Showing posts with label Solucites. Show all posts
Showing posts with label Solucites. Show all posts

Monday, July 5, 2010

Gig Gossip: Lebaran Lewat, Bersiap Exodus


Nanti setelah bulan puasa dan Lebaran lewat, artis-artis internasional akan berhamburan kembali ke Indonesia. Bersiap untuk menghadapi serangan thrash dari band thrash kawakan yang termasuk band paling awal yang mengibarkan thrash. Exodus akan diboyong Solucites dalam perhelatan tanggal 29 September tahun ini di Plaza Selatan, Gelanggang Olah Raga Senayan, Jakarta.

Baru-baru ini Exodus meluncurkan album terbarunya berjudul Exhibit B: The Human Condition. Band kugiran ini pertama kali mengeluarkan album pada tahun 1985. Album pertamanya, Bonded By Blood, termasuk dalam jajaran album metal klasik.

Old Skuller

Tuesday, April 13, 2010

Gig Report: Misfits Live di Jakarta

Setelah melewati antrian panjang sementara dua lagu sudah dimainkan semenjak kami di luar, kami akhirnya masuk ke dalam Dome. Langsung saja crew L@L tercerai berai. Old Skuller langsung merangsek ke depan, dan Hip Master memutari arena karena menemukan konser punk kali ini didatangi cukup banyak wanita yang biasanya tidak pernah muncul di konser lainnya. Sementara saya terjebak dengan memegang kamera Flip Video untuk mendokumentasikan beberapa lagu.

Kekhawatiran itu terjadi. Bukan rusuhnya konser punk, tapi sound yang bising. Pengalaman menonton band di Dome sebelumnya membuat kuping ini cukup sakit. Suara yang keluar didefinisikan sebagai bising, karena suara yang memantul.

Jerry Only yang seakan tidak peduli dengan kacaunya sound yang didengar penonton, terus ngebut menggeber lagu-lagunya. Seperti janjinya sebelumnya, lagu-lagu Misfits dari era klasik sampai yang lebih modern dibawakannya. Penonton yang tahu persis lagunya ikut menggoyangkan Dome, baik itu berasal dari album lama maupun terkini.

Sambil menampar bass yang berkepala tengkorak, Jerry terus menyanyi seperti sedang dikejar ratusan banteng marah di belakangnya. Dia tidak pernah melihat ke belakang, dan juga jarang menengok ke teman main di sampingnya. Komunikasi dengan penonton juga teramat minim. Paling dia hanya menyebutkan judul lagu dan kemudian lanjut bermain dan bernyanyi.

Dez Cadena yang memegang gitar baru mengambil posisi vokal kalau nomor dari Black Flag dimainkan. Walaupun juga tidak banyak bergerak seperti Jerry Only, tapi Dez lebih bergerak daripada Jerry. Di penghujung konser dia mendekat ke drum, dan itu adalah jarak paling jauh yang pernah dia lakukan di atas panggung.

Nomor-nomor yang ditunggu, seperti Death Comes Ripping, Die Die Die My Darling dan Green Hell disimpan di penutup acara. Selama hampir satu setengah jam, trio ini ngebut memuntahkan puluhan lagu yang saya juga sudah tidak peduli berapa banyak lagu mereka mainkan.

Bagi penggemar punk, malam itu seperti melihat dewa turun ke bumi. Apa pun yang dilakukan oleh tiga orang itu di atas panggung adalah pentasbihan bahwa mereka telah bertemu dengan legenda.

Bagi yang tidak terlalu peduli dengan punk, malam itu adalah kebisingan dan kebosanan karena trio ini tidak banyak melakukan aksinya di atas panggung. Ngebut, ngebut dan ngebut. Kalau ngebut, maka yang benar-benar suka yang bisa menikmatinya.







