Layar Perak: Apakah Masih Berminat Untuk Menonton Serigala Terakhir

Kami sering merasa ragu-ragu kalau hendak menonton film Indonesia. Kami terlalu takut punya harapan tinggi dan kemudian hancur berkeping-keping dalam kegelapan bioskop.

Film gangster tidaklah banyak di Indonesia. Apalagi yang digarap dengan bagus. Serigala Terakhir adalah harapan kami terbaru untuk mendapatkan tontonan yang memuaskan.

Tapi kenapa trailernya tidak bisa membangun kepercayaan kami? Mungkin memang industri film Indonesia belum bisa membuat trailer yang bagus, yang dapat memasarkan filmnya dengan baik. Kami melihat ada sekumpulan anak muda, dan kemudian salah satu anak muda itu masuk penjara karena menolong temannya, setelah keluar dari penjara anak muda itu menjadi gangster. But where is the fun part? Ini terdengar seperti cerita yang pernah dibuat Hollywood dan kemudian ditingkatkan dramtisasinya oleh sineas Hong Kong.

Saran kami, belajarlah membuat trailer yang bagus.

Hip Master

Layar Perak: Serigala Terakhir Mengaum Dari Jauh Hari Agar Gemanya Terus Terdengar

Sedikit dari banyak pelaku perfilman di Indonesia mulai pintar berpromosi. Film tidak tiba-tiba sudah jadi dan kita diminta untuk beli tiket dan menontonnya. Kini calon penonton dibuat untuk lebih terlibat, dari sebelum produksi sampai siap tayang di bioskop.

Dimulai dari Ketika Cinta Bertasbih yang mengadakan rekrutmen pemerannya, sekarang ada Serigala Terakhir yang sedang sibuk berpromosi. Dilihat dari posternya, tanpa harus lihat lebih dalam ke websitenya, kami bisa mengira-kira film ini bergenre laga, disisipi pertemanan dan perang antar geng.

Promosinya termasuk memasang billboard besar di jalan sibuk Jakarta, sampai ke blog sutradaranya Upi. Selain website resminya, calon penonton juga dapat berbincang secara on-line di blognya Upi.

Semoga promosinya gak kehabisan bensin sampai filmnya benar-benar tayang.

Btw, karakter Jago yang di poster berada di paling kanan, mirip sekali gayanya dengan Donny Yuen, pake mangap-mangap tanggung begitu.

Hip Master