Showing posts with label Cinta Laura. Show all posts
Showing posts with label Cinta Laura. Show all posts

Wednesday, May 5, 2010

Video Not Dead Yet: Cinta Laura - Shoot Me



Saya termasuk pendosa karena turut menyebarkan dekadensi milenium. Klip ini seharusnya langsung tayang di saluran Vision Comedy di jam penjaga kuburan. Tempat di mana lawakan tidak lucu tidak mendapatkan penonton.

Ide untuk memakaikan baju Lara Croft ditambah dengan koreografi yang sepertinya diarahkan oleh Kopasus serta penumpukan gambar tidak penting adalah kombinasi yang membuat seorang Uwe Boll bisa tertawa juga.

Hip Master

Tuesday, February 23, 2010

Video Not Dead Yet: Cinta Laura - Cinta Atau Uang



Kembali Cinta Laura mengukir sejarah di industri musik modern Indonesia. Kabarnya albumnya sudah laku 200 ribu kopi sehingga layak untuk menyandang dobel platinum. Kami sangka album ini tidak akan bergerak lebih di angka fenomenal 100 ribu, ternyata kami terlalu meremehkan kekuatan ayam goreng.

Kalau ada tanda jasa yang perlu diberikan, maka tanda jasa itu diberikan kepada penjaja KFC yang gigih. Jelas tanda jasa itu bukan diserahkan kepada video klip Cinta Atau Uang. Menggunakan efek yang sering dipakai oleh video klip dance lainnya, video klip milik Cinta Laura ini gagal mengirimkan pesan untuk lebih banyak dance bagi para pemirsanya. Malah kami lihat sosok Cinta Laura terlalu diumbar di sini.

Gaya dance yang dicoba dibuat unik pada saat chorus tidak berhasil kami tiru dengan cepat. Gerakan awalnya yang melambangkan L sebagai love dan diakhiri dengan gaya uang itu mudah. Gerakan akhir yang menggambarkan detak jantung juga sangat mudah untuk ditiru. Selanjutnya kami tidak berhasil mengkopi antara gerakan awal dan akhir. Kami harus mengulang-ulang video klip ini dan memelototi sambil berkonsentrasi untuk membuat tiruan yang sempurna. Karena itu, kami pikir ini tidak akan menjadi gaya dance yang hit selayaknya kacang seperti Macarena.

Not-so-pink Chick

Thursday, February 18, 2010

Kolonel Sanders To The Rescue Musik Indonesia


Sebelumnya kami sudah memposting kandidat tokoh musik Indonesia tahun ini, yaitu Cinta Laura yang menyelamatkan muka industri tanah air dengan berhasil menjual 100 ribu copy albumnya hanya dalam waktu dua minggu sejak peluncurannya.

Kalau masih penasaran dan ragu-ragu ingin membeli album ini di gerai KFC, semua lagunya bisa di-stream di sini. Rasakan pengalaman album terpanas tahun ini, sepanas sajian ayam goreng yang baru saja diangkat dari penggorengan, yang bernuansa dance dan.....hmmm ya gitu deeeh.

Ingat musik Indonesia, ingat senyum Kolonel Sanders.

Not-so-pink Chick

Wednesday, February 17, 2010

Cinta Laura Penyelamat Industri Musik Indonesia


Di tengah prahara yang melanda industri musik, tiba-tiba saja mencuat berita yang menarik. Album Cinta Laura yang diberi titel sama dengan namanya sendiri, dalam dua minggu tanggal edar berhasil mencapai penjualan 100.000 kopi. Kami percaya angka ini tidak dibuat-buat. Kalau KFC yang restoran ayam goreng cepat saji itu sendiri sebagai distributor dari album ini berani membuat berita seperti ini, dan dimuat oleh banyak media, berarti angka ini bukan main-main.

Angka 100.000 adalah angka yang besar di hari seperti ini. Mungkin ini sepadan dengan angka satu juta di hari bahagia. Apalagi kami tidak pernah mendengar acara peluncurannya. Ini seperti keajaiban musik Indonesia dan daya magis pemasaran.

Posting ini tidak akan membicarakan mengenai degradasi selera pasar Indonesia. Justru kami salut atas pencapaian ini. Kami lebih ingin membahas secara logika pemasaran bagaimana angka tersebut dapat tercapai.

1. KFC adalah kunci utama
Bagaimana bisa restoran ayam goreng cepat saji bisa menjual album musik sebanyak itu? Sebenarnya ada dua pertanyaan dalam satu kalimat pertanyaan panjang itu. Kami jawab dulu yang pertama. Kok bisa restoran jualan album musik? KFC hanyalah salah satunya. Starbucks, kedai kopi mahal yang rasanya tidak sebanding dengan harganya itu, juga jualan album musik di setiap counternya. Ada dua tujuan chain restoran ini menjual produk lain selain produk intinya. Pertama adalah memperbesar cakupan komunikasi merek dan kedua adalah memang menarik pendapatan dari produk lain ini.

Menjawab pertanyaan kedua yaotu bagaimana bisa sebanyak itu? Dengan jumlah toko kaset dan CD yang semakin menyusut, maka jumlah otlet KFC hampir bisa dipastikan jauh lebih banyak dari semua toko kaset dan CD di seantero Indonesia. Dari sini saja sudah terlihat jelas. Jalur distribusi yang lebih luas memperbesar kemungkinan untuk sebuah produk terjual lebih banyak. Di sini ada unsur kemudahan mendapatkan albumnya sebagai daya saing dengan album-album lain yang hanya dijual di otlet tradisional.

2. Para penjaja yang gigih
Pernah makan di KFC? Kalau pernah tentu pernah merasakan juga ditawari CD album musik tepat selagi kita menunggu pesanan datang dan sebelum membayar. Kalau semua orang yang berdiri di antrian seluruh KF ditawari, tentu saja di antara mereka ada yang membeli.

Di sini juga terjadi teori memperbesar peluang untuk meraih pendapatan maksimal. Ditambah dengan kegigihan penjaja setiap penunggu counter kasir KFC, teori ini mendapatkan daya lebih besar. Hal ini tidak pernah terjadi di toko kaset dan CD mana pun. Mana ada penjaga toko kaset dan CD menawarkan satu album tertentu ke setiap pengunjung tokonya.

Angka 100.000 ini membuktikan bahwa masih ada peluang besar di industri musik Indonesia. Yang diperlukan memang terobosan, terutama di jalur distribusi. Produk bajakan yang laku di pasaran, selain harganya yang lebih murah, juga menganut teori di atas, distribusi yang luas untuk memberi kemudahan konsumen mendapatkan produk.

Setelah industri di Amerika Serikat diselamatkan oleh Susan Boyle, Indonesia diselamatkan oleh Cinta Laura. Suka atau tidak suka.

Old Skuller
 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by