Not-so-pink Chick

Thursday, March 11, 2010

Gempita Panggung: Jangan Ragu 'Tuk Bersenang-Senang Di Ancol Bersama Misfits


Metal sudah membuktikan kalau konsernya bisa berjalan aman dan nyaman. Sedangkan punk masih menyiratkan tanda tanya bagi penggemarnya yang ingin mendatangi arena pertunjukan. Aksi Total Chaos di Bandung akhir tahun lalu yang berujung band tersebut tidak bisa menyelesaikan setnya karena keburu terjadi anarki di atas panggung oleh para penonton gratisan yang merangsek, membuat penggemar punk atau khususnya penggemar Misfits sempat ragu-ragu untuk datang ke acara.

Mungkin untuk mengantisipasi kejadian yang akan tidak menguntungkan, baik bagi penonton yang sudah membayar tiket, Solucites sebagai promotor yang mengharapkan investasi kembali dan band yang ingin menghibur, pertunjukan diadakan di Ancol untuk alasan keamanan. Senayan dinilai terlalu mudah untuk bocor ditembus karena lokasinya yang sangat di tengah kota dan begitu banyak pintu masuk. Sedangkan untuk masuk Ancol saja orang sudah harus membayar. Pintu gerbang Ancol akan menjadi penyeleksi pertama bagi mereka yang nekad untuk masuk tanpa bayar.

Selanjutnya pihak promotor juga seharusnya mempersiapkan barisan keamanan yang lebih ketat dibanding biasanya. Kalau di konser metal kita melihat terlalu banyak orang berseragam bersliweran tanpa kerjaan, di acara Misfits keberadaan mereka sebaiknya disiagakan walaupun semoga tidak diperlukan.

Karena itu, kami crew L@L yakin pertunjukan akan berjalan lancar dan mulus tanpa terganggu insiden yang akan mengganggu kenikmatan menonton konser. Untuk membuktikannya, kami akan berangkat ke Ancol dan bersenang-senang.

Eeeee...udah beli tiketnya belum? Belum. Bagaimana sih...cepet beli. Yang 100 ribu sudah habis, jadi minimal bakal ada 500 kepala hadir di sana. Presale kedua dengan haga 150 ribu masih dijual.

Old Skuller

Wednesday, February 24, 2010

Gempita Panggung: Ya Beritahukan Durasinya Sebelum Konsumen Membeli Tiket


Untuk mempromosikan konser yang mendatangkan artis mancanegara, promotor sampai merasa perlu untuk memberitahukan bahwa pertunjukan akan berlangsung sekian menit. Dalam upayanya mengkomunikasikan kepada calon penonton bahwa teramat rugi kalau tidak nonton konser Trivium dan Placebo, dalam beberapa twitter disebutkan konser akan berlangsung dua jam untuk Trivium dan 1 jam 45 menit untuk Placebo.

Nampaknya konsumen konser makin berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Mereka mulai berhitung apakah investasi yang dikeluarkan sama dengan nilai hiburan yang akan mereka dapat.

Mungkin sudah muncul keluhan dari konsumen konser kalau mereka terlalu banyak mengeluarkan uangnya untuk menonton konser yang hanya berjalan 1 jam lebih sedikit. Menurut mereka harga yang dibayar terlalu mahal.

Diperkirakan, durasi jalannya konser memang ada dalam setiap kontrak antara promotor dengan artisnya. Untuk mengakali durasi set yang pendek, maka promotor menggelar semacam festival yang menampilkan beberapa artis atau band. Durasi total pertunjukan berbagai artis menjadi lebih panjang, tetapi penonton membeli tiket karena ingin menonton penampilan artis headliner yang biasanya diundang dari luar negeri. Mungkin saja ada yang kecewa telah menunggu sekian lama eh tahunya cuma muncul sekejap, walaupun satu jam sudah membuat artisnya ngos-ngosan karena besoknya mereka sudah harus melakukan perjalanan dan kemudian mengulang set yang sama.

