun mencontek habis trik Adrie Subono, tetapi Solucites harus kerja lebih keras untuk mengumpulkan followernya di situs burung berkicau. Pagi ini kami cek pengikut Solucites masih di angka 350-an, sedangkan Adrie Subono sudah mencapai 89 ribuan. Setelah follower cukup banyak dan turut aktif, barulah kicau burung menjadi lebih efektif.
Tetapi posting ini tidak bicara tentang teori pemasaran di jejaring sosial. Ini tentang Misfits yang akan menghancurkan Jakarta sampai luluh lantak. Jadilah bagian dari penghancuran ini dengan segera berada di antrian terdepan tiket diskon sebelum harga reguler di Jl. Ciranjang No. 9 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Tiket juga bisa dibeli secara online. Maksudnya bagi yang tidak tinggal di Jakarta dan tidak bisa ikut mengantri, bisa kirim tweet ke temannya di Jakarta buat nitip dibelikan tiketnya.
Old Skuller
Labels:
ancol,
Gig Gossip,
Konser,
Misfits,
Old Skuller
Monday, February 22, 2010
Gig Gossip: Akhirnya Konfirmasi Akan Datangnya Misfits

Mungkin pembaca blog ini banyak yang tidak tahu Misfits. Mereka adalah band punk lama yang sempat membesarkan nama Glen Danzig. Tidak tahu Danzig juga? Berarti kalian harus lebih banyak menggali katalog-katalog lama di mana musik sekarang ini berakar.
Misfits dikabarkan akan diusung oleh Solucites Entertainment di 10 April ini di Jakarta, lagi-lagi Jakarta. Nama Solucites boleh dijadikan sebagai jaminan. Mereka adalah promotor yang memegang teguh prinsip memuaskan dahaga komunitas rock dan metal Indonesia. Terbukti As I Lay Dying yang terdampar di Thailand tetap dapat mereka datangkan, dan Arch Enemy yang ternyata tidak menarik banyak penonton tetap berlangsung.
Walaupun sudah tidak ada Danzig di dalam band ini, Misfits tetaplah Misfits. Buat mereka yang old school akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar nomor-nomor klasiknya secara langsung. Menurut artikel dari Rolling Stone Indonesia, harga tiketnya akan berkisar antara 150 sampai 175 ribu. Cukup murah untuk sebuah legenda horor punk. Dan kalian masih berharap untuk lebih murah lagi. Dasar serakah.
Old Skuller
Labels:
Gig Gossip,
Konser,
Misfits,
Old Skuller,
Solucites
Subscribe to:
Posts (Atom)