Penonton tentu senang-senang saja kalau tahu konser yang akan didatanginya akan berdurasi cukup lama dan merasa sesuai dengan nilai uang yang telah dirogoh. Di konser mendatang, Solucites pun sudah woro-woro Misfits akan bermain 90 menit. Bagi sebuah band punk hardcore, durasi tersebut cukup lama. Set yang akan dibawakan mustinya akan panjang, mengingat lagunya banyak yang berdurasi pendek.

Dengan menjanjikan durasi konser di depan, penonton tidak akan merasa tertipu dan kecewa. Saat membeli tiket, mereka sudah berhitung-hitung dulu keuntungan yang akan didapat. Mereka akan masuk ke arena konser dengan ekpektasi yang sama. Bersenang-senang dalam sekian menit.

Old Skuller

Monday, February 22, 2010

Gig Gossip: Akhirnya Konfirmasi Akan Datangnya Misfits


Mungkin pembaca blog ini banyak yang tidak tahu Misfits. Mereka adalah band punk lama yang sempat membesarkan nama Glen Danzig. Tidak tahu Danzig juga? Berarti kalian harus lebih banyak menggali katalog-katalog lama di mana musik sekarang ini berakar.

Misfits dikabarkan akan diusung oleh Solucites Entertainment di 10 April ini di Jakarta, lagi-lagi Jakarta. Nama Solucites boleh dijadikan sebagai jaminan. Mereka adalah promotor yang memegang teguh prinsip memuaskan dahaga komunitas rock dan metal Indonesia. Terbukti As I Lay Dying yang terdampar di Thailand tetap dapat mereka datangkan, dan Arch Enemy yang ternyata tidak menarik banyak penonton tetap berlangsung.

Walaupun sudah tidak ada Danzig di dalam band ini, Misfits tetaplah Misfits. Buat mereka yang old school akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar nomor-nomor klasiknya secara langsung. Menurut artikel dari Rolling Stone Indonesia, harga tiketnya akan berkisar antara 150 sampai 175 ribu. Cukup murah untuk sebuah legenda horor punk. Dan kalian masih berharap untuk lebih murah lagi. Dasar serakah.

Old Skuller

Monday, November 9, 2009

Gig Report: Arch Enemy

Kalau butuh satu kata buat menjelaskan konsernya Arch Enemy minggu lalu di Jakarta: Anjriiiiiiit! Buat mereka yang tidak datang untuk memenuhi tenis indoor stdion malam itu: Menyesallah!

Tanpa terlalu memperhatikan Melody Maker sebagai band pertama yang naik panggung dan Psycroptic yang pol-polan tapi maaf kami tidak tahu lagu-lagunya - jadi kami lebih sibuk ngobrol - kita langsung saja melaporkan penampil utama yang ditunggu-tunggu, Arch Enemy.

Di depan penonton yang jumlahnya tidak sebanyak konser Lamb Of God, band melodic death metal dari Swedia tetap memberikan sajian yang memuaskan. Dari nomor pembuka, Blood In Your Hands, kami sudah merangsek maju untuk lebih dekat dengan empat laki-laki dan satu perempuan yang menguasai panggung.

Hilang sudah kekhawatiran kami Arch Enemy bakal setengah hati naik panggung di Jakarta, karena malam sebelumnya sampai sore menjelang waktu konser, kami mendengar berita bahwa mood mereka sedang tidak baik. Daniel Enlarson dengan disiplin menjalankan tugasnya di belakang set drum pearl. Walaupun fisiknya tidak terlihat lengkap dan tidak pernah keluar dari sarangnya, tetapi suara yang keluar dari gebukannya terus membekas di penonton yang hadir malam itu. Sharlee D'Angelo bukanlah model pemain bas yang tenang berada di kegelapan panggung. Sharlee maju ke depan, dan menggila bersama personil lainnya yang berada di garis depan.


Ammot bersaudara, Michael dan Christoper adalah pusat perhatian di sisi kiri kanan panggung. Kocokan gitarnya tidak berhenti mebuat penonton terkagum dan fingering di atas papan fret adalah yang diperlukan oleh penonton untuk menyaksikan bukti dari banyaknya pujian yang telah disematkan pada duo gitaris bersaudara ini. Sesekali Michael menghampiri Christoper, atau mereka berdua berada di sisi tengah panggung saat solo mereka bersautan atau sedang membuat harmoni melodi.


Tentu saja perhatian malam itu lebih banyak dialamatkan pada vokalisnya, Anggela Gossow, sebagai salah satu fonted female yang paling populer saat ini. Angela dengan gagah meraung membuktikan bahwa vokalnya bukanlah olahan studio, tapi juga sanggup terdengar garang di atas panggung. Bahasa tubuh perempuan bertubuh langsing ini juga suatu tontonan yang menyedapkan mata. Setiap rif dan solo diikuti dengan gaya yang menerjemahkan lagunya.

Nomor-nomor yang dibawan oleh Arch enemy bukanlah jenis metal yang menghasilkan moshpit dan circle pit setiap saat. Trek-trek yang didominasi oleh kecepatan seperti Ravenous, Diva Satanica dan Nemesis menghasilkan pit yang paling besar dan paling buas.

Tapi tidak berarti nomor-nomor yang memiliki kecepatan medium tidak ditanggapi panas oleh penonton. Dengan nama besar dan penggemar fanatik, setiap melodi dari setiap trek dikumandangkan oleh penonton dari bawah panggung mengiringi sayatan Ammot bersaudara. Ini membuat nomor seperti I will Live dan We Will Rise menjadi nomor yang lebih bertenaga saat dibawakan secara langsung.


Dari awal sampai akhir, konser Arch Enemy adalah konser yang memuaskan secara visual dan audio. Aksi panggung mereka habis-habisan dan sound sistemnya tidak mengecewakan. Ini termasuk dalam salah satu konser terbaik tahun ini.

Buat promotornya, Solucite, kami selalu mendukung. Bawa lebih banyak metal ke negeri ini. Atau sekalian bikin festival.

Not-so-pink Chick

Monday, October 19, 2009

Gig Gossip: TVC Konser Arch Enemy



Apa yang muncul di pikiran, kalau bukan metalhead melihat iklan konser Arch Enemy mendatang di televisi?

Siapa ini? Band metal kayaknya...Belum pernah denger. Nggak ada di top 40.
Wuih vokalisnya cewek...sangar
Bakal main di Jakarta? Apa ada yang nonton?
Kalau vokalisnya cewek, apa bakal banyak cewek yang nonton? Setau gue penonton metal isinya cowok.
Gue bakal nonton gak ya?

Tapi buat metalheads, gak usah mikir lagi. Nonton.....!

Not-so-pink Chick

Wednesday, August 5, 2009

Gig Gossip - Tiket Pre-Sale Arch Enemy Sudah Mulai Bisa Dipesan


Solucites memanfaatkan pre-sale tiket Arch enemy sebagai sarana menggalang bala tentaranya. Tanpa dipungut iuran, Solucites mengajak para penggemar tontonan metal untuk bergabung dalam Solucites Metal Army, yang kok ya kalau disingkat jadi SMA.

Penjelasan lebih lanjut bisa dilihat di sini. Sedangkan tiket bagi para SMA adalah tribun Rp 243 ribu dan posisi paling uenak festival Rp 270 ribu. You really know we need space to mosh. Harga ini hanya berlaku sampai akhir Agustus ini dan dibatasi sampai 1.000 lembar tiket.
Setelah itu, tiket akan dijual dengan harga normal tribun Rp 288 ribu dan festival melonjak ke Rp 310 ribu.

And I am still wondering what kind of metal promoter who has guts to name its fans club as SMA. If you are alright with SMA and get blinded with its discount offers, then join the club.

Not-so-pink Chick
 

Copyight © 2009 Live@Loud. Created and designed by